Target Satu Juta Vaksinasi Covid-19 Per Hari Tercapai
Target satu juta vaksinasi Covid-19 per hari telah terlampaui. Untuk menjaga keberlanjutan pencapaian target itu, pemerintah mesti memastikan kecukupan stok vaksin dan mempermudah akses masyarakat terhadap layanan itu.
Oleh
SEKAR GANDHAWANGI
·3 menit baca
Kompas/Wawan H Prabowo
Petugas TNI mengatur antrean warga dalam kegiatan vaksinasi massal Covid-19 di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu (26/6/2021). Kegiatan yang bertajuk ”Serbuan Vaksinasi” itu diikuti ribuan warga yang memiliki KTP DKI Jakarta. Target peserta program vaksinasi Covid-19 di tempat tersebut mencapai 10.000 orang dengan menggunakan vaksin AstraZeneca dan Sinovac.
JAKARTA, KOMPAS — Target pemerintah untuk melakukan satu juta vaksinasi Covid-19 per hari mulai Juli 2021 tercapai lebih awal. Pada Sabtu (26/6/2021), pemerintah mencatat ada 1,31 juta vaksinasi dalam sehari.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, target tercapai berkat kerja sama semua pihak, antara lain pemerintah daerah, badan usaha milik negara, swasta, dan TNI-Polri. Adapun Polri mengadakan program Serbuan Vaksinasi di kepolisian sektor dan kepolisian resor di seluruh wilayah di Indonesia. Lebih dari 1,261 juta warga divaksinasi Covid-19 di kantor kepolisian per Sabtu.
”Vaksinasi menjadi salah satu upaya penting dalam mengurangi laju penyebaran virus sehingga mengurangi lonjakan kasus dan membawa kita keluar dari pandemi. Salah satu strategi pemerintah adalah mengupayakan ketersediaan vaksin dan mempercepat program vaksinasi sehingga semakin banyak masyarakat terlindungi,” kata Budi dalam keterangan tertulis, Minggu (27/6/2021), di Jakarta.
Menurut data per Minggu (27/6/2021), jumlah orang yang sudah divaksinasi dosis pertama sebanyak 27,1 juta orang. Sementara itu, 13,1 juta orang telah mendapat vaksinasi dosis kedua. Pemerintah menargetkan 181 juta penduduk Indonesia divaksinasi hingga akhir 2021.
Budi mengatakan, percepatan vaksinasi akan terus dilakukan. Akses vaksinasi massal akan dibuka. Kementerian Kesehatan pun mengeluarkan surat edaran yang menginstruksikan seluruh pos pelayanan vaksinasi, unit pelaksana teknis Kemenkes, kantor kesehatan pelabuhan, rumah sakit vertikal, dan politeknik kesehatan di Indonesia untuk memvaksinasi semua target vaksin tanpa melihat kota domisili di kartu tanda penduduk (KTP).
Vaksinasi menjadi salah satu upaya penting dalam mengurangi laju penyebaran virus sehingga mengurangi lonjakan kasus dan membawa kita keluar dari pandemi.
”Saya undang seluruh masyarakat Indonesia untuk memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya. Sebab, hanya dengan vaksinasi dan melaksanakan protokol kesehatan yang ketat, kita dapat keluar dari pandemi,” ucap Budi.
KOMPAS/SAIFUL RIJAL YUNUS
Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir menjadi orang pertama yang mendapatkan vaksin Covid-19 di RSUD Kendari, Sulawesi Tenggara, Kamis (14/1/2021). Vaksinasi serentak mulai dilakukan di wilayah ini, dengan target tenaga kesehatan.
Saat dihubungi secara terpisah, Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Tjandra Yoga Aditama mengatakan, capaian 1,31 juta vaksinasi per hari patut diapresiasi. Untuk mencapai target vaksinasi 181 juta penduduk, pemerintah perlu memperhatikan sejumlah faktor.
Pertama, ketersediaan vaksin di pasar global. Kemenkes menyatakan akan terus berupaya agar stok vaksin cukup. Vaksin akan disediakan lewat skema multilateral dan bilateral. Tujuannya agar laju vaksinasi tetap di angka satu juta dosis per hari.
Kedua, kemudahan akses vaksinasi bagi masyarakat. Ketiga, tantangan cakupan vaksinasi di daerah dengan kondisi geografis yang sulit. Hal ini akan memengaruhi kecepatan cakupan vaksinasi. Keempat, upaya pemerintah mengatasi kelompok penolak vaksin Covid-19.
”Kelompok penolak vaksin akan selalu ada. Menurut WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) pada 2019, ada sepuluh ancaman kesehatan global, termasuk kelompok itu. Ini bukan masalah kecil yang ada di Indonesia, melainkan masalah global,” kata Tjandra yang juga mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara (WHO SEARO).
Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah dengan menangani hoaks seputar Covid-19 dan vaksin. Masyarakat Antifitnah Indonesia (Mafindo) mencatat ada 247 hoaks tentang Covid-19 pada Januari 2021 hingga 22 Juni 2021. Dari angka itu, 103 di antaranya adalah hoaks soal vaksin.
Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (Perki) Isman Firdaus meminta agar semua warga yang punya riwayat penyakit kardiovaskular untuk tidak ragu divaksinasi. Risiko penggumpalan darah dari vaksin AstraZeneca pun kecil, yakni satu kejadian dari sejuta orang.
Vaksinasi bagi anak
Vaksinasi bagi anak berusia 12-17 tahun pun akan dilakukan. Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Aman Bhakti Pulungan mengatakan, IDAI dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah membahas tentang izin penggunaan darurat vaksin Covid-19 untuk anak. Penjelasan lebih lanjut akan disampaikan BPOM, Senin.
KOMPAS/RADITYA HELABUMI
Warga mengikuti vaksinasi Covid-19 di Mal Cilandak Town Square, Jakarta, Rabu (23/6/2021). Vaksinasi massal tersebut diberikan untuk warga 18 tahun ke atas dengan sasaran 1.000 orang per hari. Namun, tingginya animo warga membuat layanan vaksinasi diberikan hingga 1.400 orang. Akselerasi vaksinasi Covid-19 terus diupayakan pemerintah untuk mencapai target 1 juta vaksin per hari guna menekan lonjakan kasus baru Covid-19.
Adapun vaksinasi buat anak penting karena persentase Covid-19 pada anak usia 0-18 tahun sebesar 12,6 persen. Kasus kematian anak akibat Covid-19 sebesar 1,2 persen. Artinya, satu dari 83 kematian akibat Covid-19 dialami anak Indonesia.
Tjandra menambahkan, selain vaksinasi, pemerintah perlu memperkuat tes dan pelacakan Covid-19. Pembatasan sosial juga perlu dilakukan mengingat terjadi lonjakan kasus Covid-19.