Inovasi Alat Pembunuh Bakteri dan Penghilang Bau Apek
Sebuah alat yang membuat virus tidak aktif, membunuh bakteri dan kuman halus yang beterbangan di udara, berhasil diproduksi. Alat bernama "Bad Odor Buster" ini menggunakan teknologi ion negatif.
Oleh
FX Puniman
·3 menit baca
Sebuah alat yang membuat virus tidak aktif, selain membunuh bakteri dan kuman halus yang beterbangan di udara, berhasil diproduksi. Alat yang diberi nama Bad Odor Buster (BOB/Pengusir Bau Apek) ini menggunakan teknologi ion negatif. Alat ini diklaim mampu menghilangkan bau tak sedap atau apek dalam waktu tidak terlalu lama.
Dr Ir Hasan Hambali (58 ), praktisi bisnis yang berlatar belakang teknik elektro, perminyakan, robotik, dan keramahtamahan ini, pada awal Juni 2021 mengungkapkan, BOB dibuatnya saat baru lulus dari Teknik Elektro ITB tahun 1986, dengan berbekal referensi literatur dan skripsi yang dibacanya semasa kuliah.
Alat tersebut lalu dibawanya ke tempat kerja dan menjadi teman setianya untuk menghalau berbagai virus penyebab flu dan batuk yang biasanya menyebar di gedung dengan AC sentral.
”Pertama kali, melihat disain awalnya di salah satu skripsi di ITB tahun 1986. Saya kemudian membuat perbaikan desain agar lebih kuat dan tahan lama. Saat itu, teknologi ion negatif belum populer atau bahkan belum ada di pasaran,” kata Hasan Hambali yang berhasil membuat kincir angin untuk menggerakkan pompa air menggantikan mesin diesel pada 2003.
”Ion negatif di udara menonaktifkan kerja virus influenza sehingga dapat mencegah penularan virus melalui udara,” lanjut lulusan Teknik Elektro ITB tahun 1986 dan S-3 IPB tahun 2007 ini.
BOB, menurut Hasan Hambali, berbeda dengan air purifier yang bekerja dengan menghisap udara dan mengalirkannya ke saringan. Proses kerja air purifier menghasilkan suara dan membutuhkan listrik minimal 50 watt. Filter juga perlu dibersihkan atau diganti secara berkala.
”Sementara BOB tidak berisik, tidak ada filter yang harus diganti dan hanya butuh listrik 2 watt saja. Alat ini mampu memancarkan sangat banyak ion negatif yang dibutuhkan tubuh guna membunuh bakteri dan segala virus di udara, termasuk virus Covid-19 yang tidak aktif, dan kuman lembut lainnya,” kata Hasan.
BOB, tambahnya, juga menghilangkan bau tidak sedap dan gas penyebab polusi udara dalam waktu relatif singkat.
Memiliki uji laboratorium
Hasan lebih lanjut mengatakan, BOB telah mengantongi hasil uji laboratorium untuk bakteri di udara yang terbunuh. Selain telah memiliki uji laboratorium untuk kualitas udara, termasuk untuk kualitas yang sangat rendah.
Menurut Hasan, ada kebutuhan mendesak akan perangkat sederhana, mudah dipindahkan, dan sensitif yang mampu mengumpulkan, menghilangkan, dan mengidentifikasi virus dari udara agar dengan cepat mendeteksi dan mencegah wabah atau penyebaran penyakit menular.
”Setiap tahun, penyakit menular menyebabkan jutaan kematian di seluruh dunia. Banyak yang bersumber dari patogen infeksius yang disebarkan melalui tetesan atau aerosol yang disebabkan oleh batuk, bersin, muntah, dan lain-lain. Pengetahuan tentang mekanisme transmisi aerosol masih terbatas untuk sebagian besar patogen. Meski demikian, penyebaran melalui udara dianggap sebagai jalur transmisi penting untuk banyak patogen, termasuk virus,” kata Hasan.
Drs Joko Sungkono yang ditunjuk sebagai marketing komunikasi BOB mengemukakan, empat bulan terakhir ini pihaknya sudah memproduksi sekitar 200 unit. Beberapa di antaranya sudah dipasang di ruang rapat dan lobi utama sebuah hotel terkemuka di Kota Bogor, di ruang tamu dan kamar tidur rumah konsumen, serta di sebuah masjid di Kota Bogor.
”BOB ini harganya relatif terjangkau sehingga prospek bisnisnya ke depan terbuka. Produksinya juga tidak sulit sehingga jika nantinya dilakukan proses produksi di berbagai daerah, berpotensi menciptakan lapangan kerja baru,” kata Joko Sungkono.