Pada usia masa pertumbuhan, anak-anak dan remaja perlu mendapatkan asupan gizi yang tepat agar dapat memiliki tubuh yang sehat.
Oleh
ESTER LINCE NAPITUPULU
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pada usia masa pertumbuhan, anak-anak dan remaja perlu mendapatkan asupan gizi yang tepat agar dapat memiliki tubuh yang sehat. Apalagi, saat ini kesehatan menjadi semakin penting yang bisa dicapai dengan mengonsumsi makanan dan minuman sehat yang bernutrisi agar tetap sehat dan bugar.
Menyambut Hari Gizi Nasional yang diperingati setiap tanggal 28 Februari, edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya memenuhi gizi disuarakan berbagai pemangku kepentingan, termasuk dunia usaha. Keluarga diajak untuk memperhatikan asupan gizi yang seimbang, mulai dari makanan utama hingga kebutuhan mengemil.
Memoria Dwi Prasita, Head of Marketing Ice Cream Unilever Indonesia, Senin (1/3/2021), mengatakan, sekitar 97,7 persen anak-anak Indonesia mengonsumsi lebih banyak camilan dan minuman kemasan dibandingkan dengan sayuran dan buah-buahan. Diperkirakan 15-25 persen penyakit anak-anak disebabkan pola makan yang kurang tepat.
”Kebutuhan camilan anak juga harus jadi perhatian. Sebab, anak-anak lebih suka ngemil. Kami ingin jadi mitra orangtua dalam memberikan camilan baik bagi anak. Tidak hanya menghadirkan produk berkualitas dan baik dikonsumsi masyarakat, tetapi juga turut mengedukasi dan berkomunikasi langsung dengan orangtua,” kata Memoria.
Attila Dewanti, dokter spesialis anak, mengatakan, tidak ada kata terlambat menumbuhkan kebiasaan ngemil yang baik pada anak. ”Ketika anak-anak lebih banyak beraktivitas di rumah seperti saat pandemi ini, mereka cenderung mengonsumsi lebih banyak camilan karena rasa bosan beraktivitas seharian di rumah. Sebaliknya, ini dapat menjadi momentum emas bagi orangtua untuk menumbuhkan kebiasaan baru, yakni memilih camilan yang lebih baik,” papar Attila.
Merayakan Hari Gizi Nasional 2021, Paddle Pop membagi tips bagi masyarakat, terutama orangtua, untuk menumbuhkan kebiasaan ngemil baik kepada anak. Pertama, libatkan anak dalam pemilihan camilan. Kedua, berdiskusi dengan anak tentang camilan yang mereka inginkan. Ketiga, selalu berikan alasan yang bisa dimengerti anak saat melarang atau menyuruh anak makan camilan tertentu.
”Yang paling penting orangtua harus bisa memberikan teladan yang baik karena anak-anak akan meniru gaya hidup atau pola ngemil orangtuanya,” ujar Memoria.
Orangtua bisa juga mencatat camilan favorit anak dan membandingkan kandungannya. Kandungan kalori dan gula dalam camilan anak tidak boleh melebihi kebutuhan harian. ”Sesuaikan camilan dengan selera anak. Namun, tetap mengatur porsi atau memilih kandungan yang tepat untuk kebutuhan tubuhnya,” tambah Memoria.
Terakhir, buat sesi edukasi tentang gizi untuk anak jadi fun atau menyenangkan dengan permainan. Sebab, bermain jadi cara efektif untuk menanamkan pengetahuan baik ke mindset anak.
Edukasi pemenuhan gizi dari produk olahan susu dilakukan Greenfields dengan mengajak masyarakat menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh dengan asupan gizi yang tepat. Jacqueline Lestari dari PT Greenfields Indonesia mengatakan, masyarakat diajak untuk mencoba beberapa resep dari Greenfields yang menggabungkan kebaikan gizi dari produk susu dan buah-buahan
Salah satu kelompok makanan yang mengandung gizi baik untuk kesehatan adalah produk susu dan dairy (produk olahan susu). Susu sapi segar mengandung kalsium, protein, dan berbagai vitamin yang baik untuk tubuh kita. Susu juga diketahui memiliki manfaat lainnya bagi kesehatan kita, seperti lemak tak jenuh, vitamin K-1 dan K-2, serta probiotik.
Produk olahan susu, seperti yogurt, juga bermanfaat untuk kesehatan tubuh. Yogurt memiliki kandungan-kandungan yang bermanfaat untuk tubuh kita, seperti bakteri baik (probiotik) dan serat pangan yang dapat membantu fungsi sistem pencernaan dan memperkuat daya tahan tubuh; kalsium yang membantu memperkuat tulang dan gigi; vitamin B6 dan B12, riboflavin, kalium, dan magnesium.