Masyarakat di banyak daerah antusias menyambut dimulainya vaksinasi Covid-19 secara massal. Situasi itu dikhawatirkan menurunkan kepatuhan terhadap protokol kesehatan.
Oleh
Tim Kompas
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS—Vaksinasi Covid-19 mulai digelar di daerah-daerah di Indonesia. Antusiasme masyarakat mengikuti vaksinasi mesti disertai dengan edukasi agar warga tetap menerapkan protokol kesehatan untuk mengendalikan pandemi.
Pemantauan Kompas, Kamis (14/1/2021), vaksinasi Covid-19 mulai digelar, antara lain, di Bandung, Pontianak, Palangkaraya, Palu, Kendari, Denpasar, Mataram, Kupang, Palembang, Padang, Batam, Medan, Bandar Lampung, Jambi, dan DKI Jakarta. Penerima vaksin perdana itu meliputi, antara lain, pejabat publik, pimpinan rumah sakit daerah, tokoh publik, dan tokoh agama.
Ketua Perhimpunan Alergi Imunologi Indonesia Iris Rengganis menegaskan, vaksinasi tidak bisa melindungi seseorang sampai 100 persen dari penularan penyakit infeksi, termasuk Covid-19. Waktu juga dibutuhkan untuk pembentukan antibodi atau kekebalan tubuh dari vaksinasi.
”Pembentukan antibodi bisa berbeda dari satu orang ke orang lain, tergantung kemampuan tubuh membentuk kekebalan. Jadi, perlindungan yang terbentuk tak bisa langsung muncul setelah divaksin, apalagi baru diberikan satu kali suntikan,” ujarnya.
Terkait hal itu, masyarakat perlu memahami kekebalan komunitas yang terbentuk dari vaksinasi baru bisa tercapai jika setidaknya 70 persen populasi di Indonesia mendapat vaksinasi. Selama pandemi, protokol kesehatan harus terus dipatuhi, antara lain, dengan menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan tidak merokok.
”Edukasi yang disampaikan ke masyarakat harus komprehensif. Vaksin penting diberikan. Vaksin Covid-19 juga terjamin aman dan halal. Namun, itu tak cukup. Komunikasi yang tidak kalah penting adalah vaksin bukan satu-satunya untuk menyelesaikan pandemi. Selama pandemi belum berakhir, protokol kesehatan tetap wajib dilakukan,” tuturnya.
Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono seusai mendapat vaksinasi Covid-19 di RS Umum Pusat Cipto Mangunkusumo, Jakarta, menyampaikan, pada tahap pertama program vaksinasi Covid-19 di Indonesia, ada 1,4 juta petugas kesehatan akan menjadi prioritas pertama penerima vaksin.
”Kami ingin memberi contoh ke masyarakat bahwa tenaga medis saja mau divaksin, apalagi masyarakat luas,” ujar Dante. Pemerintah menargetkan vaksinasi terhadap 181,5 juta penduduk. Sebanyak 31.000 vaksinator disiapkan.
Minta maaf
Selebritas Raffi Ahmad meminta maaf atas ketidakdisiplinannya karena tidak memakai masker saat acara pesta bersama teman-temannya beberapa jam seusai mengikuti vaksin perdana di Istana Merdeka, Jakarta. Ia menyadari keliruannya dan berterima kasih dapat kesempatan pertama bersama Presiden Joko Widodo menerima vaksin Covid-19.
Istana telah mengingatkan Raffi untuk tetap berdisiplin menjalankan protokol kesehatan, seperti pesan yang disampaikan Presiden Joko Widodo sebelumnya. ”Sudah dinasihati, diingatkan kembali oleh tim komunikasi (Satuan Tugas Penanganan) Covid-19 agar menaati protokol kesehatan. Kami juga akan menasihati,” kata Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono.
Polisi mendalami dugaan pelanggaran aturan pembatasan sosial berskala besar. Dari foto yang beredar, Raffi dan peserta pesta lain tanpa masker dan tidak menjaga jarak fisik.
Terkait pelaksanaan vaksinasi Covid-19 secara massal, Dinas Kesehatan DKI Jakarta memastikan 488 fasilitas kesehatan di DKI Jakarta siap memberikan vaksinasi. Dinkes DKI juga menyiapkan 21 rumah sakit rujukan penatalaksanaan kasus kejadian ikutan pascaimunisasi.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menjadi orang pertama di provinsi itu yang disuntik vaksin Covid-19, di Aula Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo, Kota Semarang, kemarin. Ganjar mewanti-wanti agar protokol kesehatan tetap harus ketat meski vaksinasi dimulai.
Budi Prasetyo (31), warga Kecamatan Semarang Barat, Semarang, senang dengan dimulainya vaksin di Kota Semarang. ”Saya mendukung. Setelah tenaga kesehatan, saya berharap warga bisa mendapat vaksin,” katanya.
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sultan Hamengku Buwono X pun meyakini masyarakat DIY akan bersedia menjalani vaksinasi Covid-19.
Sementara itu, vaksinasi perdana di Kota Bandung melibatkan sejumlah pimpinan daerah, figur publik, dan ribuan warga yang bekerja di fasilitas kesehatan. Musisi Nazril Irham atau Ariel dan penulis buku Risa Saraswati ikut dalam vaksinasi perdana tersebut. Ariel menyatakan, keikutsertaan ini atas kesadaran sendiri dan untuk membuktikan vaksinasi ini aman bagi publik. ”Saya berani maju sebagai tindakan nyata dan bisa dilihat,” ujarnya (TAN/SHA/SKA/NTA/LAS/TAM/JOG/FRN/OKA/NDU/NCA/JAL/KOR/