Pemerintah terus melakukan persiapan dan memastikan vaksin yang diberikan aman dan memiliki efektivitas serta halal.
Oleh
ANITA YOSSIHARA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Masyarakat diminta tidak meragukan efektivitas serta keamanan vaksin Covid-19. Pasalnya, pemerintah terus melakukan persiapan secara matang dan memastikan vaksin yang diberikan aman dan memiliki efektivitas serta halal.
Vaksin Covid-19 yang akan digunakan pemerintah dalam program vaksinasi hanyalah vaksin yang lolos uji klinis tahap ke-3, mendapat izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), serta terdaftar di Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
”Kami minta kepada masyarakat agar tidak takut atau ragu untuk nanti menerima vaksin Covid-19. Pemerintah memastikan vaksin Covid-19 yang digunakan adalah vaksin yang aman, memiliki efektivitas, dan halal,” kata Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Bakti Bawono Adisasmito dalam keterangan pers yang disiarkan secara langsung di saluran Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (19/11/2020).
Wiku menegaskan, pemerintah mempersiapkan vaksinasi dengan matang dan hati-hati. Vaksin yang akan diberikan tentu sudah selesai melalui tahapan uji klinis sehingga aman diberikan kepada manusia serta memiliki efektivitas untuk menghasilkan imunitas tubuh dalam melawan virus SARS-CoV-2. Selain itu, vaksin yang digunakan merupakan vaksin yang dikembangkan dengan melibatkan pakar kesehatan dan WHO.
Tak hanya untuk memastikan vaksin aman digunakan, kerja sama pakar kesehatan dan WHO juga dilakukan agar isu yang muncul dalam pengembangan vaksin bisa dikomunikasikan dan diinvestigasi.
”Apabila ditemukan isu yang perlu ditindaklanjuti, pemerintah akan melaporkan ke WHO dan akan dievaluasi oleh Global Advisory Committee on Vaccine Safety,” ujar Wiku. Pemerintah juga menggandeng Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk memastikan vaksin Covid-19 halal.
Saat ini, pemerintah juga terus memastikan kesiapan pelaksanaan program vaksinasi dengan menggelar simulasi di sejumlah daerah. Di antaranya simulasi pemberian vaksinasi di Puskesmas Tanah Sereal, Bogor, Rabu (18/11/2020), yang dipantau langsung Presiden Joko Widodo dan Puskesmas Cikarang, Kabupaten Bekasi, pada Kamis (19/11/2020) yang dipantau langsung oleh Wakil Presiden Mar’uf Amin.
Pemerintah juga sudah menetapkan regulasi pengadaan vaksin yang telah disesuaikan dengan standar internasional yang berlaku. ”Alur perizinan produksi atau izin edar juga dilakukan secara ketat untuk memastikan keamanan dan kesesuaian vaksin dengan standar yang berlaku,” tuturnya.
Kapasitas pengetesan
Hingga delapan bulan pandemi melanda Tanah Air, kapasitas pengetesan Covid-19 masih jauh di bawah standar yang ditetapkan WHO. Karena itu, menurut Wiku, saat ini pemerintah terus mengejar pencapaian angka pengetesan menjadi 267.000 orang setiap pekan.
Dijelaskan, sebenarnya sejak awal Juni hingga pekan ketiga Oktober, kapasitas pengetesan sudah meningkat. Namun, pada pekan keempat Oktober dan pekan pertama November, kapasitas pengetesan mengalami penurunan. Baru pada pekan kedua November, angka pengetesan kembali naik, rata-rata menjadi 86,25 persen dari standar yang ditetapkan WHO.
Karena itu, Satgas Penanganan Covid-19 mengingatkan pemerintah daerah untuk meningkatkan kemampuan pengetesan serta laboratorium. Sebab, berdasarkan data yang diterima satgas, terjadi tren penurunan kapasitas di hari-hari tertentu, terutama hari libur.
”Ini harus dihindari karena kita sudah cukup lama menghadapi keadaan pandemi Covid-19. Pastikan setiap daerah mengevaluasi kemampuan testing-nya dan kemampuan laboratorium,” ujar Wiku.
Sementara itu, pada Kamis, terjadi penambahan 4.798 kasus terkonfirmasi positif Covid-19 sehingga totalnya menjadi 483.518 kasus.
Adapun jumlah kasus sembuh secara kumulatif menjadi 406.612 atau 84 persen, di atas rata-rata tingkat kesembuhan dunia yang masih 69,58 persen. Kasus aktif di Indonesia juga jauh di bawah rata-rata dunia, yakni sebanyak 61.316 kasus atau 12,67 persen. Sebaliknya, angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia masih di atas rata-rata dunia, yakni 3,2 persen.