Teknologi membantu terciptanya layanan jarak jauh, termasuk di bidang kesehatan dan asuransi. Konsumen bisa mengakses kemudahan dengan layanan dari perangkat mereka.
Oleh
INSAN ALFAJRI
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kemudahan untuk mengakses layanan jarak jauh terus berkembang. Pengguna layanan dimudahkan mendapatkan konsultasi kesehatan dalam genggaman.
Salah satu layanan jarak jauh dikembangkan oleh PT Prudential Life Assurance atau Prudential Indonesia. Melalui aplikasi Pulse by Prudential, perusahaan asuransi ini menyediakan layanan untuk memantau kesehatan pengguna. Bahkan, aplikasi ini menyediakan replikasi tubuh pengguna dalam bentuk digital.
Chief Operations and Health Officer Prudential Indonesia dr Dian Budiani dalam diskusi daring ”Merevolusi Masa Depan Pelayanan Kesehatan Melalui Pulse by Prudential”, Kamis (12/11/2020), menjelaskan, Pulse memungkinkan Prudential membangun hubungan lebih personal dengan pengguna. Di aplikasi itu, pengguna bisa memeriksa kesehatan, memeriksa gejala sakit, konsultasi daring dengan dokter, hingga daftar rumah sakit terdekat yang bekerja sama dengan Prudential. Aplikasi pun bisa dihubungkan dengan perangkat wearable pengguna.
Untuk pemeriksaan kesehatan, lanjut Dian, Pulse bekerja sama dengan teknologi kecerdasan buatan Babylon. Sementara untuk konsultasi dokter, Pulse menggandeng aplikasi pengobatan jarak jauh (telemedicine) Halodoc.
Saat digunakan, pemeriksaan kesehatan dari Babylon berlangsung sekitar 20 menit. Pengguna diminta menjawab sejumlah pertanyaan mulai dari kesehatan fisik, mental, hingga pertanyaan tentang aktivitas seksual. Setelah menjawab pertanyaan, akan muncul versi tubuh kita dalam bentuk digital. Di situ tergambar kondisi organ tubuh kita. Ada pula anjuran untuk menjaga kesehatan tubuh berdasarkan hasil pemeriksaan.
Dian melanjutkan, Pulse bisa mendeteksi kerutan wajah dengan cara mengirim hasil swafoto. Pulse melalui layanan berbayar atau premium dengan tarif Rp 30.000 per bulan juga bisa mengontrol asupan makanan. Pengguna cukup memotret makanan dan mengirim ke aplikasi. Lalu, akan muncul hasil kalori dari makanan tersebut. Layanan berbayar Pulse pun bisa memeriksa kesehatan mata dan kadar oksigen dalam darah.
”Selain itu, di aplikasi, kami juga menawarkan berbagai voucer polis asuransi yang harga polisnya dimulai dari harga Rp 8.000 per bulan. Khusus untuk nasabah Prudential, fitur aplikasi dilengkapi dengan informasi tentang polis yang mereka pegang,” jelas Dian.
Sejumlah pengguna Pulse di kolom komentar Google Play Store mengatakan, perbaruan terbaru aplikasi berdampak pada perubahan fitur. Menurut salah satu pemberi komentar, Handy Tjeng, perbaruan terkini aplikasi Pulse tak lagi mencantumkan informasi tentang dana investasi, status klaim polis, serta informasi detail polis nasabah. Padahal, informasi ini tersedia sebelum pembaruan aplikasi.
Pengguna lain di kolom komentar Google Play Store juga mengeluhkan aplikasi yang lambat. Saat dicoba, butuh sekitar 20 detik untuk membuka menu utama.
Chief Marketing and Communications Officer Prudential Indonesia Luskito Hambali menjelaskan, Pulse diluncurkan Februari lalu. Hingga saat ini, aplikasi itu sudah digunakan oleh 4 juta orang. Khusus untuk layanan berbayar atau premium baru berumur satu bulan. Hingga saat ini, sudah ada 21.000 pelanggan premium Pulse.
Menurut dia, aplikasi ini sejalan dengan transformasi peran Prudential untuk menjadikan masyarakat tidak hanya sejahtera, tetapi juga sehat. ”Kami hadir untuk menjamin kesehatan fisik, mental, dan kesehatan kantong Anda,” ujarnya.
Pandemi Covid-19 membuat nasabah asuransi meningkatkan perlindungan kesehatan. Ini tergambar dalam survei terhadap 300 nasabah asuransi di Indonesia selama pandemi. Sebanyak 72 persen nasabah berencana untuk membeli tambahan asuransi dalam 18 bulan ke depan akibat adanya pandemi Covid-19 (Kompas, 10/11/2020).
Cindy Silviana (32), salah satu pekerja di perusahaan asing, membeli polis di beberapa perusahaan asuransi. Asuransi, menurut dia, penting karena sebagai pekerja kontrak, terutama pekerja kontrak di perusahaan asing, perusahaan tidak menanggung asuransi pekerja. Oleh sebab itu, dia membayar asuransi secara mandiri.
Selain memegang polis asuransi kesehatan di Manulife dan asuransi jiwa di Allianz, Cindy juga menjadi pemegang polis asuransi kesehatan di Prudential. Dia sudah menjadi nasabah Prudential selama lima tahun. Setiap bulan, dia membayar polis Rp 500.000.
Cindy Silviana (32), salah satu pekerja di perusahaan asing, membeli polis di beberapa perusahaan asuransi. Asuransi, menurut dia, penting karena sebagai pekerja kontrak, terutama pekerja kontrak di perusahaan asing, perusahaan tidak menanggung asuransi pekerja. Oleh sebab itu, dia membayar asuransi secara mandiri.
Pada tahun 2017, Cindy terkena demam berdarah dan harus menjalani rawat inap di salah satu rumah sakit di Jakarta. Dalam mengakses layanan kesehatan di rumah sakit itu, dia menggunakan Prudential.
”Prosesnya mudah. Cukup dengan melampirkan bukti bahwa aku nasabah Prudential, terus langsung dirawat. Hanya, proses pulangnya saja yang agak lama. Harus menunggu 2-3 jam baru bisa pulang,” jelasnya.