Kesehatan mental erat kaitannya dengan pola makan. Karena itu, penting untuk mengatur waktu makan, memberi asupan nutrisi yang tepat, dan menyesuaikan makanan dengan kondisi tubuh agar dapat terhindar dari stres.
Oleh
FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Salah satu tanda stres dapat ditandai dengan perubahan pola makan. Sebagian cara untuk meredakannya adalah dengan mengatur waktu makan, memberi asupan nutrisi yang tepat, dan menyesuaikan makanan dengan kondisi tubuh. Tanpa langkah itu, tekanan mental dapat terjadi saat aktivitas sering berada di sekitar rumah.
Perubahan pola makan dan tidur menjadi salah satu dampak jangka pendek pandemi bagi kesehatan mental. Keduanya merupakan tanda stres, di samping pikiran berlebih, kelelahan, maupun kesepian.
”Supaya tidak stres berlebih harus adaptasi dengan penyebab stres, mengubah respons terhadap situasi, menghindari stres yang tidak perlu, dan menerima sesuatu,” ucap psikolog klinis Rena Masri dalam HaloTalks oleh Halodoc, Rabu (11/11/2020).
Salah satu cara menghadapi stres adalah dengan mengonsumsi beberapa jenis makanan. Ada klaim bahwa makanan dan minuman seperti madu, cokelat, dan teh hijau mampu meredakan stres karena punya kandungan triptofan. Asam amino itu menjadi bahan dasar hormon serotonin yang menjaga suasana hati tetap bahagia dan positif.
Spesialis gizi klinik dr Eva Maria Christine, MGizi, SpGK menuturkan, makanan manis memang bisa meredakan emosi seperti marah. Akan tetapi, perlu asupan nutrisi yang lengkap dan seimbang terdiri dari makronutrien, mikronutrien, dan cairan. Ketiganya membuat pencernaan dan penyerapan, detoksifikasi, serta metabolisme tubuh jadi lebih baik.
”Gizi seimbang setiap kali makan. Kebutuhan gizi harus sesuaikan dengan kondisi kesehatan. Hasilnya tubuh sehat dan mental optimal,” ucap Eva.
Pola makan untuk tubuh sehat dan mental optimal itu terdiri dari jadwal makan teratur, terutama makan pagi, makan siang, dan makan malam; konsumsi gula secukupnya; batasi konsumsi lemak, khususnya lemak jenuh; penuhi kebutuhan vitamin dan mineral; serta penuhi kebutuhan cairan tubuh.
Menurut dia, makan teratur seperti di pagi hari berguna untuk meningkatkan konsentrasi dan emosi. Sebab, gula darah yang turun di pagi hari memengaruhi konsentrasi dan emosi sehingga mudah marah. Sebaiknya selingi waktu makan dengan makan buah setiap tiga jam sekali.
Di sisi lain, vitamin dan mineral seperti vitamin B dan D, asam folat, zat besi, magnesium, dan kalium berfungsi melepaskan hormon serotonin dan melatonin yang meningkatkan suasana hati. Adapun cairan tubuh meningkatkan fungsi otak. Kekurangan cairan tubuh mengganggu konsentrasi dan menimbulkan kantuk.
”Kebutuhan gizi setiap orang sebaiknya disesuaikan dengan kondisi kesehatan setiap orang. Kalau ada penyakit diabetes melitus, batasi asupan gula. Kalau ada penyakit ginjal, kurangi protein. Sesuaikan supaya seimbang,” ucapnya.
Swaperiksa Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia terhadap 5.661 orang di 31 provinsi antara 4 April dan 7 Oktober 2020 menunjukkan, 68 persen responden mengalami masalah kejiwaan atau psikologis. Dari jumlah tersebut, 67,4 persen mengalami gangguan cemas, 67,3 persen depresi, dan 74,2 persen mengalami trauma psikologis.
Spesialis kedokteran jiwa dari Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah, dr Ida Ayu Kusuma Wardani, SpKj(K) MARS, dalam siaran langsung Instagram Radio Kesehatan Kementerian Kesehatan menuturkan, banyak orang cemas dan depresi karena informasi Covid-19, di rumah saja, bekerja dari rumah, dan terpapar virus korona baru.
”Stres berlebihan bisa menurunkan kekebalan tubuh karena memengaruhi sistem limfosit. Limfosit ini salah satu senjata perang melawan virus. Jadi, stres tidak boleh sampai berlebihan dan berkepanjangan karena merugikan diri sendiri,” katanya.
Ia menyarankan lakukan relaksasi selama di rumah saja. Ada beragam aktivitas relaksasi, seperti menghirup udara pagi yang masih segar, rekreasi dengan berkebun, bermain bersama keluarga, dan komunikasi secara terbuka satu sama lain. Aktivitas lainnya adalah olahraga bersama teman secara virtual dan meditasi.