logo Kompas.id
KesehatanHilirisasi dan Pengakuan Bantu...
Iklan

Hilirisasi dan Pengakuan Bantu Pengembangan Obat Modern Asli Indonesia

Potensi obat-obatan alami untuk menjadi herbal ataupun fitofarmaka bagi kemandirian obat dalam negeri sangat tinggi. Hal ini karena keragaman kekayaan hayati Nusantara yang hingga kini belum dimanfaatkan dengan baik.

Oleh
PRADIPTA PANDU
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/AWV424l3fuwtQkv9r5en18aZEeg=/1024x768/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F05%2FWhatsApp-Image-2020-05-11-at-13.02.31-1_1589177840.jpeg
HUMAS LIPI

Hasil penelitian Pusat Penelitian Kimia Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang menunjukkan daun ketepeng badak (Cassia alata) dan benalu (Dendrophthoe sp) memiliki zat aktif bagi pengembangan obat herbal antivirus penyebab Covid-19.

JAKARTA, KOMPAS — Pengembangan obat modern asli Indonesia berbahan baku alam masih menemui sejumlah kendala sehingga kurang dapat bersaing dengan obat kimia dari impor. Pengembangan obat ini harus didukung hilirisasi dan pengakuan bahwa obat modern asli Indonesia ini setara dengan obat lainnya.

Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro dalam webinar bertajuk ”Pengembangan OMAI (Obat Modern Asli Indonesia) untuk Kemandirian Obat Nasional”, Jumat (6/11/2020) menyampaikan, 95 persen bahan baku obat yang digunakan di Indonesia masih berasal dari impor. Ketergantungan ini karena industri kimia di Indonesia masih sangat tertinggal dibandingkan dengan negara-negara lain.

Editor:
Ichwan Susanto
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000