Kadar Vitamin D Selama Kehamilan Pengaruhi Kecerdasan Bayi
Mengonsumsi makanan dan suplemen bervitamin D, serta menjaga paparan sinar matahari pada ibu hamil membawa manfaat bagi kecerdasan anak.
Oleh
Ahmad Arif
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Vitamin D diketahui sebagai nutrisi penting dan memiliki banyak fungsi penting di dalam tubuh. Kajian terbaru menunjukkan, pasokan vitamin D seorang ibu akan diteruskan ke bayinya dalam kandungan guna membantu perkembangan otak.
Studi yang diterbitkan The Journal of Nutrition, Rabu (4/11/2020), menunjukkan, kadar vitamin D ibu selama kehamilan terkait erat dengan IQ atau kecerdasan anak-anak mereka setelah lahir. Kadar vitamin D yang lebih tinggi dalam kehamilan dapat menyebabkan skor IQ masa kanak-kanak yang lebih tinggi. Studi ini juga mengidentifikasi tingkat vitamin D yang jauh lebih rendah di antara wanita hamil kulit hitam.
Melissa Melough, penulis utama studi dan ilmuwan di Departemen Kesehatan Anak, Perilaku, dan Perkembangan Seattle Children’s Research Institute, mengatakan, kekurangan vitamin D biasa terjadi pada populasi umum dan wanita hamil. Namun, wanita kulit hitam atau kulit berwarna berisiko mengalami kekurangan lebih tinggi terkait pigmen kulit mereka.
”Pigmen melanin melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar matahari, tetapi dengan menghalangi sinar UV (ultraviolet), melanin juga mengurangi produksi vitamin D di kulit. Karena itu, wanita hamil kulit hitam dalam penelitian kami cenderung kekurangan vitamin D,” katanya.
Menurut Melough, meskipun banyak wanita hamil yang mengonsumsi vitamin prenatal, hal ini mungkin tidak memperbaiki kekurangan vitamin D yang sudah ada. ”Saya berharap pekerjaan kami membawa kesadaran yang lebih besar untuk masalah ini karena adanya implikasi jangka panjang dari kekurangan vitamin D prenatal untuk anak dan perkembangan neurokognitif mereka,” katanya.
Kajian ini menemukan, sekitar 80 persen wanita hamil kulit hitam di Amerika Serikat kekurangan vitamin D. Dari wanita yang berpartisipasi dalam penelitian ini, 46 persen ibu kekurangan vitamin D selama kehamilan mereka dan vitamin D tingkat yang lebih rendah di antara wanita kulit hitam dibandingkan dengan wanita kulit putih.
Solusi
Sekalipun kekurangan vitamin D cukup umum terjadi, solusinya juga relatif mudah. ”Mendapatkan cukup vitamin D melalui makanan bisa jadi sulit dan tidak semua orang dapat menutupi celah ini melalui paparan sinar matahari. Jadi, solusi yang baik adalah dengan mengonsumsi suplemen,” kata Melough.
Asupan vitamin D yang direkomendasikan adalah 600 international unit (IU) per hari. Rata-rata, orang Amerika Serikat mengonsumsi kurang dari 200 IU dalam makanan mereka. Jadi, jika orang tidak menutup kekurangan celah itu melalui paparan sinar matahari atau suplementasi, Melough mengatakan, orang mungkin akan mengalami defisiensi vitamin D.
Makanan yang mengandung tingkat vitamin D lebih tinggi yaitu ikan berlemak, telur, dan sumber yang diperkaya seperti susu sapi dan sereal sarapan. Namun, Melough mencatat bahwa vitamin D merupakan salah satu nutrisi yang paling sulit didapat dalam jumlah yang cukup dari makanan kita.
Diperlukan penelitian tambahan untuk menentukan kadar vitamin D yang optimal dalam kehamilan, tetapi Melough berharap penelitian ini dapat membantu mengembangkan rekomendasi nutrisi untuk ibu hamil. Terutama di antara wanita kulit hitam dan mereka yang berisiko tinggi kekurangan vitamin D, suplementasi dan skrining nutrisi mungkin merupakan strategi yang berdampak untuk mengurangi kesenjangan kesehatan.