Antisipasi Lonjakan Kasus Pascaliburan Cuti Bersama
Mobilitas masyarakat yang meningkat selama libur cuti bersama pada akhir pekan ini bisa memicu terjadinya lonjakan kasus penularan Covid-19. Pengawasan ketat diperlukan untuk mengantisipasinya.
Oleh
DEONISIA ARLINTA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Mobilitas masyarakat yang meningkat selama libur cuti bersama pada akhir pekan ini bisa memicu terjadinya lonjakan kasus penularan Covid-19. Upaya antisipasi yang disertai dengan pengawasan yang ketat diperlukan agar kasus penularan tetap terkendali.
Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Budi Hidayat ketika dihubungi dari Jakarta, Jumat (30/10/2020), mengatakan, risiko penularan Covid-9 kian besar seiring dengan semakin tingginya pergerakan masyarakat antarwilayah. Karena itu, pengawasan pada protokol kesehatan serta upaya pelacakan kasus perlu lebih gencar.
”Pengawasan protokol kesehatan dengan prinsip 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak) tetap dilakukan. Hampir sama dengan libur Lebaran lalu sehingga akan direplikasi pada libur panjang ini. Selain itu, kepala dinas kesehatan di setiap daerah juga harus kembali mengaktifkan kegiatan surveilans kesehatannya sampai di tingkat desa dan dusun,” katanya.
Kegiatan surveilans yang dilakukan, tambah Budi, antara lain, mencatat setiap pemudik yang masuk di desa ataupun dusun serta memantau dan melaporkan jika ditemukan kasus positif Covid-19 dari pemudik. Upaya ini kemudian dilanjutkan dengan kegiatan karantina mandiri pada kasus positif yang ditemukan.
Selain mengaktifkan surveilans di tingkat komunitas, antisipasi lain yang dilakukan adalah memperketat penjagaan di pintu masuk setiap wilayah. Petugas di kantor kesehatan pelabuhan (KKP), baik yang berada di pelabuhan kapal maupun bandar udara. Para petugas akan memastikan setiap penumpang sudah mengaktifkan kartu kewaspadaan kesehatan (Indonesia Health Alert Card/ eHac).
”Persiapan rumah sakit rujukan untuk merawat pasien Covid-19 juga sudah dilakukan. Kami pastikan kapasitas yang tersedia masih mencukupi. Dari data kami, sebanyak 53.173 tempat tidur sudah disiapkan. Ini termasuk juga kecukupan pada persediaan obat-obatan yang diperlukan. Kapasitas laboratorium pemeriksaan juga telah dipastikan berikut dengan reagen yang dibutuhkan,” tutur Budi.
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menambahkan, masyarakat juga diimbau untuk menjauhi area yang ramai, tidak berkumpul dan berkerumun, serta tetap berada di rumah. Jika terpaksa bepergian, masyarakat diharapkan bisa melakukan pemeriksaan terkait Covid-19, baik sebelum ataupun setelah melakukan perjalanan.
”Pemerintah daerah juga harus melakukan identifikasi pada titik potensi kerumunan, melakukan kedisiplinan protokol kesehatan di area pariwisata, berkoordinasi dengan forkominda (forum koordinasi pimpinan daerah) dan elemen masyarakat lainnya, serta mengoptimalkan satuan tugas di daerah, terutama dalam mengupayakan tracing dan screening. Peningkatan tes juga diperlukan bagi pelaku perjalan di setiap daerah,” tuturnya.
Berdasarkan laporan Satuan Tugas Penanganan Covid-19, kasus baru yang ditemukan per 30 Oktober 2020 bertambah sebanyak 2.897 kasus sehingga total kasus saat ini menjadi 406.945 kasus. Sementara kasus sembuh bertambah 4.517 kasus sehingga menjadi 334.295 kasus dan kasus meninggal bertambah 81 kasus dengan total 13.782 kasus.
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, dalam keterangan resmi, mengimbau agar setiap pemerintah daerah lebih meningkatkan upaya pelacakan, pemeriksaan, dan penanganan kasus Covid-19. Dengan begitu, kasus baru yang terinfeksi virus korona jenis baru ini bisa segera ditemukan dan tidak menjadi sumber penularan di tengah masyarakat.
Terawan pun berharap agar masyarakat lebih bijak memanfaatkan libur panjang ini. Jika tidak ada keperluan mendesak yang mengharuskan untuk berpergian, masyarakat sebaiknya tetap tinggal di rumah. Ini terutama pada masyarakat yang masuk dalam kelompok rentan, seperti usia lanjut, anak-anak, atapun memiliki penyakit penyerta atau komorbid.
”Kunci utama dalam pencegahan penularan Covid-19 adalah dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan. Apabila ada yang memiliki gejala seperti demam, batuk segera memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat,” ujarnya.