Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19, dr Reisa Broto Asmoro, mengingatkan agar warga tetap berada di dalam rumah kecuali ada kepentingan mendesak. Protokol kesehatan di dalam keluarga pun harus diterapkan dengan ketat.
Oleh
Nina Susilo
·3 menit baca
Penambahan kasus Covid-19 terus mencatat rekor baru. Pada Jumat (25/9/2020), tercatat 4.823 pasien terinfeksi Covid-19 sehingga kasus di Indonesia menjadi 266.845. Dari jumlah tersebut, kasus aktifnya mencapai 60.431.
Dari kasus-kasus positif Covid-19 yang terjadi September ini, menurut Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmavati, sebagian besar ditularkan anggota keluarga yang terpapar virus SARS-CoV-2 ini. Presiden Joko Widodo meminta Kementerian Pemberdayaan Perempuan turun tangan bersama Satuan Tugas Penanganan Covid-19 dan Kementerian Kesehatan.
Belum ada protokol kesehatan yang jelas mengenai langkah yang harus dilakukan keluarga saat ada anggota keluarga yang sakit.
Sayangnya, memang belum ada protokol kesehatan yang jelas mengenai langkah yang harus dilakukan keluarga saat ada anggota keluarga yang sakit.
”Sebenarnya kami sejak pagi sudah koordinasi dan bicara dengan Satgas Covid-19 dan Kementerian Kesehatan untuk membahas protokol kesehatan ini,” kata Bintang saat berdialog dengan juru bicara Satgas Penanganan Covid-19, dr Reisa Broto Asmoro, di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (25/9/2020).
Kendati demikian, bukan berarti setiap anggota keluarga tak bisa berupaya mencegah penularan di dalam keluarganya. Jika menyayangi keluarga, tentu usaha mencegah penularan penyakit yang belum ditemukan obat dan vaksinnya ini dilakukan sepenuh hati.
Dr Reisa pun mengingatkan supaya warga tetap lebih banyak beraktivitas di rumah. Keluar rumah hanya dilakukan untuk keperluan mendesak, seperti imunisasi anak atau periksa ke dokter. Selain itu, ketika tiba di rumah, membersihkan diri atau mandi dan berganti pakaian perlu dilakukan sebelum beraktivitas dengan anggota keluarga lain. Masker juga perlu dikenakan jika ada anggota keluarga yang merupakan kelompok rentan, seperti orang lanjut usia dan anak balita.
Ketika tiba di rumah, membersihkan diri atau mandi dan berganti pakaian perlu dilakukan sebelum beraktivitas dengan anggota keluarga lain.
Bintang juga meyakinkan, pandemi Covid-19 ini tetap membawa hikmah. Gaya hidup sehat, seperti konsumsi makanan bergizi, olahraga, dan rajin mencuci tangan, mulai terbentuk. Namun, hal ini perlu terus dikuatkan di semua lapisan masyarakat.
Selain itu, untuk menghindarkan terjadinya penularan di antara anggota keluarga, pertemuan-pertemuan fisik diharap ditahan dulu. Acara ulang tahun dengan keluarga besar, reuni, atau arisan diharap diselenggarakan secara daring saja.
Hal ini pun, menurut Bintang, dikampanyekan secara masif melalui jejaring organisasi perempuan yang ada, seperti Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), Darma Wanita, Kongres Wanita Indonesia (Kowani), serta forum anak yang ada di 34 provinsi dan 451 kabupaten/kota.
Selain itu, Kementerian PPA sudah meluncurkan program berjarak—bersama jaga keluarga kita— termasuk cara mencegah penularan Covid-19. ”Dalam masa pandemi peran perempuan lebih banyak untuk memastikan keluarganya aman dari Covid-19,” kata Bintang yang juga mengedukasi keluarganya setelah memahami ada pandemi Covid-19.
Ketika ada anggota keluarga yang terinfeksi Covid-19, lanjut Bintang, anggota keluarga lain bisa melapor ke puskesmas atau dinas kesehatan terdekat.
Ketika ada anggota keluarga yang terinfeksi Covid-19, lanjut Bintang, anggota keluarga lain bisa melapor ke puskesmas atau dinas kesehatan terdekat. Dinkes akan melanjutkan laporan ke Satgas Covid-19 di daerah tersebut yang akan melakukan pelacakan ke anggota keluarga. Jika diperlukan, tes usap atau uji PCR gratis bisa dilakukan.
Setidaknya, kata Reisa, ada lima langkah sederhana yang bisa dilakukan untuk melindungi keluarga di rumah. Pertama, memahami betul cara penularan Covid-19. Kedua, selalu mengikuti protokol kesehatan, termasuk saat tiba di rumah. Ketiga, mengetahui betul kondisi kesehatan setiap anggota keluarga, termasuk cara merawat mereka yang sakit dan tetap mengenakan masker.
Keempat, memastikan gizi seimbang dan olahraga bersama keluarga di rumah. Kelima, menciptakan suasana tenang di rumah serta tidak termakan berita bohong (hoaks).
Hal terpenting, kata Reisa lagi, tetap menjaga kesehatan, baik fisik maupun psikis.