Kluster penularan Covid-19 terus meluas di sejumlah daerah di Indonesia. Situasi itu mencerminkan pandemi penyakit yang disebabkan virus korona tipe baru itu belum terkendali.
Oleh
DEONISIA ARLINTA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Mobilitas masyarakat yang tinggi di tengah pandemi Covid-19 menyebabkan penularan penyakit akibat virus korona jenis baru ini semakin luas. Hal ini ditandai dengan terus bertambahnya jumlah kluster penyebaran.
Kementerian Kesehatan per 23 September 2020 mencatat 1.146 kluster penularan Covid-19 di masyarakat. Setidaknya ada delapan kluster baru yang dilaporkan dari hari sebelumnya. Adapun penambahan kluster terbanyak terjadi di Jawa Tengah dengan dominasi dari kelompok pesantren.
Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Penanganan Covid-19 Dewi Nur Aisyah, di Jakarta, Rabu (23/9/2020), mengatakan, kluster penularan Covid-19 yang meluas ditemukan di DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Jawa Barat. Kluster komunitas serta perkantoran merupakan sumber penularan cukup tinggi ditemukan.
”Kluster komunitas berasal dari contact tracing (penelusuran kontak) yang dilakukan puskesmas. Jadi, kalau ada seseorang yang positif, akan ditelusuri kontaknya, baik dilakukan pada kluster keluarga maupun tetangga dan orang terdekat yang berinteraksi dengan kasus positif ini,” katanya.
Dari analasis data kluster di DKI Jakarta, sebanyak 63,46 persen atau 24.400 kasus berada pada kluster rumah sakit. Kemudian, kluster tertinggi selanjutnya kluster komunitas (39,36 persen), perkantoran (8,31 persen), dan anak buah kapal ataupun pekerja migran (4,27 persen).
Kluster komunitas berasal dari contact tracing (penelusuran kontak) yang dilakukan puskesmas. Jadi, kalau ada seseorang yang positif, akan ditelusuri kontaknya.
Dewi menuturkan, perluasan penyebaran kluster penularan juga ditemukan di Jawa Timur. Adapun kluster dengan kasus tertinggi terdapat di tempat kerja (1.082 kasus), komunitas atau permukiman (894 kasus), dan rumah sakit ataupun tenaga kerja (383 kasus).
Sementara itu, kluster dengan kasus tertinggi yang dilaporkan di Jawa Barat terjadi pada kluster dengan kasus dari luar wilayah ataupun luar negeri sebanyak 2.045 kasus. Situasi ini terjadi karena tingginya mobilitas warga Jawa Barat yang tinggal di daerah penyangga Ibu Kota dan bekerja di DKI Jakarta. Selain itu, kluster lainnya adalah kluster keluarga (721 kasus) dan fasilitas kesehatan (710 kasus).
Staf Khusus Menteri Kesehatan Bidang Peningkatan Sumber Daya Manusia Kesehatan Mariya Mubarika, dalam keterangan resmi, menyatakan, pemantauan secara ketat terus dilakukan oleh semua unsur kesehatan di wilayah masing-masing. Untuk penambahan kluster terbaru di Jawa Tengah, pemerintah berupaya memastikan tidak terjadi perluasan penularan.
Adapun tujuh kluster baru yang ditemukan di Jawa Tengah meliputi, antara lain, Pondok Pesantren Kecamatan Sumbang Banyumas; Pondok Pesantren Kelurahan Purwanegara, Kecamatan Purwokerto Utara; Kelompok Warga Kelurahan Randuacir, Kecamatan Argomulyo, Salatiga.
Selain itu, ada kluster penularan di Gedung Menara Wijaya Sekretariat Daerah Sukoharjo, Rumah Sakit Umum Pusat Soeradji Tirtonegoro Klaten, pondok pesantren di Kendal, dan Puskesmas Kaliwungu Kendal.
Satuan Tugas Penanganan Covid-19 melaporkan, per 23 September 2020 terdapat 4.465 kasus baru terkonfirmasi positif Covid-19 di Indonesia. Dengan penambahan itu, jumlah total kasus Covid-19 menjadi 257.388 orang.
Sementara penambahan jumlah kasus kematian sebanyak 140 kasus dengan total mencapai 9.977 kasus. Kasus sembuh yang dilaporkan bertambah 3.660 kasus sehingga seluruh kasus sembuh menjadi 187.958 kasus.