Unicef Memimpin Pengadaan dan Penyediaan Vaksin Covid-19
Sebagai konsumen vaksin terbesar di dunia, Unicef akan memimpin pengadaan dan penyediaan vaksin Covid-19. Sebanyak 28 produsen vaksin telah mempresentasikan rencana produksi tahunan vaksin Covid-19 hingga 2023.
Oleh
·4 menit baca
NEW YORK, JUMAT — Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Anak-anak atau Unicef akan memimpin pengadaan dan penyediaan vaksin Covid-19. Ini sebagai bagian dari rencana vaksin global Covid-19 Vaccine Global Access Facility atau COVAX Facility yang digawangi Gavi, Aliansi Vaksin. Ini akan menjadi pengadaan dan penyediaan vaksin terbesar dan tercepat di dunia.
Unicef bekerja sama dengan PAHO Revolving Fund akan memimpin upaya mengadakan dan memasok vaksin Covid-19 mewakili COVAX Facility kepada 92 negara berpendapatan rendah dan rendah-menengah. Pembelian vaksin di negara-negara ini akan didukung oleh mekanisme Gavi COVAX AMC. COVAX merupakan upaya global untuk mengadakan dan memberikan vaksin Covid-19 yang aman dan efektif secara cepat dan dalam skala besar
Selain itu, Unicef juga akan mengadakan stok vaksin cadangan untuk keperluan respons darurat kemanusiaan. Unicef akan bertindak sebagai koordinator pengadaan untuk mendukung pengadaan vaksin oleh 80 negara berpendapatan lebih tinggi, yang ingin berpartisipasi pada COVAX Facility dan akan mendanai pembelian vaksin dari anggaran nasionalnya masing-masing.
Keseluruhan upaya tersebut akan dilaksanakan Unicef dengan kerja sama dengan Badan Kesehatan Dunia (WHO), Gavi, CEPI (Coalition for Epidemic Preparedness Innovations), Bank Dunia, Bill and Melinda Gates Foundation, dan mitra-mitra lain. COVAX Facility menyambut partisipasi semua negara untuk memastikan agar setiap negara memiliki akses kepada vaksin Covid-19 yang akan datang.
“Upaya ini adalah kemitraan penuh dan menyeluruh antara pemerintah, produsen, dan mitra multilateral dalam rangka melanjutkan perjuangan melawan pandemi Covid-19,” ujar Henrietta Fore, Direktur Eksekutif Unicef dalam pernyataan tertulis, Jumat (4/9/2020).
Unicef merupakan konsumen vaksin terbesar di dunia yang mengadakan lebih dari 2 miliar dosis vaksin setiap tahun untuk imunisasi rutin dan upaya respons wabah bagi hampir 100 negara. Unicef juga merupakan mitra pengadaan utama dari Gavi yang selama 20 tahun terakhir telah menjangkau lebih dari 760 juta anak dengan vaksin. Vaksin telah menyelamatkan nyawa anak-anak itu dan mencegah lebih dari 13 juta kematian.
Unicef akan mengoordinasikan pengadaan dan pemasokan vaksin Covid-19 untuk COVAX Facility. Hal ini berpotensi melipatgandakan volume total pengadaan vaksin oleh Unicef pada tahun 2021. Sebanyak 28 produsen vaksin yang memiliki sarana produksi di 10 negara telah mempresentasikan rencana produksi tahunan vaksin Covid-19 hingga 2023.
Skala besar
Analisis pasar oleh Unicef, para produsen vaksin bersedia membuat vaksin secara kolektif dalam dalam skala besar dalam 1-2 tahun ke depan. Namun, para produsen juga menyatakan produksi dosis vaksin dalam skala besar akan sangat bergantung pada banyak hal, seperti keberhasilan percobaan klinis, penyelesaian perjanjian pembelian di muka, kepastian pendanaan, dan adanya syarat peraturan dan registrasi yang lebih ramping.
Langkah penting selanjutnya adalah memastikan negara-negara yang memiliki pendanaan sendiri sudah bergabung dengan COVAX Facility pada 18 September. Dengan demikian, COVAX akan dapat mendukung investasi awal untuk meningkatkan kapasitas produksi secara luas, yaitu melalui perjanjian pembelian di muka.
Kerangka alokasi COVAX yang sedang disusun WHO akan memandu Unicef, PAHO, dan pelaksana pengadaan lainnya. Alokasi dosis awal diharapkan dapat diperluas agar berbagai negara dapat mulai memberikan vaksin kepada tenaga kesehatan dan pekerja sosial. Dosis awal akan diikuti oleh tahap-tahap berikutnya sehingga negara peserta dapat memberikan vaksin kepada populasi yang paling berisiko terkena Covid-19.
“Unicef merupakan mitra penting bagi keberhasilan Gavi dalam dua dekade terakhir, Unicef membantu kami memberikan vaksin yang mampu menyelamatkan nyawa kepada lebih dari separuh populasi dunia,” kata Dr Seth Berkley, CEO Gavi.
Dia mengatakan, keahlian dan pengalaman tersebut sangat penting untuk memastikan agar COVAX bisa melindungi populasi dunia yang paling rentan, di mana pun mereka berada. Bersama-sama, kita bisa mengakhiri tahap akut dari pandemi saat ini, termasuk konsekuensinya yang begitu berat terhadap individu, masyarakat, dan negara.
UNICEF, Gavi, WHO, dan PAHO telah memulai langkah persiapan untuk memastikan kesiapan negara menerima vaksin. Keempat lembaga bekerja sama dengan mitra dan pemerintah setempat, termasuk produsen peralatan medis, produsen vaksin, serta masyarakat sipil dan mitra lokal lain untuk memastikan masyarakat mengetahui dengan baik proses vaksinasi Covid-19.