Ruang perawatan pasien Covid-19 di sejumlah daerah sudah hampir penuh. Pemerintah daerah diminta menambah kapasitas dan memanfaatkan rujukan daring.
Oleh
TIM KOMPAS
·2 menit baca
Ketersediaan ruang perawatan pasien Covid-19 di sejumlah daerah sudah hampir penuh. Pemerintah daerah diminta menambah kapasitas dan memanfaatkan rujukan daring.
JAKARTA, KOMPAS — Lonjakan kasus Covid-19 di sejumlah daerah menyebabkan peningkatan keterisian tempat tidur di rumah sakit yang menangani Covid-19. Sebagian rumah sakit bahkan sudah tak mampu menampung pasien baru, terutama pasien yang membutuhkan penanganan intensif.
Hingga awal September, tingkat keterisian tempat tidur di 67 rumah sakit rujukan Covid-19 di DKI Jakarta mencapai 77 persen. Dinas Kesehatan DKI Jakarta pun berupaya menjaga tingkat keterisian tempat tidur dengan memperbesar kapasitas dan menambah rumah sakit rujukan.
”Di RSUD Cengkareng ada bangunan baru dengan beberapa ruang yang belum dipakai. Kita tingkatkan sarananya supaya bisa dimanfaatkan untuk tambahan (ruang perawatan pasien) Covid-19,” kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti, Selasa (1/9/2020).
Penambahan tempat tidur dilakukan pada RS yang selama ini menangani Covid-19 dan dengan menambah RS rujukan.
Di Bekasi, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi Irfan Maulana mengatakan, dua tempat isolasi berkapasitas 130 tempat tempat tidur sudah penuh terisi pasien positif Covid-19 bergejala ringan. Tempat isolasi itu di Balai Pelayanan Kesehatan dan Wisma Mahasiswa President University di Cikarang.
Senada, Direktur RSU Tangerang Selatan Umi Kulsum mengatakan, ketersediaan ruang isolasi pasien Covid-19 berkapasitas 18 tempat tidur di RSU Tangsel sudah hampir penuh. RSU Tangsel hanya memiliki ruang isolasi dan tidak memiliki ruang gawat darurat (ICU) Covid-19 yang dilengkapi ventilator.
Jumlah keterisian di rumah sakit di Kota Semarang, Jawa Tengah, hingga Selasa siang adalah 680 dari total kapasitas 856 atau 79,4 persen. Kendati demikian, RS-RS di Kota Semarang diyakini masih bisa menampung pasien terkait dengan Covid-19. Itu karena sebagian yang dirawat sedang menunggu hasil pemeriksaan tes usap.
Sistem rujukan daring
Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan Abdul Kadir pun meminta pemerintah daerah untuk terus meningkatkan kapasitas fasilitas kesehatan untuk pelayanan Covid-19. Selain itu, daerah agar juga memanfaatkan sistem rujukan daring agar pasien bisa ditangani cepat dan tepat.
”Aplikasi Sisrute (Sistem Informasi Rujukan Terintegrasi) bisa dimanfaatkan untuk melihat tingkat keterisian tempat tidur di setiap rumah sakit,” katanya, Selasa. Jika ada rumah sakit yang tempat tidurnya penuh, pasien bisa langsung dirujuk ke rumah sakit yang masih bisa menampung.
Kadir menambahkan, secara nasional, tingkat penggunaan tempat tidur untuk penanganan Covid-19 sekitar 47,8 persen. Jumlah rumah sakit rujukan khusus Covid-19 yang telah ditetapkan sebanyak 868 rumah sakit di seluruh Indonesia. (TAN/ OKA/DIT/SYA/IGA/HLN/VAN)