Kedisiplinan warga memakai masker masih perlu ditingkatkan untuk menekan penularan virus penyebab penyakit Covid-19. Di Indonesia, kasus positif terus menanjak dengan 1.671 kasus baru.
Oleh
DEONISIA ARLINTA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Penggunaan masker merupakan salah satu protokol kesehatan yang harus dipatuhi untuk mencegah penularan Covid-19. Meski begitu, masih banyak masyarakat yang abai pada protokol ini, bahkan ketika berada di tengah kerumunan.
Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, mengatakan, salah satu faktor yang paling banyak menyebabkan penularan Covid-19 adalah ketidakdisiplinan masyarakat dalam menggunakan masker. Selain itu, penggunaan masker dari sebagian masyarakat juga tidak benar.
Jangan hanya digunakan untuk menutup mulut saja dengan alasan sulit untuk bernapas. (Achmad Yurianto)
”Pastikan masker digunakan untuk menutup hidung dan mulut. Jangan hanya digunakan untuk menutup mulut saja dengan alasan sulit untuk bernapas. Penggunaan yang tidak benar ini sangat rentan menimbulkan penularan Covid-19,” katanya di Jakarta, Sabtu (11/7/2020).
Selain itu, Yurianto menyampaikan, pengaturan ventilasi udara yang baik juga perlu diperhatikan. Kemungkinan virus menyebar melalui udara sangat besar. Dengan begitu, keberadaan virus bisa menjadi lebih lama apabila tidak terjadi sirkulasi udara di suatu ruangan.
Pengaturan sirkulasi udara ini terutama perlu diperhatikan pada ruangan tertutup yang menggunakan penyejuk ruangan. Sebaiknya ventilasi udara seperti pintu dan jendela di ruangan dibuka secara rutin untuk memastikan ada pergantian udara.
Berbagai protokol kesehatan yang telah diatur harus dipatuhi secara ketat oleh masyarakat. Ini karena penularan Covid-19 masih tinggi terjadi di Indonesia yang ditunjukkan dengan jumlah kasus baru yang terkonfirmasi positif Covid-19 pada 11 Juli 2020 mencapai 1.671 orang.
Dari penambahan ini, total kasus di Indonesia kini menjadi 74.018 kasus. Adapun provinsi dengan penambahan kasus tertinggi, antara lain, Jawa Timur (409 kasus), DKI Jakarta (378 kasus), Sulawesi Selatan (180 kasus), Jawa Tengah (100 kasus), dan Sumatera Utara (87 kasus).
Seluruh kasus baru yang dilaporkan tersebut merupakan hasil pemeriksaan dari 23.310 spesimen yang diambil dari 12.625 orang. Jumlah spesimen yang telah diperiksa terkait Covid-19 di Indonesia saat ini sebanyak 1.038.988 spesimen.
”Kasus sembuh yang kita dapatkan sampai dengan hari ini adalah 1.190 orang sehingga total sembuh menjadi 34.719 orang. Sementara kasus meninggal bertambah 66 orang sehingga menjadi 3.535 orang dengan 460 kabupaten/kota yang terdampak di 34 provinsi,” kata Achmad Yurianto.
Reisa Broto Asmoro dari Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 menambahkan, sebagian masyarakat terpaksa keluar rumah untuk tetap produktif guna memenuhi kebutuhan ekonomi. Meski begitu, protokol kesehatan yang ketat mutlak dilakukan saat ini.
Kebiasaan menjalankan protokol kesehatan tidak hanya bisa berdampak untuk mencegah penularan Covid-19, tetapi juga mencegah berbagai penyakit menular lainnya. Itu antara lain dengan sering mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menerapkan etika batuk, serta menjaga kebersihan diri dan lingkungan.
”Bukan hal yang mudah dan tentunya akan membutuhkan waktu untuk mengubah perilaku dan budaya masyarakat Indonesia. Namun, berbagai dampak positif bisa kita rasakan apabila kebiasaan untuk menerapkan protokol kesehatan menjadi bagian dari perilaku sehari-hari kita,” tuturnya.