Masker Dapat Mencegah Puluhan Ribu Kematian akibat Covid-19
Pemodelan matematis menunjukkan bahwa penggunaan masker yang lebih luas diyakini dapat mencegah puluhan ribu kematian akibat Covid-19. Namun, masker baru akan efektif jika sebagian besar populasi menggunakannya.
Oleh
SATRIO PANGARSO WISANGGENI
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Sebuah pemodelan matematis menunjukkan bahwa penggunaan masker yang lebih luas diyakini dapat mencegah puluhan ribu kematian akibat Covid-19. Namun, masker baru akan efektif jika sebagian besar populasi menggunakannya.
Sebuah pemodelan yang dilakukan Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) dari University of Washington Amerika Serikat (AS) menunjukkan bahwa apabila pengunaan masker kain rumahan secara universal dipercaya dapat mencegah kematian sebanyak 17.742-28.030 orang akibat Covid-19 sebelum 1 Oktober mendatang.
Dalam pemodelan ini menggunakan tanggal 26 Juni sebagai titik awal. Apabila mulai tanggal tersebut hampir seluruh orang mengenakan masker, maka jumlah kematian kumulatif yang terjadi sejak hari itu hingga 1 Oktober akan mencapai 150.997 orang.
Namun, apabila tingkat penggunaan masker tetap seperti kondisi semula, diproyeksikan jumlah kematian kumulatif yang terjadi mencapai 175.168 orang pada 1 Oktober mendatang; jumlah pasien Covid-19 yang meninggal jauh lebih banyak, 24.171 orang.
Hasil studi ini sedang berada di tahapan review untuk diterbitkan di jurnal.
Selalu membawa masker dan dipakai apabila terpaksa bertemu kerumunan atau misalnya harus mampir ke warung.
Profesor bidang ilmu metrik kesehatan IHME Prof Theo Vos mengatakan, penyebaran virus ini juga akan mengikuti siklus musim. Artinya, ketika cuaca mulai mendingin di musim gugur, penyebaran Covid-19 akan kembali meluas.
”Jadi, penggunaan masker akan semakin penting,” katanya kepada NPR, Sabtu (4/7/2020).
Pemodelan lain yang dikembangkan peneliti Arizona State University AS pada April lalu menunjukkan bahwa 24-65 persen proyeksi kematian dapat dicegah apabila minimal 80 persen populasi mengenakan masker.
Dalam artikelnya yang diterbitkan oleh jurnal Infectious Disease Modelling, Steffen Eikenberry, Marina Mancuso, Enahiri Iboi, dan kawan-kawan dari Sekolah Matematika dan Statistik Arizona State University menyatakan bahwa penggunaan masker akan berdampak besar mengurangi penularan komunitas.
”Keuntungan yang bisa diraih akan semakin maksimal apabila masker digunakan oleh hampir seluruh orang dan disertai dengan praktik pembatasan fisik,” kata Eikenberry dan kawan-kawan.
Dalam artikelnya yang berjudul ”To mask or not to mask: Modeling the potential for face mask use by the general public to curtail the COVID-19 pandemic” tersebut, Eikenberry dan kawan-kawan menyatakan bahwa penggunaan masker secara universal menjadi penting; baik oleh mereka yang bergejala maupun yang tampaknya sehat.
Keuntungan yang bisa diraih akan semakin maksimal apabila masker digunakan oleh hampir seluruh orang dan disertai dengan praktik pembatasan fisik.
Sebab, berdasarkan penelitian oleh Ruiyun Li dan kawan-kawan dari Imperial College London, individu asimtomatik bertanggung jawab atas terjadinya 79 persen penularan baru.
Mengenai hal ini, dokter spesialis bedah toraks dan kardiovaskular Rugun Tobing juga berharap masyarakat terus menggunakan masker sebisa mungkin apabila ke luar rumah.
”Selalu membawa masker dan dipakai apabila terpaksa bertemu kerumunan atau misalnya harus mampir ke warung,” kata Rugun.