Banyak mitos tentang kedutan pada kelopak mata. Kedutan lazim dialami. Namun, jika sering terjadi dan mengganggu, bisa jadi ada masalah lebih serius yang perlu dicermati.
Oleh
ATIKA WALUJANI MOEDJIONO
·4 menit baca
Ada kepercayaan, orang yang kedutan kelopak matanya akan mendapatkan rezeki. Sebaliknya, ada juga yang bilang, itu pertanda akan mendapat berita kurang menggembirakan. Mitos itu boleh dipercaya atau tidak.
Yang jelas, kedutan (myokymia) secara umum tidak berbahaya dan tidak mengganggu penglihatan. Ini merupakan kejang selintas yang sangat umum dan terjadi pada kebanyakan orang.
Bisa terjadi pada kelopak atas atau bawah mata, tetapi biasanya hanya satu mata pada satu waktu. Kedutan biasanya hilang dalam waktu singkat, walau bisa berulang setelah beberapa jam, beberapa hari, atau lebih.
Penyebabnya, demikian Mayo Clinic, antara lain kelelahan, stres, alergi, serta iritasi mata akibat angin atau polusi. Pun kebanyakan kafein, alkohol, merokok, atau silau kena cahaya bisa membuat mata kedutan.
Sering kali sedikit mengubah pola makan dan gaya hidup bisa menyelesaikan masalah.
Untuk mengatasi kedutan, perlu dicari penyebabnya. Sering kali sedikit mengubah pola makan dan gaya hidup bisa menyelesaikan masalah. Jika Anda stres, latihan pernapasan, yoga, atau sekadar bersantai dapat mengatasinya. Kalau penyebabnya kelelahan, istirahat dan cukup tidur menjadi jawaban.
Mengurangi konsumsi kopi, rokok, dan alkohol juga bisa dipertimbangkan. Hal lain, bisa jadi Anda kekurangan magnesium. Karena itu, perlu makan makanan kaya magnesium, seperti ikan, kacang-kacangan, tahu, tempe, sayuran hijau, avokad, pisang, serta cokelat.
Mata kering banyak dialami orang dewasa, terutama di atas usia 50 tahun. Juga pada orang yang lama bekerja di depan komputer, memakai lensa kontak, dan minum obat antihistamin (antialergi), atau beberapa jenis obat penenang lain. Meneteskan cairan pengganti air mata bisa mengatasi masalah.
Kalau masalahnya adalah ketegangan otot mata, misalnya akibat terlalu lama memelototi komputer atau gawai, cara yang paling mudah adalah menerapkan aturan 20-20-20. Yakni, mengistirahatkan mata setiap 20 menit dengan memandang ke obyek sejauh 20 kaki (6 meter) selama 20 detik.
Penyebab lain kedutan adalah alergi sehingga mata terasa gatal. Mengucek mata bisa melepaskan histamin ke kelopak mata dan lapisan air mata sehingga terasa lega. Namun akibatnya, mata berkedut. Obat tetes mata bisa membantu, tetapi ada efek samping, mata jadi kering. Karena itu, sebaiknya konsultasikan masalah Anda kepada dokter.
Gangguan saraf
Kedutan bisa juga disebabkan oleh masalah lebih serius, yakni masalah saraf, seperti blepharospasm (kejang kelopak mata) dan kejang hemifasial. Kondisi langka ini menyebabkan kelopak mata menutup lebih rapat dan dalam jangka waktu lama sehingga menghalangi penglihatan. Otot-otot lain di wajah bisa terpengaruh juga.
Blepharospasm ringan adalah kelainan gerakan otot (dystonia) di sekitar mata. Belum diketahui persis penyebabnya. Diperkirakan akibat kerusakan sel-sel tertentu dalam sistem saraf, baik karena kondisi lingkungan maupun bawaan (genetik).
Gangguan ini diawali dengan meningkatnya kedipan pada kedua mata. Kondisi ini berlanjut dengan tertutupnya kelopak mata mulai dari hitungan menit hingga beberapa jam.
Jenis gangguan ini jarang terjadi, tetapi bisa sangat mengganggu kehidupan. Umumnya terjadi pada usia tengah baya dan makin lama makin parah. Kebanyakan terjadi pada perempuan.
Adapun kejang hemifasial terjadi pada otot di satu sisi wajah, pada otot sekitar mulut hingga kelopak mata. Kejang hemifasial biasanya akibat tekanan pembuluh darah kecil pada saraf wajah.
Penyebab lain kedutan adalah blepharitis (radang kelopak mata), mata kering, abrasi kornea, uveitis (radang pada lapisan tengah mata). Kedutan bisa juga merupakan tanda gangguan otak dan sistem saraf tertentu, meski kasusnya sangat jarang. Gangguan tersebut berupa Bell\'s palsy, multiple sclerosis, kelainan gerak otot mulut; wajah; dan rahang (dystonia oromandibular), Parkinson, serta sindrom Tourette.
Blepharospasm, menurut laman American Academy of Ophthalmology, bisa diobati dengan botoks alias suntikan racun botulinum untuk mengurangi ketegangan otot. Suntikan biasanya perlu diulang setiap tiga bulan.
Jika botoks belum mengatasi masalah, bisa dibantu dengan obat-obatan atau operasi. Ada dua macam operasi. Membuang otot wajah yang menyebabkan kejang, atau menghilangkan sebagian saraf untuk mengurangi kejang.
Segera periksa ke dokter jika kedutan sering terjadi hingga beberapa minggu, atau Anda kesulitan membuka mata saat kedutan terjadi. Terjadi kedutan di bagian lain wajah atau tubuh. Juga jika mata memerah, bengkak atau mengeluarkan banyak kotoran mata.
Yakinlah, kedutan jenis ini bukan pertanda bakal dapat rezeki.