Pasien Covid-19 Suami-Istri Melakukan Kontak Fisik dengan 64 Warga Kupang
Sebanyak 64 warga Kota Kupang telah melakukan kontak fisik dengan suami-istri yang positif Covid-19. Sebanyak 22 orang telah diambil spesimennya oleh petugas kesehatan untuk diperiksa, sedangkan 42 lainnya menyusul.
Oleh
KORNELIS KEWA AMA
·3 menit baca
KUPANG, KOMPAS — Sebanyak 64 warga Kota Kupang telah melakukan kontak fisik dengan suami-istri yang positif Covid-19 di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur. Dari jumlah itu, sebanyak 22 orang telah diambil spesimennya oleh petugas kesehatan untuk diperiksa, sementara 42 lainnya akan menyusul.
Jumlah positif Covid-19 di Kota Kupang kini 33 orang, sebagian besar melalui transmisi lokal. Memasuki normal baru, penyebaran Covid-19 bakal meningkat jika warga mengabaikan protokol kesehatan.
Juru Bicara Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Kota Kupang Ernest Ludji di Kupang, Senin (15/6/2020), mengatakan, kondisi suami-istri yang berdomisili di Kelurahan Oepura, Kota Kupang, itu terungkap dari hasil spesimen yang ditemukan pada Sabtu, 30 Mei. Karena mereka memiliki seorang anak balita berusia 1 tahun 8 bulan, keduanya baru dievakuasi ke RSUD SK Lerik Kota Kupang pada Sabtu, 13 Juni.
Kedua anak laki-laki ini kami sarankan untuk tinggal bersama nenek mereka.
Hasil spesimen dari anak balita itu juga positif Covid-19, demikian pula asisten rumah tangga yang sehari-hari menjaga anak balita tersebut. Sementara dua anak laki-laki dari pasangan suami istri itu, juga nenek dan kakek mereka, negatif Covid-19. ”Kedua anak laki-laki ini kami sarankan untuk tinggal bersama nenek mereka,” kata Ludji.
Rumah kediaman pasien Covid-19 ini telah diberi disinfektan secara menyeluruh oleh tim Gugus Tugas Covid-19 Kota Kupang. Untuk sementara waktu, rumah ini tidak ditempati sambil menunggu proses pengobatan kedua suami istri, anak balita, dan asisten rumah tangga tersebut.
Hasil penelusuran atau tracing lebih jauh menyebutkan, ada 64 orang yang telah melakukan kontak fisik dengan kedua pasien suami istri tersebut. Mereka adalah warga Kelurahan Oepura dan rekan kerja kedua pasien. Saat ini, sebanyak 22 dari 64 orang itu sudah diambil sampel spesimennya, tetapi hasil belum diketahui.
Jumlah kasus Covid-19 di Kota Kupang per 15 Juni sebanyak 33 kasus. Dari jumlah itu, sebanyak 23 orang hasil transmisi lokal dan 10 orang kluster Sukabumi. Transmisi lokal ini bakal terus berkembang jika warga Kota Kupang tidak patuh pada protap kesehatan yang ditetapkan pemerintah pada masa pelaksanaan normal baru, 15 Juni 2020.
Empat kelurahan yang dinilai daerah merah Covid-19 adalah Oepura, Nunleu, Tuak Daun Merah, dan Pasir Panjang. Para lurah di keempat kelurahan ini telah diimbau agar selalu mengingatkan warganya tetap waspada dan mengikuti protap kesehatan jika berada di luar rumah.
Diberi sanksi
Beberapa kelurahan justru selalu melakukan sweeping terhadap warga yang melintasi wilayah itu tidak memakai masker. Mereka diberi sanksi push-up setelah itu diberi masker yang langsung dikenakan seperti di Kelurahan Liliba.
Kepala Biro Humas dan Protokol Setda NTT Marius Jelamu mengatakan, pada masa normal baru, 15 Juni 2020, pelaksanaan protap kesehatan lebih dipertegas. Aktivitas warga mulai ramai, termasuk mobilitas warga. Pada masa normal baru, warga sering mengabaikan protap kesehatan karena sibuk bekerja. Mereka lupa mengenakan masker serta tidak menjaga jarak dan mencuci tangan.
”Menjalani kebiasaan baru ini tidak mudah, apalagi bagi orang dengan tingkat mobilitas kerja tinggi, sehingga cenderung lupa mengenakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan. Jika benar terjadi demikian, penyebaran Covid-19 bisa kian luas,” ujar Jelamu.
Warga harus saling mengingatkan satu sama lain demi keselamatan bersama. Jangan takut memberi peringatan kepada mereka yang tidak mengenakan masker, berada di tempat kerumunan massa. Peringatan itu menyelamatkan.
Jumlah kasus positif Covid-19 di NTT pada 15 Juni 2020 sebanyak 108. Kota Kupang menempati urutan pertama dengan 33 kasus positif, menyusul Sikka (27), Manggarai Barat (16), Ende (12), Sumba Timur (8), Timor Tengah Selatan (4), Nagekeo (3), Rote Ndao dan Flores Timur masing-masing 2 kasus, serta Manggarai (1).
Jumlah pasien sembuh 46 orang, sedang dirawat 61 orang, dan meninggal 1 orang. Jumlah orang tanpa gejala 15, sedangkan orang dalam pengawasan 1. Pasien dalam pengawasan meninggal 13 orang dan orang dalam pengawasan meninggal 4 orang.