logo Kompas.id
KesehatanBisa Picu Gelombang Kedua...
Iklan

Bisa Picu Gelombang Kedua Epidemi, Hindari Relaksasi PSBB Prematur

Relaksasi pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang prematur dapat memicu gelombang kedua epidemi. Seharusnya pelonggaran pembatasan sosial baru bisa dilakukan ketika sudah tidak ada penambahan kasus harian.

Oleh
satrio pangarso wisanggeni
· 7 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/ToJ98Yh9OfOclFJd2Ue32QqzVCw=/1024x649/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F05%2F368cf2fc-9f17-4695-9993-9b7919877310_jpg.jpg
KOMPAS/RADITYA HELABUMI

Warga melewati jalur pedestrian Jalan Sudirman, Jakarta Selatan, saat penerapan pembatasan sosial berskala besar, Senin (4/5/2020). Pembatasan sosial secara ketat tetap dibutuhkan dan dipatuhi warga karena penambahan kasus harian pasien positif Covid-19 masih tinggi.

JAKARTA, KOMPAS — Opsi untuk memulai relaksasi atau pelonggaran pembatasan sosial berskala besar sedang dipertimbangkan pemerintah. Salah satu opsi adalah pelonggaran dimulai 1 Juni 2020. Padahal, sebelum membahas relaksasi, banyak hal masih menjadi pekerjaan rumah untuk memperlambat proses penyebaran Covid-19 di Indonesia.

Relaksasi pembatasan sosial yang prematur dapat memicu gelombang kedua epidemi.

Editor:
khaerudin
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000