Penurunan laporan kasus positif Covid-19 memberikan harapan di tengah ketidakpastian kapan pandemi akan berakhir. Namun, terlalu dini memperkirakan Indonesia sudah mencapai puncak pandemi.
Oleh
Fransiskus Wisnu Wardhana Dany
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Penurunan laporan kasus positif Covid-19 tidak berarti Indonesia sudah mencapai puncak pandemi. Meski beredar prediksi penurunan kasus, hal ini tergantung dari berbagai faktor pendukung. Salah satu hal yang mesti dijaga adalah kepatuhan terhadap protokol kesehatan dan berdiam di rumah selama masa pembatasan sosial.
Indonesia menempati urutan kedua banyaknya kasus positif Covid-19 di Asia Tenggara. Hingga Selasa (28/4/2020) pagi, jumlah kasus yang terkonfirmasi positif mencapai 9.096 orang, di mana 765 pasien meninggal dan 1.151 orang sembuh.
Menurut ahli epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Syahrizal Syarif, laporan kasus positif Covid-19 secara nasional menunjukkan penurunan dalam dua hari terakhir. Penurunan tersebut terlihat di Jakarta sebagai episentrum pandemi dengan kasus Covid-19 terbanyak.
Data Pemerintah DKI Jakarta menunjukkan jumlah kasus positif mencapai 3.832 atau sekitar 42 persen dari total kasus nasional. Penambahan kasus positif baru di Jakarta pada Senin ini sebanyak 86 orang, lebih tinggi dibandingkan sehari sebelumnya sebanyak 65 orang. Akan tetapi, penambahan kasus harian ini relatif kecil dibandingkan pada 16 April lalu yang mencapai 223 dalam sehari. ”Terlalu dini untuk menyatakan wabah sudah mencapai puncaknya, tetapi angka ini memberi harapan,” ujar Syarif.
Kini Indonesia masih berada dalam tekanan yang berat dan tidak ada yang ajaib dalam upaya mengatasi pandemi. Untuk itu, semua warga harus mengikuti protokol kesehatan dan berdiam di rumah. ”Jika terpaksa keluar rumah harus kenakan masker, patuhi ketentuan PSBB dan jangan bandel. Semoga Ramadhan mempercepat keberhasilan mengatasi pandemi ini,” katanya.
Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo, di Jakarta, Senin (27/4/2020), juga meminta warga tetap mengikuti protokol kesehatan dan menaati PSBB walaupun ada penurunan laporan kasus positif Covid-19. ”Namun, kalau kita terus berdisiplin dengan PSBB dan semua pihak mendukung, masih ada harapan untuk menghentikan wabah ini,” katanya.
Doni mengingatkan bahwa Covid-19 tidak akan bisa diselesaikan hanya oleh satu atau dua daerah. Untuk itu harus ada kerja sama antardaerah sehingga tidak terjadi penularan kembali di daerah yang mulai menurun kasusnya.
Asia Tenggara
Sepuluh negara di Asia Tenggara tidak luput dari pandemi. Berdasarkan https://www.worldometers.info/coronavirus/, laporan kasus positif Covid-19 dalam keadaan menurun.
Singapura merupakan salah satu negara yang baik dalam penanganan pandemi. Kondisi sudah terkendali dengan puncak pandemi pada 25 Maret. Akan tetapi, muncul kasus baru pada 5 April di kalangan pekerja migran asal Asia Selatan yang bermukim di asrama.
Kasus terus meningkat dan mencapai puncak pada 20 April dengan kasus baru mencapai 1.426. Dalam rentang enam hari terakhir, kasus baru mulai menurun. Saat ini Singapura menempati jumlah kasus terbanyak di Asia Tenggara dengan 14.423 kasus.
Filipina mengalami penurunan kasus dalam sepekan terakhir dengan kasus harian berada di kisaran 127. Adapun saat ini total kasus positif mencapai 7.777. Malaysia sejak sepuluh hari lalu mengalami penurunan kasus baru. Laporan terakhir hanya ada 38 kasus baru. Total ada 5.820 kasus di negeri jiran.
Jumlah kasus baru di Thailand menurun sejak awal April. Rata-rata 25 kasus baru yang dilaporkan. Tercatat total 2.931 kasus positif hingga kini. Vietnam melaporkan 270 kasus tanpa kematian. Sejak 15-26 April hanya ada tiga kasus baru. Myanmar melaporkan 146 kasus dengan lima kematian. Tiga hari terakhir hanya ada dua kasus baru yang dilaporkan.
Brunei Darussalam sejak 4 April hingga kini melaporkan ada tiga kasus baru. Total ada 138 kasus dengan satu kematian. Kamboja tidak melaporkan kasus baru dalam dua pekan terakhir. Tercatat 122 kasus tanpa kematian di negara ini. Laos menjadi negara di Asia Tenggara dengan kasus paling sedikit. Ada 19 kasus tanpa kematian. Sejak 12 April hanya ada penambahan satu kasus baru.