Mobil transfusi disiapkan oleh PMI DKI Jakarta untuk menjemput pendonor darah sukarela di setiap wilayah. Langkah ini diharapkan bisa menambah stok darah di saat PSBB seperti saat ini.
Oleh
INSAN ALFAJRI
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Palang Merah Indonesia DKI Jakarta mengajak warga mendonorkan darah di tengah pandemi Covid-19. Mereka akan membawa mobil unit transfusi darah ke tempat tinggal warga dengan catatan jumlah pendonor lebih dari 10 orang.
Kepala Unit Transfusi Darah PMI DKI Jakarta dr Salimar Salim saat dihubungi dari Jakarta, Kamis (16/4/2020), menjelaskan, sejak kasus positif Covid-19 diumumkan pemerintah pada Maret, jumlah pendonor sukarela terus menyusut. Ini akibat menurunnya minat warga mendonorkan darah akibat pandemi Covid-19.
Sebagai gambaran, PMI DKI Jakarta biasanya mampu memasok 1.000 kantong darah per hari. Namun, sejak wabah virus korona melanda Indonesia, pasokan berkurang 70 persen. Kini, lanjut, Salimar, PMI terbantu oleh donor rutin dari institusi TNI dan Polri. Kendati demikian, pasokan darah tetap masih belum seperti hari biasa.
Terlebih lagi, Indonesia akan memasuki Ramadhan, masa di mana pendonor darah akan berkurang dibanding hari biasa. Dia khawatir, pandemi Covid-19 akan membuat jumlah pendonor di bulan puasa akan lebih turun jumlahnya.
Oleh karena itu, dia melanjutkan, PMI akan menggerakkan mobil unit transfusi darah ke RT-RT di DKI Jakarta yang warganya bersedia mendonorkan darah. Jumlah pendonor yang harus disiapkan minimal 10 orang. ”Hal ini sudah mulai berlangsung. Informasi didapat dari akun Instagram Pemda DKI Jakarta. Dari situ kami bergerak ke RT-RT yang warganya ingin mendonorkan darah. Jumlah pendonor rata-rata di RT tersebut 30-40 orang,” katanya.
Dia memastikan, proses transfusi darah dijalankan dengan protokol Covid-19. Jarak sosial dan fisik tetap diperhatikan. Hal yang sama juga berlaku bagi pendonor yang datang langsung ke kantor PMI DKI Jakarta.
Pendonor yang datang akan diperiksa dulu suhu tubuhnya. Di tempat antrean pengambilan darah, jarak sosial diberlakukan. Jarak masing-masing tempat duduk berkisar 1 meter.
”Kami tak henti-hentinya mengimbau warga untuk tetap mendonorkan darah. Kami pastikan prosesnya aman dan sudah mematuhi protokol Covid-19,” katanya.
Salimar juga mendorong warga tetap mendonorkan darah di saat Ramadhan nanti. Sebab, secara medis, katanya, donor darah tetap dibolehkan selama pendonor dalam keadaan sehat.
Hal ini penting lantaran PMI tidak lagi memiliki stok darah menjelang Ramadhan. Biasanya, menjelang Ramadhan, PMI bisa menyetok 8.000 kantong darah untuk memasuki fase paceklik donor di bulan Ramadhan. Kini, setiap darah yang diambil langsung didistribusikan ke rumah sakit. ”Sebab, dalam situasi apa pun, pasien di rumah sakit tetap membutuhkan darah,” lanjutnya.
Permintaan naik
Pendiri komunitas Blood for Life, penghubung antara orang yang butuh donor dan pendonor sukarela, Valencia Mieke Randa, menjelaskan, terjadi peningkatan permintaan donor darah dalam sebulan terakhir.
Jumlah orang yang membutuhkan darah mencapai 45-50 permintaan per hari melalui Blood for Life. Biasanya, jumlah permintaan darah tidak sampai sampai 20. Dia menekankan bahwa hal ini tidak mengindikasikan kebutuhan darah secara nasional karena belum semua orang mengetahui keberadaan Bloof for Life.
”Namun, kenaikan ini menandakan bahwa memang saat ini kebutuhan darah di Indonesia meningkat akibat berkurangnya jumlah pendonor,” katanya.
Untuk itu, dia mengajak warga mendaftarkan diri di www.blood4life.id. Orang yang pernah atau rutin mendonorkan darah bisa mendaftar di situs itu. Orang yang ingin mendonorkan darah, tetapi belum berani atau belum sempat pun bisa turut serta. Hal ini untuk memudahkan akses bagi orang-orang yang membutuhkan darah.