logo Kompas.id
KesehatanAncaman Abadi Flu Babi
Iklan

Ancaman Abadi Flu Babi

Kita perlu belajar dari sejarah agar mampu keluar dari krisis kesehatan. Kita pernah berhasil mengatasi flu babi. Jangan mengulang kesalahan Pemerintah Hindia Belanda dalam menanggulangi flu spanyol.

Oleh
ATIKA WALUJANI MOEDJIONO
· 2 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/BBJeUe4Y8X92VbfEf2qojlluz4U=/1024x655/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F02%2Fkompas_tark_2963827_52_0.jpeg
ANDREAS RENTZ / GETTY IMAGES

Peneliti mengubah asam nukleat RNA menjadi asam nukleat DNA komplementer selama analisis untuk virus influenza A (H1N1) yang biasa disebut sebagai \'flu babi\', di Laboratorium Berlin-Brandenburg, Jerman, pada 14 Agustus 2009.

Pada 1 April 1976, pemerintah berupaya menenangkan masyarakat dengan menyatakan bahwa kecil kemungkinan flu celeng yang sedang berjangkit di Amerika Serikat menjalar ke Indonesia. Kalaupun ada, virusnya segera mati oleh panasnya suhu daerah tropis.

Rupanya flu celeng yang dimaksud, yang pernah melanda dunia tahun 1918, adalah flu spanyol. Laman Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), AS, menyatakan, virus flu spanyol adalah H1N1. Flu ini kembali menyerang dunia pada 2009, dikenal sebagai flu babi.

Editor:
Aloysius Budi Kurniawan
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000