Sulawesi Selatan segera mengoperasikan drone untuk pengecekan suhu tubuh. Interkoneksi ke kabupaten dan kota juga dioptimalkan untuk memantau kondisi di daerah, terutama desa-desa.
Oleh
RENY SRI AYU
·3 menit baca
MAKASSAR, KOMPAS — Panglima Kodam XIV/Hasanuddin yang juga Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Sulawesi Selatan Mayjen TNI Andi Sumangerukka mengatakan, Provinsi Sulsel segera mengoperasikan drone untuk pengecekan suhu tubuh. Interkoneksi ke kabupaten dan kota juga dioptimalkan untuk memantau kondisi di daerah, terutama desa-desa.
Hal ini dikatakan Pangdam saat menggelar konferensi video bersama wartawan di Makassar, Sabtu (28/3/2020) malam. Pangdam memimpin Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Sulsel sejak Jumat, 27 Maret. Sebelumnya Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 dijabat oleh Kepala Pelaksana BPBD Sulsel Ni’mal Lahamang.
”Kami sudah minta ke Jakarta dan masih ada dua drone. Sedang dikirim dan berharap besok barangnya sudah datang dan Senin bisa dioperasikan. Dengan memasang alat pengukur suhu tubuh pada drone dan menerbangkan di atas kerumunan orang, kami harap lebih mudah mendeteksi suhu tubuh seseorang,” tutur Sumangerukka.
Pemanfaatan drone, lanjut Pangdam, hanya salah satu upaya untuk mendeteksi orang-orang dengan suhu tubuh tinggi. Selanjutnya, pemeriksaan secara saksama tetap akan dilakukan dengan metode yang lain dan umum dilakukan.
Dengan memasang alat pengukur suhu tubuh pada drone dan menerbangkan di atas kerumunan orang, kami harap lebih mudah mendeteksi suhu tubuh seseorang.
Sementara itu, untuk pemantauan di kabupaten/kota dan antisipasi jika kasus kian merebak, terutama di desa-desa, Pangdam mengatakan mengoptimalkan pemanfaatan teknologi informasi. Perangkat ini menghubungkan tim di provinsi dengan gugus tugas di kabupaten/kota serta rumah sakit rujukan. Tim di daerah akan aktif melacak orang-orang yang berisiko menjadi ODP, PDP, OTG, ataupun positif dan melaporkan setiap saat ke provinsi.
”Artinya, jika pelacakannya aktif, tim di daerah dan pihak rumah sakit juga bisa lebih mengantisipasi dan kami bisa memantau setiap saat. Selalu kami dahulukan edukasi agar masyarakat benar-benar mematuhi soal jarak sosial dan pola hidup bersih,” ujarnya.
Pangdam juga mengatakan mengoptimalkan perangkat Kodam XIV/Hasanuddin di daerah untuk turut memantau lalu lintas keluar masuk antardaerah, termasuk orang-orang.
Menghadapi Ramadhan dan kemungkinan ramainya orang mudik, termasuk TKI, Pangdam mengimbau warga tak mudik. Sejauh ini, penelusuran dan data yang dihimpun Kodam XIV/Hasanuddin mencatat setidaknya ada lebih dari 700 TKI asal Sulsel yang mungkin akan mudik pada Ramadhan atau Idul Fitri nanti.
Edukasi warga
Untuk itu, tim penanganan Covid-19 akan dikerahkan guna memaksimalkan edukasi kepada warga desa agar mereka bisa turut membantu mengimbau keluarga yang menjadi TKI untuk tidak mudik.
Terkait perkembangan kasus Covid-19 di Sulsel, dinas kesehatan setempat mencatat jumlah ODP (365), PDP (80), positif Covid-19 (33) dengan jumlah meninggal 4 orang.
Kepala Bidang Kesehatan Dinas Kesehatan Sulsel Husni Thamrin mengatakan, sebaran kasus Covid-19 dicantumkan dalam peta pada situs Covid-19 Sulsel.
”Artinya, masyarakat bisa melihat daerah mana saja yang terdapat ODP, PDP, orang yang positif, hingga rumah sakit rujukan. Peta ini bisa membantu masyarakat untuk melihat dari wilayah mana saja atau radius berapa dari lingkungan mereka terdapat kasus terkait Covid-19 sehingga mereka lebih mudah melakukan upaya antisipasi,” tuturnya.