Bantuan untuk kelompok terdampak wabah Covid-19 terus mengalir. Grup Mayapada dan Yayasan Tahir menyediakan Rp 52 miliar, sedangkan Group Bakrie membantu Rp 20 miliar, guna penanganan pandemi virus korona tipe baru itu.
Oleh
DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Bantuan terus mengalir dari sebagian pengusaha untuk kelompok masyarakat yang terdampak wabah coronavirus disease 2019 atau Covid-19. Semangat gotong royong ini menjadi modal penting bagi bangsa Indonesia dalam menghadapi pandemi akibat virus korona jenis baru itu.
Grup Mayapada dan Yayasan Tahir, misalnya, menyediakan Rp 52 miliar untuk penanganan wabah Covid-19 di Indonesia. Saat bersamaan, Group Bakrie juga memberikan bantuan Rp 20 miliar.
Bantuan Grup Mayapada dan Yayasan Tahir sudah disalurkan ke beberapa daerah, seperti Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat. Setiap daerah itu mendapatkan Rp 10 miliar. Sementara sebesar Rp 22 miliar diberikan untuk warga DKI Jakarta melalui Masjid Istiqlal, Keuskupan Agung Jakarta (KAJ), dan Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI).
Sementara Grup Bakrie memberikan sumbangannya langsung ke Ketua Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Jakarta, Jumat (27/3/2020). Penyerahannya diberikan oleh CEO Bakrie & Brothers Anindya Novyan Bakrie.
Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta KH Nasaruddin Umar mengungkapkan, dalam bencana selalu ada persatuan. Persatuan itu didasari semangat gotong royong yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia.
”Ini kekhasan Indonesia, seperti di event olahraga semua menjadi satu, begitu juga ketika musibah menimpa,” kata Nasrudin.
Hal senada diungkapkan Staf Khusus Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Romo Antonius Benny Susetyo Pr, yang juga tokoh agama Katolik. Perlu ada solidaritas sosial untuk menghadapi wabah penyakit ini. ”Kelompok-kelompok kecil yang menderita itu perlu menjadi perhatian karena sangat terdampak bukan hanya kesehatan, tetapi juga perekonomian. Di situ solidaritas sosial masuk,” ujarnya.
Benny men jelaskan, saat ini Indonesia sedang menghadapi tantangan besar sehingga para pemimpinnya dituntut untuk berpikir kreatif dalam menyelesaikan masalah. Justru di dalam tantangan ini nilai-nilai Pancasila menjadi nyata dirasakan masyarakat. ”Beberapa keuskupan sudah mulai membuat dapur umum, membagikan makanan bergizi untuk mereka yang kecil dan lemah. Ini bukti dari kekuatan solidaritas sosial itu,” kata Benny.
Bantuan Rp 52 milliar itu digunakan untuk keperluan pemenuhan logistik masyarakat, khususnya yang warga miskin, alat pelindung diri di daerah, lalu kebutuhan masker, cairan pembersih tangan, dan kupon berbelanja.
Menurut Nasaruddin, pengurus Masjid Istiqlal sudah berkoordinasi dengan pengurus masjid-masjid di Jakarta agar bantuan itu bisa diberikan kepada mereka yang membutuhkan dan tepat sasaran. Penyaluran bantuan juga akan didampingi oleh pemerintah melalui Kementerian Sosial.
Komisaris Mayapada Group Dato Sri Tahir mengungkapkan, bantuan diserahkan melalui pemimpin setiap penerima bantuan, seperti Imam Masjid Istiqlal, pimpinan KAJ, dan pimpinan PGI.
”Ini bantuan gelombang pertama untuk melawan wabah penyakit ini, semoga bantuan tersebut bermanfaat mengurangi dampak Covid-19 di tengah masyarakat,” kata Dato.
Dato menambahkan, selama ini bantuan diberikan langsung kepada pemerintah, sedangkan rumah-rumah ibadah belum tersentuh. Rumah ibadah merupakan lembaga atau komunitas yang paling dekat dengan umat masing-masing. Pengurus rumah ibadah dianggap mengetahui kebutuhan umat di tengah wabah penyakit saat ini.
”BNPB kan sudah (memberikan bantuan), ada ke rumah sakit, sedangkan di sini (rumah ibadah) belum tersentuh. Makanya kami bantu di sini dulu,” kata Dato.
Selain itu, PT Arista Latindo juga memberikan bantuan berupa masker dan sarung tangan untuk tenaga kesehatan yang sedang menangani pasien dan berada di garda depan dalam Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19. Masing-masing, baik sarung tangan maupun masker, diberikan sebanyak satu juta buah.
Bantuan itu diserahkan melalui Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko ke Kepala BNPB Doni Monardo di Jakarta pada Jumat sore.