Dibandingkan dengan membaca buku, berselancar di situs web dapat mengurangi risiko demensia. Pencarian informasi di internet melibatkan aktivitas otak yang rumit sehingga membantu melatih dan meningkatkan fungsi otak.
Oleh
Yovita Arika
·3 menit baca
Mudah lupa, sulit mengambil keputusan, mengalami gangguan berbahasa dan kemunduran baik motivasi, inisiatif, maupun minat, serta ada tanda-tanda depresi merupakan gejala awal demensia. Selama ini demensia atau sering disebut kepikunan dapat terjadi pada siapa saja, tetapi risikonya meningkat seiring bertambahnya usia
Dengan peningkatan umur harapan hidup yang diikuti bertambahnya penduduk lanjut usia, jumlah orang dengan demensia pun akan terus meningkat. Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Alzheimer’s Disease International pada 2012 menyebutkan, diperkirakan 35,6 juta orang hidup dengan demensia. Jumlah ini diperkirakan menjadi dua kali pada 2030 dan tiga kali atau sekitar115 juta orang pada 2050.
Ada beberapa jenis demensia. Parkinson termasuk jenis demensia dengan lewy body. Jenis demensia yang paling umum adalah alzheimer yang jumlahnya sekitar dua pertiga kasus demensia.WHO memperkirakan jumlah kasus alzheimer di Indonesia sebanyak 1 juta orang pada 2011. Dengan demikian, jumlah orang dengan demensia di Indonesia pada tahun itu sekitar 1,5 juta orang.
Jumlah ini juga diperkirakan akan terus meningkat mengingatIndonesia telah memasuki periode aging population(populasi penduduk menua). Pada 2010, jumlah lansia di Indonesia sekitar 18 juta jiwa, pada 2019 menjadi 25,9 juta jiwa, dan pada 2035 diperkirakan menjadi 48,2 juta jiwa.
Menjalani pola hidup sehat, termasuk olahraga teratur, terutama bagi mereka yang berusia 40 tahun ke atas, akan memperlambat atau mengurangi risiko demensia. Demikian pula, terlibat dalam kegiatan yang merangsang pikiran/otak seperti mengisi teka-teki silang diyakini akan mengurangi risiko demensia. Kegiatan-kegiatan ini merangsang otak tetap aktif sehingga mencegah pelambatan fungsi otak yang bisa berakibat demensia.
Berselancar di situs web
Menggunakan internet, bagi orang paruh baya dan lansia, juga dapat membantu meningkatkan kekuatan otak sehingga mengurangi risiko demensia. Tentu tidak sekadar membuka internet, tetapi mencari informasi di situs web. Dibandingkan dengan membaca, kegiatan ini lebih efektif untuk membuat otak tetap aktif.
Studi yang dilakukan tim peneliti dari Universitas California, Los Angeles, Amerika Serikat, menunjukkan, berselancar di situs web merangsang pusat-pusat otak yang mengendalikan keputusan dan penalaran yang kompleks. Hal ini akan membantu menangkal perubahan fisiologis terkait usia yang menyebabkan otak melambat.
Seiring bertambahnya usia otak, terjadi perubahan termasuk penyusutan dan pemulihan aktivitas sel, yang dapat memengaruhi kinerja otak tersebut. ”Pencarian (informasi) di internet yang melibatkan aktivitas otak yang rumit akan membantu dalam meningkatkan fungsi otak,” kata Prof Gary Small, peneliti utama, kepada BBC News.
Pencarian (informasi) di internet yang melibatkan aktivitas otak yang rumit akan membantu dalam meningkatkan fungsi otak.
Penelitian yang dipublikasikan di American Journal of Geriatric Psychiatry pada 2008 ini melibatkan 24 sukarelawan berusia 55-76 tahun. Sebagian dari mereka adalah pengguna internet yang berpengalaman atau aktif, dan sebagian tidak. Setiap sukarelawan menjalani pemindaian otak saat melakukan pencarian di situs web dan membaca buku.
Kedua jenis kegiatan tersebut menghasilkan bukti aktivitas di daerah otak yang mengontrol bahasa, membaca, serta kemampuan memoridan visual. Dibandingkan membaca, kegiatan pencarian di situs web menghasilkan aktivitas tambahan yang signifikan di daerah otak berbeda yang mengontrol pengambilan keputusan dan penalaran yang kompleks. Namun hal ini hanya terjadi pada mereka yang biasa atau berpengalaman berselancar di situs web atau disebuts silver surfers (peselancar perak) .
Para peneliti mengatakan, dibandingkan dengan bacaan sederhana, kekayaan pilihan di internet mengharuskan orang untuk membuat keputusan tentang apa yang harus diklik untuk mendapatkan informasi yang relevan. “Tugas sederhana setiap hari seperti searching web meningkatkan sirkuit otak pada orang tua. Ini menunjukkan bahwa otak kita sensitif dan dapat terus belajar seiring bertambahnya usia,” kata Prof Smith.
Menurut Rebecca Wood, Kepala Eksekutif Alzheimer’s Research Trust, temuan yang menarik ini menambah penelitian sebelumnya yang menunjukkan orang paruh baya dan lanjut usia dapat mengurangi risiko demensia dengan melakukan kegiatan stimulasi mental yang teratur.
Dr Susanne Sorensen, Kepala peneliti Alzheimer\'s Society, mengatakan, menjaga otak tetap aktif dengan dengan mengisi teka-teki, permainan, atau aktivitas lain dapat meningkatkan kesehatan kognitif dan mengurangi risiko demensia.