Dinas Kesehatan Kabupaten Nduga menyiapkan anggaran Rp 1 miliar untuk layanan imunisasi polio yang cakupannya belum mencapai 50 persen. Dana ini di antaranya untuk menyediakan sarana transportasi udara ke 16 distrik.
Oleh
FABIO COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Dinas Kesehatan Kabupaten Nduga menyiapkan anggaran sebesar Rp 1 miliar untuk layanan imunisasi polio yang cakupannya belum mencapai 50 persen. Dana ini di antaranya untuk menyediakan sarana transportasi udara ke 16 distrik.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Nduga Ina Gwijangge saat dihubungi dari Jayapura, Rabu (5/2/2020).
Ina mengatakan, cakupan imunisasi polio bagi anak-anak Nduga yang tersebar di 16 distrik belum tuntas hingga akhir 2019. Dari data Dinas Kesehatan Nduga, cakupan imunisasi polio di Nduga baru mencapai 31,85 persen.
Kami telah mengucurkan dana Rp 1 miliar untuk kegiatan imunisasi polio di 16 distrik sepanjang 2020. Dana ini di antaranya untuk menyewa satu helikopter.
Ia mengungkapkan, terdapat sejumlah faktor yang menyebabkan cakupan imunisasi polio di Nduga masih rendah, yakni kondisi geografis yang sulit, minimnya sarana transportasi udara, dan gangguan keamanan yang rawan terjadi di sejumlah distrik.
Nduga merupakan salah satu lokasi persembunyian kelompok kriminal bersenjata di bawah pimpinan Egianus Kogoya. Tenaga dokter dan perawat kesulitan memberikan layanan kesehatan karena sering terjadi kontak tembak antara kelompok Egianus dan aparat TNI Polri.
Adapun target untuk kegiatan imunisasi di Nduga yang ditetapkan Dinas Kesehatan Provinsi Papua sebanyak 22.783 anak. Jumlah anak di Nduga yang belum mendapatkan vaksin polio sebanyak 14.388 anak.
”Kami telah mengucurkan dana Rp 1 miliar untuk kegiatan imunisasi polio di 16 distrik sepanjang 2020. Dana ini di antaranya untuk menyewa satu helikopter,” kata Ina.
Penghambat
Ia berharap upaya Dinas Kesehatan Nduga memberi layanan imunisasi ke 16 distrik dapat mencegah anak-anak dari ancaman penyakit polio.
”Kami menargetkan cakupan imunisasi polio di Nduga pada akhir 2020 mencapai 60 persen. Masalah gangguan keamanan masih menjadi penghambat kegiatan imunisasi bisa tuntas,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Survelains dan Imunisasi Dinas Kesehatan Provinsi Papua Togu Sihombing memaparkan, selain Nduga, masih terdapat sembilan daerah yang cakupan imunisasi polio berada di bawah standar 95 persen.
Sembilan kabupaten dengan cakupan imunisasi di bawah standar itu yakni Nabire, Puncak Jaya, Mimika, Mamberamo Tengah, Yahukimo, Tolikara, Jayawijaya, Dogiyai, dan Intan Jaya.
”Kami telah mendapatkan anggaran sebesar Rp 1,1 miliar dari Kementerian Kesehatan untuk kegiatan imunisasi polio, khususnya di 10 daerah ini,” kata Togu Sihombing, menambahkan.