Demensia belum ada obatnya, yang bisa dilakukan adalah mencegah atau minimal melambatkan kedatangannya. Tempe diyakini dapat mencegah demensia pada perempuan.
Oleh
Laraswati Ariadne Anwar
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Tempe, selain sebagai sumber protein, ternyata juga berpotensi untuk mencegah demensia pada perempuan. Kandungan fitoestrogen di dalam kedelai diperkirakan dapat meningkatkan estrogen pada perempuan yang akan dan sudah menopause sehingga memperlambat datangnya demensia.
Penelitian ini dilakukan oleh tim Universitas Respati Indonesia (Urindo) di bawah kepemimpinan rektor sekaligus Guru Besar Ilmu Kesehatan Masyarakat Tri Budi Rahardjo. Mereka bermitra dengan Universitas Loughborough, Inggris, di bawah kepemimpinan Profesor Eef Hogervorst.
”Penelitian masih dilakukan pada tikus. Tikus-tikus itu diberi makan tepung tempe sebanyak 150 gram setiap hari. Hasilnya, kandungan estrogen di tubuh mereka bertambah,” kata Kepala Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Urindo Atik Kridawati Irsan, ketika dihubungi di Jakarta, Kamis (16/1/2020).
Menurut rencana, akan dilakukan tes untuk manusia, yaitu 120 perempuan di Indonesia dan Inggris yang akan dan sudah menopause. ”Sekarang sedang mencari dana penelitian lewat Lembaga Pengelola Dana Pendidikan serta alternatif lain di Indonesia dan Inggris,” kata Atik.
Menurut rencana, akan dilakukan tes untuk manusia, yaitu 120 perempuan di Indonesia dan Inggris yang akan serta sudah menopause.
Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset Nasional Bambang Brodjonegoro mengatakan ada berbagai alternatif pendanaan penelitian yang dikelola oleh dana abadi pendidikan. Salah satunya adalah melalui Lembaga Pengelola Dana Pendidikan. Selain itu juga ada Dana Ilmu Pengetahuan Indonesia.
”Apalagi dengan adanya kemitraan perguruan tinggi kita dengan luar negeri semakin membuka pintu hibah dari negara-negara asing,” tuturnya.
Pencegahan
Pada kesempatan berbeda, Tri Budi Rahardjo menjelaskan, pengurangan estrogen pada perempuan pascamenopause meningkatkan risiko kanker payudara, kanker trombosis, dan demensia. Demensia belum ada obatnya sehingga yang bisa dilakukan adalah mencegah atau minimal melambatkan kedatangannya.
Tempe memiliki fitoestrogen dari hasil fermentasi kedelai. Apalagi, sebagai hormon yang berasal dari nabati, diharapkan lebih aman dan efektif dikonsumsi manusia. Menurut rencana, para perempuan yang menjadi subyek penelitian akan dibagi menjadi dua kelompok. Satu kelompok rutin mengonsumsi tempe dan kelompok lain tidak. Para peneliti akan melihat peningkatan kadar estrogen di kedua kelompok.
Tri menjabarkan, 11 persen penduduk Indonesia atau 25 juta orang berusia di atas 60 tahun. Sebanyak 1 juta warga lansia memiliki demensia. Pada tahun 2050 jumlah ini diperkirakan naik hingga empat kali lipat. Inggris juga memiliki 1 juta penduduk lansia yang diperkirakan naik dua kali lipat 30 tahun lagi.
”Perawatan demensia di Inggris menghabiskan biaya hingga 1 juta dollar Amerika Serikat. Akan lebih baik jika kita bisa mencegahnya sedari dini,” ujarnya.