Isi buku ”Lansia Zaman Now” karya Threes Emir merupakan rangkuman dari pengalaman-pengalaman para orang lansia yang dikumpulkan Threes. Di dalamnya juga berisi ajakan kepada seluruh kalangan untuk lebih memahami kondisi orang lansia.
Oleh
Fajar Ramadhan
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Ada banyak hal yang bisa dilakukan kalangan lanjut usia atau lansia agar bisa tetap berbahagia. Salah satu yang paling mudah adalah rajin berbagi pengalaman hidup, baik dengan anggota keluarga maupun teman sebaya.
Dalam even peluncuran buku Lansia Zaman Now karya Threes Emir di Gramedia Mal Pondok Indah, Jakarta, Sabtu (29/6/2019), psikolog Okky Asokawati menyampaikan kiat-kiat bahagia untuk orang lansia. Menurut dia, komunikasi menjadi kunci utama bagi penduduk lansia agar tetap bisa berbahagia.
”Lansia paling suka bernostalgia. Jadi, untuk anak dan cucu, harus bisa menjalin komunikasi yang baik dengan para lansia,” ujarnya.
Okky menilai, komunikasi yang dilakukan orang lansia terhadap anak dan cucunya akan membuat daya pikir dan emosional warga lansia tersalurkan secara positif. Sebaliknya, orang lansia akan cenderung mudah marah dan tersinggung karena ada penurunan rasa empati pada diri mereka.
”Anak dan cucu harus memahami itu dan aktif menstimulus lansia bercerita tentang kisah hidupnya,” katanya.
Meski begitu, tentu tidak semua orang lansia bisa secara intens berkomunikasi langsung dengan anak dan cucunya. Untuk penduduk lansia yang jauh dengan keluarga, Okky menyarankan agar menjalin komunikasi dengan kelompok seumurannya.
”Bisa dengan cara reuni atau arisan. Dari situ mereka bisa saling berbagi dan berempati atau membanggakan anak dan cucunya satu sama lain. Suasana yang positif akan muncul,” tuturnya.
Ahli geriatrik Gracia JMT Winaktu mengatakan, usia yang masuk kategori lansia menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) adalah 60-74 tahun. Pada 2017, jumlah warga lansia di Indonesia sebesar 9,03 persen dan diperkirakan terus meningkat hingga 2030.
”Tahun 2020 diperkirakan meningkat menjadi sekitar 10 persen, sedangkan 10 tahun berikutnya diperkirakan jumlahnya sekitar 15 persen,” katanya.
Salah satu faktor yang memengaruhi kebahagiaan warga lansia adalah kesehatan. Menurut Gracia, orang lansia perlu menyesuaikan kebutuhan nutrisi yang tepat untuk kesehatan mereka. Penduduk lansia disarankan untuk mengonsumsi gizi secara seimbang.
”Lansia harus banyak disuplai dengan kalsium untuk kebaikan tulang dan gigi. Kalsium sumbernya bisa susu, keju, dan bayam,” lanjutnya.
Bernarasi pendek
Buku Lansia Zaman Now yang diterbitkan Gramedia Pustaka Utama menegaskan, orang lansia zaman kini amat berbeda dengan orang lansia zaman lampau. Buku tersebut juga khusus didesain dengan narasi-narasi pendek agar pesannya mudah ditangkap orang lansia.
”Buku yang kalimat dan tulisannya pendek-pendek seperti ini yang akan dibaca oleh lansia,” kata Threes.
Isi buku tersebut merupakan rangkuman dari pengalaman-pengalaman para orang lansia yang dikumpulkan oleh Threes. Di dalamnya juga berisi ajakan kepada seluruh kalangan untuk lebih memahami kondisi warga lansia.
”Selain berisi ajakan, buku ini adalah justifikasi. Jika ada lansia yang membaca, mereka akan meyakini hal yang sama,” ucapnya.
Acara peluncuran buku Lansia Zaman Now ditutup dengan penampilan wartawan senior Kompas, Ninok Leksono, dengan lagu karya Cole Porter berjudul ”Begin The Beguine”. Ninok juga menyampaikan, mencapai usia lansia merupakan suatu berkah.
”Usia lansia merupakan investasi dari usia kanak-kanak dan remaja. Jika sudah memasuki usia lansia, jangan sampai kosong atau terlalu banyak kegiatan,” ujarnya.