JAKARTA, KOMPAS - Selain dengan alat atau obat kontrasepsi, kehamilan bisa dicegah dengan memberikan ASI atau air susu ibu ekslusif kepada anak. Proses menyusui pada bayi usia hingga empat bulan akan menghasilkan hormon yang menekan kesuburan ibu.
Staf Departemen Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-Rumah Sakit Cipto Mangunkousumo Andon Hestiantoro menjelaskan, ketika menyusui, tubuh ibu membutuhkan hormon prolaktin. Hormon ini dihasilkan oleh otak yang akan menyebabkan ASI memancar.
Produksi hormon prolaktin akan semakin banyak seiring dengan bertambahnya produksi ASI karena diisap bayi. Meningkatnya hormon prolaktin serta hormon oksitoksin (berfungsi untuk membuat rahim berkontraksi) akan menyebabkan rahim mengecil.
Hal tersebut membuat hormon kesuburan pada perempuan, seperti follicle stimulating hormone (FHS) dan lutenizing hormone (LH) tertekan. Kondisi ini, ditambah dengan hormon esterogen (hormon seks) yang juga rendah, membuat sel telur tidak bisa berkembang.
“Tetapi syaratnya (agar fungsi kontraseptif efektif) harus ASI ekslusif. Jadi penting sekali bahwa bayi selalu disusui sesuai kebutuhannya setiap saat,” kata Andon dalam konferensi pers Peringatan Hari Kontrasepsi Sedunia yang diadakan PT Bayer Indonesia di Jakarta, Selasa (25/9/2018).
Menurut Andon, rata-rata ASI ekslusif bisa bertahan empat bulan. Namun, jika produksinya banyak, kadang bisa bertahan hingga enam bulan.
Untuk mengetahui fungsi kontraseptifnya masih ada, ibu bisa melihat kondisi anaknya setelah disusui. Setelah disusui dengan cukup, biasanya bayi tidur tenang dan berat badannya bertambah. Artinya, produksi ASI masih mencukupi.
Namun, setelah lebih dari empat bulan, biasanya produksi ASI tidak lagi mencukupi. Anak rewel setelah disusui karena merasa lapar dan butuh makanan pendamping ASI.
“Di situlah menjadi tidak efektif (fungsi kontraseptifnya) karena bayi tidak lagi selalu mengisap susu ibunya. Secara perlahan hormon prolaktin menurun sehingga efek kontraseptifnya menjadi berkurang,” ujarnya. (YOLA SASTRA)