Suasana diskusi dengan tema ”Kiat Memilih Menu Sehat Selama Program IVF dan Masa Kehamilan” yang diselenggarakan Klinik Morula IVF di Central Park Mall Jakarta, Jumat (7/9/2018).
JAKARTA, KOMPAS — Kualitas sperma dan sel telur akan menentukan kehamilan dan hal ini ditentukan oleh pola hidup. Karena itu, menjalani hidup sehat untuk keberhasilan kehamilan tidak hanya dilakukan oleh istri, tetapi juga suami.
Konsultan Ginekolog dan Infertilitas Klinik Morula In Vitro Fertilization (IVF) Surabaya, Amang Surya, mengatakan, premarital check-up atau pemeriksaan medis sebelum menikah perlu dilakukan oleh calon pengantin. Salah satu fungsinya adalah untuk mengetahui kesehatan reproduksi calon pengantin.
”Negara kita sudah mulai mewajibkan tes kesehatan sebelum menikah. Namun, menjalani pola hidup sehat lebih cepat tentu lebih baik,” kata Amang ketika ditemui setelah diskusi dengan tema ”Kiat Memilih Menu Sehat Selama Program IVF dan Masa Kehamilan” di Central Park Mall Jakarta, Jumat (7/9/2018).
SUCIPTO UNTUK KOMPAS
Seorang anak sedang melihat mikroskop yang dipamerkan dalam kegiatan Fertility Science Week di Central Park Mall Jakarta, Jumat (7/9/2018).
Ia mengatakan, pola hidup sehat bisa dilakukan dengan memilih asupan makanan yang baik bagi tubuh dan berolahraga. Bagi perempuan, disarankan tidak merokok, tidak mengonsumsi makanan cepat saji, tidak minum alkohol, dan tidak memakan makanan yang mengandung bahan pengawet. Hal tersebut bisa mempengaruhi kualitas sel telur.
Amang mengatakan, calon suami sebisa mungkin tidak merokok karena nikotin bisa melemahkan kualitas sperma. ”Nutrisi untuk tubuh memiliki peran yang besar dalam persiapan kehamilan. Sperma yang kurang baik akan membuahi sel telur menjadi embrio yang kurang baik juga,” katanya.
Masa kehamilan
Hidup sehat tidak hanya dilakukan pada masa persiapan kehamilan, tetapi juga pada masa kehamilan. Asupan makanan wanita hamil perlu diperhatikan agar kandungannya tetap dalam keadaan sehat. Hal itu penting dilakukan agar janin berkembang dengan baik sehingga saat tiba waktunya, ibu bisa melahirkan bayi yang berkualitas.
Ahli Kebidanan dan Kandungan Klinik Morula IVF Jakarta, Merry Amelya, mengatakan, perempuan hamil perlu memperhatikan asupan gizi seimbang dengan mengonsumsi makanan beraneka ragam dengan porsi yang cukup. Ia mengatakan, mengonsumsi buah avokad bisa membantu memenuhi kebutuhan kalori ibu hamil.
Merry menganjurkan memakan avokad langsung tanpa ditambah gula. ”Jika memakan avokad pakai gula, kandungan gula yang masuk ke tubuh tinggi. Dimakan langsung lebih baik,” kata Merry.
Salah satu orang yang berhasil mengikuti program bayi tabung, Swasti Anggi (37), mengatakan, dirinya berkolaborasi dengan suami untuk menjaga kesehatannya dan kesehatan janin yang dikandungnya. Ia masak sendiri makanan yang akan dimakan untuk menjaga kualitas makanan.
”Saya konsultasi ke dokter, makanan apa saja yang baik untuk ibu hamil. Saya konsumsi buah kiwi dan avokad setiap hari. Makanan lain saya masak sendiri dan tidak pakai bahan makanan yang mengandung MSG,” katanya.
Suami Anggi berhenti merokok ketika menjalani program bayi tabung. Mereka juga berolahraga ringan dengan berjalan kaki setiap pagi untuk menjaga kesehatan. Hal itu berdampak pada kesehatan bayi ketika lahir. Anggi melahirkan anak kembar dengan keadaan sehat yang kini sudah berusia 3 tahun. (SUCIPTO)
