JAKARTA, KOMPAS — Perempuan lebih rentan terserang penyakit autoimun dibandingkan dengan laki-laki. Perbandingan jumlah pasien penyakit autoimun antara perempuan dan laki-laki mencapai 8:1.
”Perempuan lebih rentan terkena penyakit autoimun karena masalah hormonal,” kata Dokter Spesialis Penyakit Dalam Nanang Sukmana dalam Seminar Nasional Good Doctor for Better Autoimmune Treatments, Managing Autoimmune Disorders di Jakarta, Minggu (25/3).
Dalam seminar itu, hadir pula Dokter Spesialis Penyakit Dalam Prasna Pramita dan Klinisi sekaligus Regional Product Specialist PT Prodia Widyahusada Tbk Ardian Susanto.
Penyakit autoimun terjadi karena gangguan sistem imun, yaitu kembali aktifnya sistem imun baik sel T maupun sel B (autoantibodi) melawan sel tubuh (autoantigen). Di Indonesia, yang paling banyak menyerang masyarakat adalah Systemic Lupus Erythematosus (SLE) atau penyakit Lupus dan Sjorgren’s Syndrome.
Gejala yang biasa muncul adalah kelelahan atau nyeri sendi. Penyakit ini salah satunya mengakibatkan sendi dan otot menjadi kaku hingga tak bisa bergerak dan menyebabkan kematian.
Nanang mengatakan, setidaknya terdapat 80 jenis penyakit autoimun. Tidak ada gejala khusus yang bisa mencirikan perbedaan antara satu dan lainnya. Perbedaan penyebab dari berbagai jenis itu pun belum bisa dipastikan. Oleh karena itu, dibutuhkan kewaspadaan dan pemeriksaan rutin untuk bisa mengatasi penyakit tersebut secepatnya.