Pencuri Sepeda Motor Hanya Butuh Tiga Detik
Sistem keamanan sepeda motor dengan mudah dikuasai komplotan pencuri. Pembobolan kunci sepeda motor juga dapat dilakukan orang awam dalam sekejap dengan peralatan sederhana.
JAKARTA, KOMPAS - Investigasi harian Kompas mengungkap tingginya angka pencurian sepeda motor di Jabodetabek salah satunya karena komplotan pencuri dengan mudah menguasai celah keamanan sepeda motor. Mereka dapat dengan mudah merusak kunci dan membawa kabur sepeda motor korban dalam hitungan detik.
Para penjahat ini bahkan hanya butuh waktu tiga detik untuk mencuri sepeda motor korbannya. Tahun lalu, di wilayah hukum Polda Metro Jaya saja, angka pencurian sepeda motor mencapai 1.500 kasus.
Harian Kompas menginvestigasi sejumlah kasus pencurian sepeda motor di Jakarta, menemui para tersangka yang berkali-kali melakukan pencurian, dan melacak sindikat pencurian sepeda motor di Jabodetabek ini hingga ke pedalaman Lampung.
Ongki (25), tersangka pencuri sepeda motor asal Jabung, Lampung Timur, bisa ”memetik” lima sepeda motor dalam sehari. Memetik adalah istilah sindikat ini untuk mereka yang bertugas mengambil sepeda motor korban.
Ongki dapat membawa kabur sepeda motor curian rata-rata kurang dari semenit. Meski pernah tertangkap polisi, ia kembali beraksi dan tertangkap di Jakarta. ”Orang biasa juga bisa buka (kunci sepeda motor), mudah sekali membuka kunci itu,” kata Ongki saat ditemui di Markas Kepolisian Sektor (Polsek) Tambora, Jakarta Barat, pertengahan Agustus 2023.
Kompas membuktikannya dengan meminjam kunci yang dipakai Ongki dan komplotannya. Kunci magnet itu didesain dapat membuka sepeda motor mana pun yang tertutup logam pelapis magnet. Setelah diputar beberapa kali, penutup magnet terbuka. Salah satu anggota tim lalu dengan mudah menyalakan mesin sepeda motor menggunakan gunting di lubang kunci mekanis yang sudah rusak.
Keahlian Ongki memetik sepeda motor diakui rekan satu komplotannya, AP (25). Pemuda yang sudah beralih profesi ini beberapa kali mencuri sepeda motor bersama Ongki di Lampung. Ia dan Ongki tertarik mencuri sepeda motor setelah melihat tayangan televisi tentang pencurian sepeda motor. Untuk memperlancar aksinya, ia meminjam peralatan dari warga senior di desa.
Pada awalnya mereka beroperasi di Lampung, tetapi kemudian Ongki merambah Jakarta. ”Saya sudah enggak main lagi, dia masih,” kata AP saat ditemui di Jabung.
Belajar dari bos
Lain lagi dengan Sam (33). Pria asal Desa Segala Mider, Kecamatan Pubian, Lampung Tengah, ini mendapatkan keahlian mencuri sepeda motor dari seseorang yang disebutnya sebagai ”bos” di Lampung. ”Dia (bos) masih satu kampung,” katanya.
Di Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, Banten, Sam menjadikan rumah kos sebagai tempat penyimpanan sepeda motor curian. Jejaknya diceritakan oleh tetangga rumah kos tersebut. ”Di sana ada pikap tertutup terpal yang keluar masuk pada malam dan dini hari,” kata Wahidin, ketua RT setempat.
Kepala Desa Segala Mider, Kecamatan Pubian, Lampung Tengah, Bambang Setiawan Aris mengenal Sam sebagai orang yang ahli di bidang mekanik. Jangankan membuat kunci untuk membobol sepeda motor, Sam juga punya keahlian membuat senjata api.
Jangankan membuat kunci untuk membobol sepeda motor, Sam juga punya keahlian membuat senjata api
Dia tumbuh di lingkungan yang akrab dengan tindak kejahatan. Saking terkenalnya di mata orang luar desa, jalan di depan rumah Sam dikenal sebagai ”Jalur Gaza”, jalur rawan tindak kejahatan. Kini, Sam mendekam di tahanan Mapolsek Tambora, Jakarta Barat.
Meski berkali-kali tertangkap, komplotan pencuri tak jera. Kepala Polsek Tambora Komisaris Putra Pratama meyakini, proses hukum jaringan pelaku bukan satu-satunya solusi mengatasi tingginya angka pencurian kendaraan bermotor (curanmor). Ia meminta produsen sepeda motor mengambil peran dengan meningkatkan sistem keamanan sepeda motor.
”Upaya pencegahan curanmor harus dari hulunya. Produsen harus meningkatkan fitur keamanan kendaraan mereka. Sementara masyarakat perlu meningkatkan kesadaran dan mengambil tindakan proaktif dalam melindungi sepeda motor mereka,” kata Putra.
Upaya pencegahan curanmor harus dari hulunya. Produsen harus meningkatkan fitur keamanan kendaraan mereka.
Pendapat senada disampaikan Komisaris Besar Hengki Haryadi, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kamis (10/8). Hengki meminta produsen motor menggunakan kunci immobilizer, sistem keamanan kendaraan yang menjaga mesin tidak merespons pada kunci kontak yang bukan pasangannya. Dengan menggunakan sistem kunci itu, peluang pencuri membobol sepeda motor semakin kecil.
Tiga detik
Selain mendalami keterangan dan melacak jejak tersangka, Kompas juga menganalisis belasan kamera pemantau dari berbagai sumber. Kamera-kamera itu merekam kelihaian komplotan pencuri membongkar kunci kontak sepeda motor.
Waktu tercepat pencurian yang terekam kamera hanya tiga detik sejak pencuri menyentuh sepeda motor milik Indah Budiarti (57), warga Cileungsi, Kabupaten Bogor, Minggu (13/8).
Dari rekaman kamera terlihat dua orang berboncengan menuju ke ujung jalan perumahan pukul 18.39. Setelah dua kali mengitari lokasi, seorang pelaku turun mendekati sepeda motor korban. Kemudian, ia merogoh lubang kunci sepeda motor dengan alat yang disiapkan. Mesin sepeda motor menyala, pelaku kabur mengendarai sepeda motor Honda Beat F 5331 FBG dari lokasi.
Indah sudah mengunci setang sepeda motornya dan menutup lubang kunci dengan tabir magnet. Namun, sepeda motornya yang berada 3 meter dari posisinya raib begitu saja. ”Motorku sudah enggak ada. Tinggal helmnya ada di bawah,” kata Indah.
Pelaku selalu mengamati situasi sebelum mencuri. Sebagian pelaku beraksi dua orang, yang terdiri atas seorang pemetik dan pemandu jalan.
Motorku sudah enggak ada. Tinggal helmnya ada di bawah
Simulasi
Mudahnya menjebol sistem keamanan sepeda motor dibuktikan lewat simulasi pembongkaran kunci mekanik dengan penutup magnet oleh Kam Wie Tiong (60), praktisi sistem keamanan sepeda motor di Tangerang.
Tahap awal, Wie mengamati lapisan logam penutup magnet untuk mencari celah titik pencongkelan lempengan logam sembrani. Setelah mengetahui putaran penutup magnet, Wie dengan mudah membuka penutup kunci itu. ”Penutup kunci itu sistem magnetnya tak terlalu kuat. Dicongkel pakai obeng minus saja bisa,” ujar Wie.
Wie lalu memasukkan mata obeng lancip berbahan baja seukuran ujung kunci rakitannya menyerupai huruf L. Setelah obeng baja menancap masuk lubang kunci, Wie memutar logam itu. Mesin sepeda motor seketika menyala. Proses Wie membuka kunci magnet hingga menyalakan mesin sepeda motor berlangsung sekitar 8 detik. ”Cara kerja pencuri memang merusak kunci. Lalu, menghidupkan mesin dengan merusak kunci mekanis dengan kunci baja,” ujar Wie.
Menurut Sekretaris Jenderal Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) Hari Budianto, pencurian terjadi karena berbagai faktor, termasuk kecerobohan pengguna. ”Kita mesti menyelesaikan masalahnya satu-satu. Dari sisi kami, tentu teknologi keamanannya,” kata Hari.