logo Kompas.id
InvestigasiRezeki Warga Lokal Bali Turut ...
Iklan

Rezeki Warga Lokal Bali Turut Memudar

Para pelaku usaha lokal tidak rasis atau membenci warga negara tertentu, karena orang asing adalah penggerak perekonomian Bali. Mereka hanya minta pemerintah tegas menegakkan aturan bagi WNA pelanggar izin.

Oleh
JOHANES GALUH BIMANTARA, FAJAR RAMADHAN, DHANANG DAVID ARITONANG, HARRY SUSILO
· 5 menit baca
Gabriel, warga negara Perancis, sedang memotret klien di Kabupaten Badung, Bali, April 2023 lalu. Gabriel bekerja sebagai fotografer secara ilegal di Bali karena mengantongi KITAS investasi.
TIM KOMPAS

Gabriel, warga negara Perancis, sedang memotret klien di Kabupaten Badung, Bali, April 2023 lalu. Gabriel bekerja sebagai fotografer secara ilegal di Bali karena mengantongi KITAS investasi.

Seabrek pembatasan pergerakan selama pandemi Covid-19 merontokkan rezeki pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah Pulau Bali. Baru mulai bangkit akhir 2022 saat virus menjinak, warga lokal Bali terancam terempas lagi akibat orang asing ikut berbisnis dan merebut pasar.

I Made Wira Atmaja (35) mengakses aplikasi percakapan Telegram, lalu membuka satu grup yang unsur namanya menggunakan aksara Rusia. Di antara pesan-pesan yang sebagian besar juga berbahasa Rusia, perhatiannya tertuju pada satu pesan dari admin grup.

Editor:
KHAERUDIN
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000