logo Kompas.id
InvestigasiKetimpangan Harga Pangan...
Iklan

Ketimpangan Harga Pangan Perparah Tengkes

Ketimpangan harga pangan perparah risiko anak stunting atau tengkes di Indonesia. Risiko tengkes diyakini dapat ditekan apabila ongkos biaya pangan gizi seimbang di daerah dapat diturunkan.

Oleh
SATRIO PANGARSO WISANGGENI, M PUTERI ROSALINA, ALBERTUS KRISNA, Frans Pati Herin
· 5 menit baca
Aldianus (2,5) membuka bajunya ketika ahli gizi Imelda Tamo Inya berusaha mencatat berat badan balita tersebut saat kunjungan rumah pada Kamis (10/11/2022). Aldi adalah salah satu balita yang tergolong gizi buruk di Desa Kawango Hari, Kodi, Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur.
KOMPAS/SATRIO PANGARSO WISANGGENI

Aldianus (2,5) membuka bajunya ketika ahli gizi Imelda Tamo Inya berusaha mencatat berat badan balita tersebut saat kunjungan rumah pada Kamis (10/11/2022). Aldi adalah salah satu balita yang tergolong gizi buruk di Desa Kawango Hari, Kodi, Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur.

JAKARTA, KOMPAS — Terdapat korelasi kuat (0,6) antara proporsi warga yang tidak mampu membeli bahan makanan gizi seimbang atau sehat dengan prevalensi tengkes di provinsi tempat warga tinggal. Makin sedikit warga daerah tersebut yang mampu memenuhi gizi seimbang hariannya, makin tinggi risiko anak tengkes di daerah tersebut.

Provinsi Nusa Tenggara Timur, misalnya, ongkos biaya pangan seimbang versi Angka Kecukupan Gizi (AKG) sebesar Rp 19.173 per hari atau Rp 575.192 per bulan. Dari ongkos tersebut, ada 78 persen atau 4,37 juta penduduknya yang tergolong tidak mampu membeli bahan pangan gizi seimbang.

Editor:
KHAERUDIN
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000