logo Kompas.id
InvestigasiInstabilitas Harga Pangan Picu...
Iklan

Instabilitas Harga Pangan Picu Kemiskinan Warga

Harga pangan yang fluktuatif akan memengaruhi tingkat kesejahteraan masyarakat Indonesia. Kenaikan harga pangan seperti beras, telur ayam, daa cabai, akan memicu inflasi dan selanjutnya berpotensi menaikkan kemiskinan.

Oleh
MARGARETHA PUTERI ROSALINA, ALBERTUS KRISNA, SATRIO PANGARSO WISANGGENI
· 4 menit baca
Pedagang beras sedang memeriksa kualitas butiran beras di Pasar Beras Martoloyo, Jumat (11/10/2019). Rata-rata perusahaan penggilingan beras di Pasar Beras Martoloyo menyuplai sekitar 10 ton beras per minggu kepada pedagang beras eceran.
KOMPAS/KRISTI UTAMI

Pedagang beras sedang memeriksa kualitas butiran beras di Pasar Beras Martoloyo, Jumat (11/10/2019). Rata-rata perusahaan penggilingan beras di Pasar Beras Martoloyo menyuplai sekitar 10 ton beras per minggu kepada pedagang beras eceran.

Kesejahteraan rakyat Indonesia cukup rentan dengan instabilitas harga pangan. Kenaikan harga beras yang mencapai Rp 550 per kilogram selama enam bulan terakhir, telah memicu inflasi hingga 5,42 persen.

Menggunakan data pengeluaran perkapita, rata-rata konsumsi beras, dan angka garis kemiskinan yang diolah dari hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional Badan Pusat Statistika Maret 2021, maka kenaikan harga beras selama enam bulan sebesar Rp 550 per kilogram, berpotensi menambah jumlah penduduk miskin sebanyak 490.000 jiwa. Angka ini merupakan hasil simulasi penambahan jumlah penduduk miskin hanya dari peningkatan harga beras.

Editor:
KHAERUDIN
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000