Oli palsu untuk sepeda motor dari berbagai merek begitu mudah ditemukan di pasaran, baik di bengkel, toko suku cadang, hingga loka pasar. Pembeli kerap tidak menyadari telah membeli oli palsu.
Oleh
FAJAR RAMADHAN, ADITYA DIVERANTA, JOHANES GALUH BIMANTARA, HARRY SUSILO
·3 menit baca
KOMPAS/ADITYA DIVERANTA
Puluhan oli palsu dalam satu dus saat dibuka di Sentul, Bogor, Jawa Barat, (9/11/2022). Satu dus oli itu dijual dengan harga murah senilai Rp 530.000, sedangkan satu dus oli merek asli di pasaran berkisar Rp 1 juta.
Masifnya peredaran oli palsu sepeda motor membuat barang ini mudah didapatkan di bengkel dan toko suku cadang. Minimnya pengetahuan konsumen ditambah kemasannya yang menyerupai produk asli membuat oli palsu nyaris tak disadari konsumen.
Tim Kompas menelusuri secara acak bengkel mandiri dan toko suku cadang untuk membuktikan masifnya peredaran oli palsu sepeda motor. Lokasi bengkel dan toko yang disasar tersebar di kawasan Jakarta, Bekasi, Tangerang dan Semarang, Jawa Tengah.
Tim Kompas mendapatkan oli palsu dari sebelas lokasi yang didatangi secara acak. Jika dilihat secara sekilas, oli-oli tersebut tampak seperti produk asli. Namun setelah diamati lebih seksama, ternyata produk palsu.
Ada beberapa ciri yang dapat dilihat, seperti tutup botol yang tidak rapi, bentuk botol yang tidak presisi, hingga hasil pemindaian kode keamanan yang fiktif. Di sisi lain, harga jual yang terlalu murah juga dapat menjadi indikasi awal oli palsu. Kendati demikian, ada pula oli palsu yang dijual dengan harga seperti asli.
KOMPAS/ADITYA DIVERANTA
(kiri-kanan) Tutup botol kemasan oli palsu dan asli saat dibandingkan di Jakarta, Senin (14/11/2022). Desain timbul pada tutup botol kemasan palsu tampak tidak simetris. Selain itu, tutup botol juga terlihat lebih kusang dibandingkan yang asli.
Bengkel di Jalan Joglo Raya, Kembangan, Jakarta Barat misalnya, menawarkan sebuah oli merek ternama dengan harga Rp 50.000. Harga tersebut masih terhitung wajar, mengingat harga jual di bengkel resmi berkisar antara Rp 50.000-Rp 60.000.
Hasil pemindaian kode keamanan menggunakan gawai juga menunjukkan tampilan yang sama persis dengan produk asli. Terdapat keterangan produk seperti nomor seri, deskripsi dan spesifikasi. Hanya saja, alamat laman yang tertera berbeda dengan yang ditampilkan oleh produk asli. Artinya oli tersebut palsu.
Kami juga menemukan bengkel di pusat kota yang turut menjual oli palsu. Bengkel itu berlokasi di sekitar Jalan Otista, Karawaci, Kota Tangerang. Jaraknya hanya sekitar 1,5 kilometer dari Polres Metro Kota Tangerang.
Kami juga menemukan produk serupa di toko suku cadang di Jalan Meruya Ilir Raya, Kembangan, Jakarta Barat. Bedanya, oli tersebut ditawarkan kepada kami dengan harga yang lebih murah dibanding di bengkel resmi yakni Rp 45.000. Terbukti, hasil pemindaian kode kemanan menunjukkan produk ini palsu.
Ironisnya, lokasi toko suku cadang ini hanya berjarak sekitar 150 meter dari bengkel resmi yang menjual produk oli yang sama. Dengan tawaran harga yang lebih murah, tidak mustahil konsumen lebih tergiur membeli oli di toko suku cadang tersebut ketimbang membeli di bengkel resmi.
KOMPAS/HARRY SUSILO
Para tersangka pemalsuan oli kendaraan bermotor dibawa personel kepolisian di Markas Kepolisian Sektor Bekasi Timur, Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat (7/10/2022). Pelaku memalsukan oli sepeda motor dan mobil beragam merek dan menjualnya melalui media sosial dengan harga yang lebih murah dibandingkan oli resmi. KOMPAS/HARRY SUSILO
Selain di daerah pinggiran, kami juga menemukan bengkel di pusat kota yang turut menjual oli palsu. Bengkel itu berlokasi di sekitar Jalan Otista, Karawaci, Kota Tangerang. Jaraknya hanya sekitar 1,5 kilometer dari Polres Metro Kota Tangerang.
Pemilik bengkel, RJ, berusaha meyakinkan kami bahwa oli yang dijual asli dengan cara membukakan salah satu tutup botol oli. Dia memastikan tidak ada bau asap yang tercium melalui tutup botol yang menandakan oli tersebut bukan oli bekas yang melalui proses pemanasan.
Bengkel RJ tidak hanya menjual oli palsu dalam jumlah satuan, tapi juga grosiran. Satu botol oli dijual dengan harga Rp 50.000, sedangkan harga grosirnya sekitar Rp 29.000 per botol. RJ mengaku bisa menjual dengan harga murah karena dia membeli langsung barang dari tangan pertama setelah produsen.
RIAN SEPTIANDI
Polsek Bekasi TImur menangkap empat pemalsu oli di Bekasi Timur pada 25 Agustus 2022 di Kelurahan Mustikasari, Kec. Mustikajaya Kota Bekasi. Foto diambil pada hari Jumat. (7/10/2022). Beberapa barang bukti seperti botol oli motor dan mobil, alat pengemasan, alat pres, alat penuang oli kedalam kemasan, drum-drum oli hingga kemasan dus oli menjadi barang bukti.
Toko daring
Oli sepeda motor yang dibanderol di bawah harga bengkel resmi juga dapat dengan mudah ditemukan di lokapasar. Salah satu merek oli dijual dengan rentang harga Rp 26.000-Rp 29.000 per botol atau separuh harga di bengkel resmi.
Kami membeli oli merek tersebut di salah satu toko daring dengan harga Rp 28.500 untuk membuktikan keasliannya. Sesuai kecurigaan kami, oli tersebut dipastikan palsu setelah dicek melalui pemindaian kode kemanan.
Harga murah yang ditawarkan di lokapasar tersebut terbukti telah membuat para konsumen tergiur. Alih-alih mengirit biaya perawatan sepeda motor mereka, kerusakan pada mesin justru menjadi taruhannya.