Beredarnya suku cadang dan oli palsu di pasaran turut mendorong gerakan edukasi dari pengusaha bengkel mandiri. Dari kanal media sosial, mereka bergerilya mengedukasi pengguna agar terhindari dari risiko barang palsu.
Oleh
FAJAR RAMADHAN, ADITYA DIVERANTA, JOHANES GALUH BIMANTARA, HARRY SUSILO
·4 menit baca
KOMPAS/ADITYA DIVERANTA
Salah satu video edukasi tentang beda oli asli dan palsu yang diunggah kanal Imam Motor telah ditonton hingga 8.800 kali di Youtube. Foto diambil pada Kamis (17/11/2022).
Tak semua bengkel mandiri turut menyuburkan peredaran suku cadang dan oli palsu sepeda motor. Sejumlah bengkel justru gencar bergerilya memerangi barang-barang palsu dengan memberikan edukasi kepada konsumen lewat konten di media sosial.
Sebuah video di kanal Youtube @Imam Motor kreasi dari Bengkel Imam Motor yang diunggah pada 23 Juli 2021 tentang ”Bongkar Honda Beat Pop tanpa Oli Mesin” mendapat komentar positif warganet. Lewat video, Imam (35), pemilik bengkel, menjelaskan kerusakan mesin akibat penggunaan oli palsu.
Kasihan buat kerja, mondar-mandir gitu, kan. Seharusnya hanya sekitar Rp 50.000, malah uang ratusan ribu rupiah yang keluar.
Si pemilik sepeda motor mengaku mengganti oli merek ternama di bengkel lain dengan biaya Rp 40.000. Tiga minggu berselang, sepeda motor miliknya mogok karena kehabisan oli. Mesin sepeda motornya pun harus dibongkar dan menghabiskan biaya perbaikan hingga ratusan ribu rupiah.
KOMPAS/FAJAR RAMADHAN
Imam (35) saat sedang membandingkan oli asli dan oli yang diduga palsu merek AHM MPX2 di bengkelnya di Kabupaten Tangerang, Rabu (19/10/2022).
Kerusakan akibat oli palsu yang dikupas oleh Imam tersebut rupanya bukan yang terparah yang pernah ditangani. Sebelumnya, dia pernah menjumpai mesin yang dipenuhi oli yang menjelma menjadi cairan lengket seperti lumpur. Lagi-lagi, oli palsu diduga menjadi biang keroknya.
”Sudah tiga kali ketemu yang kayak gitu. Sama, beli (olinya) lewat online. Kebanyakan kayak begitu. Saya sudah sering kasih tahu ini olinya enggak bener, tetapi beberapa ngeyel tetep minta dipakai,” ujarnya.
Banyaknya pengendara yang terdampak oli palsu membuat Imam tergerak memproduksi konten edukasi mengenai cara membedakan oli asli dan oli palsu pada 21 Agustus 2021. Video tersebut telah menyita perhatian lebih dari 14.000 warganet, sementara pengikut kanal Youtube @Imam Motor hanya sekitar 6.500 warganet.
”Kasihan juga, sih, sebenarnya. Kasihan buat kerja, mondar-mandir gitu, kan. Seharusnya hanya sekitar Rp 50.000, malah uang ratusan ribu rupiah yang keluar,” katanya saat ditemui di Kabupaten Tangerang, Rabu (19/10/2022).
DOKUMENTASI PRIBADI
Kondisi mesin sepeda motor yang diduga menggunakan oli palsu yang pernah ditangani oleh Bengkel Nugroho Parts di Kabupaten Bekasi seperti diperlihatkan pada Rabu (5/10/2022). Mesin tersebut dipenuhi oleh oli yang berubah menjadi gel.
Imam rutin membuat konten edukasi di Youtube sejak tiga tahun terakhir. Dari awal, tujuannya memang untuk berbagi ilmu. Meski di awal-awal kemunculannya konten Imam hanya ditonton oleh segelintir orang, dia tak patah semangat. Video demi video terus dia sunting lewat gawai usangnya.
Video edukasi yang dia buat pun perlahan mendatangkan rezeki. Beberapa orang yang menonton tayangan video di kanal Youtubenya rela datang langsung ke bengkelnya meski harus menempuh jarak puluhan kilometer. Belum lagi pendapatan yang diperoleh Imam dari iklan di kanal Youtube-nya.
Awalnya untuk promosi
Hal yang sama juga dilakukan Santoso (28), pemilik bengkel Berkah Motor Santoso di bilangan Duren Sawit, Jakarta Timur. Pria asal Jawa Tengah ini mulanya membuat akun media sosial Facebook dan Youtube sebagai sarana promosi. Seiring waktu, kanal Youtube berpengikut 12.000 pengguna ini juga diselingi edukasi perawatan sepeda motor.
Berjalan beberapa tahun sejak sekitar 2017, Santoso lalu tergerak membuat konten edukasi suku cadang palsu setelah menemukan pengguna yang menjadi korban. Kala itu, seorang pengendara datang ke bengkelnya karena rem kampas ganda yang bermasalah, padahal baru saja diganti. Belakangan diketahui barang tersebut palsu saat dibandingkan dengan barang resmi di bengkel.
KOMPAS/ADITYA DIVERANTA
Santoso (28) menunjukkan kondisi mesin bersih dengan gambar kondisi mesin yang berlumuran cairan pekat di Jakarta, Rabu (5/10/2022). Gambar mesin yang kotor karena cairan pekat itu karena penggunaan oli berkualitas rendah.
Selain itu, Santoso kerap menemui pengguna yang juga terjebak produk oli palsu. Pada Agustus silam, misalnya, dia mendapati tiga hingga empat kali kasus turun mesin yang diduga karena oli palsu.
Oli palsu biasanya baru diketahui pengguna saat mesin motor mendadak bermasalah. Saat dibuka, terlihat bagian dalam mesin telah berlumur cairan hitam pekat yang sulit dibersihkan. Berdasarkan pengalaman Santoso, butuh penanganan khusus serta waktu sehari penuh untuk membersihkan residu cairan tersebut.
Santoso kerap dilema setiap mendapati korban barang palsu seperti itu. Di satu sisi, dia kasihan karena ada yang tertipu. Namun, dia juga kesal karena acap kali orang-orang mengesampingkan kualitas dan tergiur harga murah.
”Biasanya, korban itu datang mengeluh mesinnya (rusak) begini, pas dibongkar mesinnya ternyata olinya sudah jelek dan hitam. Ya, karena mereka sendiri yang memilih oli, jadi rugi sendiri,” tuturnya.
KOMPAS/ADITYA DIVERANTA
Bengkel Berkah Motor Santoso di Jakarta Timur saat dikunjungi pada Rabu (5/10/2022) malam. Santoso, pemilik bengkel ini, kerap membagikan konten edukasi tentang perawatan sepeda motor di media sosial. Salah satu konten video yang rutin dibagikannya juga adalah tentang oli palsu.
Santoso tak bosan menyampaikan pesan agar menghindari oli palsu. Lewat akun Facebook miliknya, pesan itu kerap dilengkapi dengan foto dan video mesin berlumur cairan hitam akibat oli palsu.
”Ini untuk edukasi. Kadang orang terlena beli barang murah, bengkel di sana mahal banget, di sini aja deh yang murah. Tapi enggak sadar kalau motornya rusak jadi harus keluar uang lebih banyak,” ujarnya.
Sebagian barang palsu menjelma sebagai merek resmi yang dijual terlampau murah dari harga pasaran. Dia pernah menemukan oli merek terkenal yang dijual berkisar Rp 30.000 di lapak daring. Padahal, harga di pasaran berkisar Rp 50.000.
KOMPAS/ADITYA DIVERANTA
Seorang montir sedang menangani sepeda motor di sebuah bengkel di kawasan Jakarta Barat, Jakarta, Senin (17/10/2022).
Dera (26), pengusaha bengkel dan pengurus kanal Youtube Darmen Motor, lebih menekankan sikap teliti ke pengguna dalam membeli kebutuhan suku cadang kendaraan. Pria ini pun menyarankan agar selalu bertanya ke montir terkait keaslian barang yang dipasang.
Keresahan terhadap suku cadang palsu juga Dera tuangkan dalam konten video di kanal Youtube Darmen Motor pada 6 Oktober 2022. Dalam video itu, dia membandingkan kampas rem tromol yang asli dan palsu. Menurut dia, keputusan memilih barang kembali lagi kepada pengguna sepeda motor. Hal yang terpenting adalah konsumen paham risikonya.