Penikaman Kembali Terjadi di Sydney, Seorang Uskup Terluka
Hanya berselang tiga hari, serangan dengan pisau kembali terjadi di Sydney. Serangan terjadi di Gereja Ortodoks Asiria.
Oleh
BONIFASIUS JOSIE SUSILO HARDIANTO
·2 menit baca
SYDNEY, SENIN – Hanya dalam waktu tiga hari, serangan dengan menggunakan pisau kembali terjadi di Sydney, Australia. Kali ini serangan terjadi di sebuah Gereja Ortodoks Asiria saat misa harian, Senin petang (15/4/2024). Seorang Uskup dan tiga orang umat menderita luka tikam, namun luka tersebut dinilai tidak mengancam jiwa.
Polisi telah menangkap pelaku penyerangan. Dalam sebuah pernyataan, Pejabat Komisaris Polisi New South Wales, Andrew Holland mengatakan, pelaku adalah seorang anak laki-laki berusia 15 tahun. Lebih lanjut ia mengatakan, tersangka sedang dirawat karena luka di tangannya. Remaja pria itu telah diamankan di sebuah lokasi setelah serangan yang dilakukannya memicu keresahan warga.
Dalam sebuah tayangan video yang diunggah di media sosial tampak seorang pria berpakaian hitam berjalan ke altar, mendekati Uskup Mar Mari Emmanuel yang tengah memimpin misa. Pria itu lantas menikam Uskup tersebut berulang-ulang di bagian kepala dan tubuh bagian atas.
Sejumlah umat yang hadir lantas berteriak dan bergegas membantu Uskup Mar. Namun, si penyerang juga melukai umat tersebut. Layanan darurat segera merespons, dan membawa para korban ke rumah sakit. Motif serangan tersebut belum diketahui.
“Respons besar-besaran polisi sedang dilakukan dan masyarakat didesak untuk menghindari daerah tersebut,” kata polisi.
Sementara itu warga tampak berkerumun di luar gereja dan rumah sakit. Uskup Mar sangat populer di antara warga. Klip khotbahnya ditonton jutaan kali di berbagai platform termasuk TikTok.
Serangan terjadi di Gereja Christ the Good Shepherd di Wakeley, pinggiran barat Sydney. Lingkungan di mana gereja itu berada merupakan pusat komunitas kecil Kristen Asiria di Sydney. Banyak di antara mereka adalah pengungsi yang melarikan diri dari penganiayaan dan perang di Irak dan Suriah.
Tegang
Sempat terjadi ketegangan di luar gereja setelah serangan itu terjadi. Ratusan warga setempat berusaha pagar betis polisi antihuru-hara. Mereka hendak mengambil tersangka.
Polisi lantas mendorong para pengunjuk rasa itu menjauh dari gereja. “Pelaku telah dikeluarkan dari gereja dan dibawa ke lokasi yang dirahasiakan,” kata polisi.
Menteri Utama New South Wales, Chris Minns, menggambarkan kejadian tersebut sangat mengganggu. Ia pun mendesak warga untuk tetap tenang dan bersatu. “Penting bagi masyarakat untuk tetap tenang dan terus mendengarkan serta bertindak sesuai arahan Polisi dan Layanan Darurat,” kata Minns.
Sebelumnya warga Australia, khususnya Sydney, dikejutkan dengan serangan di mal Westfield Bondi Junction pada Sabtu lalu. Dalam serangan itu enam orang tewas.
Pelaku penyerangan, Joel Cauchi ditembak mati oleh seorang perempuan polisi. Menurut polisi serangan di mal tersebut dipicu rasa frustrasi Joel pada perempuan dan skizofrenia.
Sejuah ini polisi belum melihat ada indikasi bahwa kedua kejadian tersebut saling terkait. Belum ada indikasi bahwa kedua penikaman itu ada kaitannya.