Skizofrenia dan Frustrasi pada Perempuan Jadi Pemicu Joel Cauchi Targetkan Perempuan
Polisi Australia memastikan skizofrenia dan frustrasi membuat Joel Cauchi menargetkan perempuan sebagai korban.
Oleh
HELENA FRANSISCA NABABAN
·3 menit baca
SYDNEY, SENIN — Kepolisian New South Wales menyatakan, Joel Cauchi, pelaku penyerangan yang menewaskan enam orang di pusat perbelanjaan di Sydney, Sabtu (13/4/2024), memiliki riwayat frustrasi pada perempuan selain juga sakit mental. Ayah pelaku mengonfirmasinya. Hal itu memperkuat alasan mengapa jumlah korban perempuan lebih banyak dibandingkan dengan korban laki-laki.
Pihak kepolisian New South Wales mempertanyakan hal tersebut saat menangani dan mengidentifikasi korban tewas dan korban luka. Dari enam korban tewas, lima korban berjenis kelamin perempuan. Hanya satu korban tewas laki-laki.
Kemudian, untuk 12 orang korban luka, mayoritas juga berjenis kelamin perempuan. Dalam keterangan kepada media, Minggu (14/4/2024), pihak kepolisian sedang menyelidiki kemungkinan penyerang memang menargetkan perempuan.
Rekaman dari kamera pemantau (CCTV) dari pusat perbelanjaan (mal) Westfield Bondi Junction menunjukkan, Cauchi menargetkan perempuan. Komisaris polisi Negara Bagian New South Wales Karen Webb mengatakan, para detektif akan menanyai keluarga Cauchi untuk menentukan motif penyerangan itu.
Pada Senin (15/4/2024), Andrew Cauchi, ayah Joel Cauchi, kepada wartawan mengatakan, ia sangat terpukul dengan berita tentang putranya itu. Ia mengatakan putranya memiliki sejarah panjang penyakit mental dan rasa frustrasi. Ia tahu mengapa putranya yang menderita skizofrenia itu menargetkan perempuan.
”Karena dia menginginkan seorang pacar dan dia tidak punya keterampilan sosial dan dia sangat frustrasi,” kata pria berusia 76 tahun yang terlihat putus asa itu kepada wartawan di luar rumahnya di Toowoomba di Negara Bagian Queensland, yang berjarak 870 kilometer (540 mil) dari Sydney.
”Dia anakku, dan aku mencintai monster. Bagimu, dia adalah monster. Bagiku, dia adalah anak yang sangat sakit-sakitan. Percayalah, dia adalah anak yang sakit parah,” kata Andrew Cauchi.
Andrew Cauchi mengatakan, putranya itu memang penggemar pisau. Andrew Cauchi mengambil lima pisau tempur militer AS dari putranya itu saat mereka berdua tinggal di rumah keluarga di Toowoomba tahun lalu. Ia khawatir pisau tersebut akan digunakan untuk kekerasan.
Andrew Cauchi mengatakan, putranya itu menjadi marah dan menelepon polisi, menuduh sang ayah mencuri. Pisau-pisau itu diberikan kepada seorang teman untuk diamankan.
”Saya memberi tahu polisi, anak saya menderita skizofrenia dan saya sendiri mengkhawatirkannya,” kata Andrew Cauchi.
”Saya berkata kepada teman saya, mengapa saya merasa akan dibunuh di rumah saya sendiri oleh putra saya sendiri dengan pisau tempur AS?” ujarnya.
Konfirmasi Andrew Cauchi itu menguatkan penyelidikan kepolisian. ”Jelas bagi saya, juga jelas bagi para detektif, pelaku memang fokus pada perempuan dan menghindari laki-laki,” kata Karen Webb, kepada media Australia, Australian Broadcasting Corp (ABC).
”Video-video itu berbicara sendiri bukan? Itu tentu saja menjadi pertanyaan bagi kami,” ujar Webb sambil menambahkan, tidak ada indikasi ideologi yang menjadi motif.
Diketahui, pada Sabtu (13/4/2024) petang, Joel Cauchi (40), dengan mengenakan celana pendek dan kaus seragam liga rugbi nasional Australia, berkeliaran di pusat perbelanjaan Westfield Bondi Junction, Sydney. Ia membawa pisau besar.
Ia melakukan penyerangan terhadap pengunjung. Enam orang tewas dan 12 orang luka-luka. Enam korban tewas yang berhasil diidentifikasi polisi adalah Ashlee Good (38), Dawn Singleton (25), Faraz Tahir (30), Jade Young (47), Pikria Darchia (55), dan Yixuan Cheng (27). Joel Cauchi ditembak mati oleh Inspektur Amy Scott yang menghadapinya sendirian di lantai lima setelah melakukan pengejaran di mal.
Dari enam korban tewas, dua orang di antaranya warga asing, satu laki-laki dan satu perempuan. Warga asing itu adalah Faraz Tahir sekaligus satu-satunya korban laki-laki dalam penyerangan tersebut. Ia adalah penjaga keamanan di mal itu.
Menurut Komunitas Muslim Ahmadiyah Australia, tempat dia menjadi anggota, Tahir tiba di Australia tahun lalu sebagai pengungsi dari Pakistan. Sementara korban perempuan warga asing diidentifikasi sebagai warga negara China bernama Yixuan Cheng yang sedang belajar di Australia.
Hari berkabung nasional
Pemerintah Australia mengumumkan Senin ini menjadi hari berkabung nasional untuk menghormati para korban penikaman itu. Bendera di gedung-gedung pemerintah di seluruh Australia dikibarkan setengah tiang. Pita hitam akan dimunculkan di Gedung Opera Sydney pada Senin malam sebagai bagian dari pertunjukan cahaya.
Sejumlah karangan bunga juga memenuhi satu sudut dekat lokasi penikaman. Polisi telah mengembalikan kendali pusat perbelanjaan yang menjadi tempat kejadian perkara (TKP) kepada operator mal pada Minggu malam. Namun, belum ada keputusan kapan mal akan dibuka kembali untuk bisnis.
Sementara itu, Pemerintah New South Wales, Senin ini, mengumumkan penyelidikan independen senilai 18 juta dollar Australia atau 12 juta dollar Amerika Serikat (AS) terkait serangan tersebut. Namun, Perdana Menteri New South Wales Chris Minns tetap mengesampingkan peraturan baru yang akan membolehkan penjaga keamanan swasta membawa senjata api. (AP/REUTERS)