Dunia tegang dengan serangan langsung Iran ke Israel. Serangan dikhawatirkan memperluas eskalasi konflik Timur Tengah.
Oleh
IRENE SARWINDANINGRUM
·3 menit baca
TEL AVIV, MINGGU — Ledakan dan sirene serangan udara terdengar di seluruh Israel pada Minggu (14/4/2024) pagi waktu setempat setelah Iran meluncurkan ratusan pesawat nirawak, rudal balistik, dan rudal jelajah. Dengan serangan Iran itu, konflik Timur Tengah mengalami eskalasi tertinggi sejak perang Israel-Hamas dimulai pada 7 Oktober 2023 lalu dan berpotensi meluas serta melibatkan lebih banyak negara.
Upaya mencegat serangan Iran di Israel itu terus berlanjut. Setelah serangan tersebut, media Israel The Times of Israel dan Kantor Berita Turki, Anadolu melaporkan, militer Israel telah mencabut perintah bagi warga Israel untuk berlindung dari serangan Iran dan bersembunyi di ruang aman. Pencabutan perintah berlindung itu mengindikasikan serangan Iran sudah berakhir untuk saat ini.
Juru Bicara Pasukan Pertahanan Israel Laksamana Muda Daniel Hagari mengatakan, sebagian besar rudal yang diluncurkan dari Iran dicegat di luar perbatasan Israel. Sistem pertahanan udara Israel, Iron Dome, dan jet tempur mereka berhasil menjatuhkan sejumlah peledak itu.
Hagari hanya mengatakan Israel akan melakukan apa pun yang diperlukan untuk melindungi keamanan negara. ”Serangan besar-besaran yang dilakukan Iran merupakan eskalasi (konflik),” katanya.
Menurut Hagari, salah satu serangan itu melukai seorang perempuan muda di Negev. Gadis itu, menurut petugas medis, terluka oleh pecahan peluru setelah dicegat. Dampak lainnya menyebabkan kerusakan ringan pada infrastruktur di pangkalan militer di Israel selatan tersebut.
Militer Israel mengatakan, Iran menembakkan ratusan pesawat nirawak pembawa bom ke arah Israel. Beberapa jam kemudian, Iran mengumumkan juga meluncurkan rudal balistik dan rudal jelajah yang jauh lebih merusak. Kantor berita Iran, Mehr, melaporkan setidaknya tujuh rudal menghantam pangkalan Udara Ramon di Gurun Negev.
Amerika Serikat akan mendukung rakyat Israel dan mendukung pertahanan mereka terhadap ancaman dari Iran.
Presiden AS Joe Biden mengatakan, pasukan AS membantu menjatuhkan ”hampir semua” drone dan rudal yang ditembakkan Iran ke Israel. Ia juga menekankan dukungan kokoh bagi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Biden menambahkan, dia akan mengumpulkan para pemimpin negara-negara anggota G7 untuk berkoordinasi dalam ”langkah diplomatik bersama” atas serangan Iran tersebut. ”Iran, dan proksinya yang beroperasi di Yaman, Suriah, dan Irak, meluncurkan serangan udara yang belum pernah terjadi terhadap fasilitas militer di Israel. Saya mengecam serangan ini dengan keras,” katanya.
Sebelumnya, Biden telah memerintahkan pesawat militer AS dan penghancur rudal balistik ke Timur Tengah dalam beberapa hari terakhir untuk menghadapi ancaman Iran terhadap Israel. Setelah serangan Iran, Biden dan tim keamanannya menggelar rapat mendadak untuk memantau serangan tersebut.
Ia langsung mengadakan pertemuan utama Dewan Keamanan Nasional di Ruang Situasi Gedung Putih untuk membahas situasi yang sedang terjadi di Timur Tengah, demikian pernyataan Gedung Putih. Biden juga telah berbicara lewat telepon dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu setelah serangan itu.
Pentagon melaporkan, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin telah berbicara dengan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant untuk membahas ancaman regional yang mendesak. Ia menegaskan bahwa Israel dapat mengandalkan dukungan penuh AS untuk membela Israel dari serangan apa pun oleh Iran dan proksinya di kawasan. Penasihat Dewan Keamanan Nasional AS Jake Sullivan juga berbicara dengan rekannya di Israel untuk memperkuat komitmen kuat Washington terhadap keamanan Israel.
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS Adrienne Watson mengatakan, Iran telah memulai serangan udara terhadap Israel. ”Amerika Serikat akan mendukung rakyat Israel dan mendukung pertahanan mereka terhadap ancaman dari Iran,” katanya.
Dari Lebanon, kelompok Hezbollah menyatakan telah meluncurkan serangkaian serangan roket terbaru ke arah Dataran Tinggi Golan, beberapa jam setelah Iran mengerahkan drone tempur ke Israel. Selama ini, Hezbollah kerap terlibat baku serang dengan militer Israel.
Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) langsung mengagendakan pertemuan darurat mengenai serangan Iran tersebut. ”Pertemuan tersebut rencananya akan diadakan pada pukul 16.00, hari Minggu dan atas permintaan Israel,” kata juru bicara Malta, yang memegang jabatan presiden bergilir Dewan Keamanan PBB bulan ini.
Dalam sebuah surat ke Dewan Keamanan PBB, Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan menyebut, serangan udara Iran sebagai pelanggaran mencolok terhadap kedaulatan Israel. ”Hari ini, Iran telah melancarkan serangan langsung dari dalam wilayahnya lebih dari 200 pesawat nirawak, rudal jelajah dan rudal balistik ke arah Israel. Serangan ini merupakan eskalasi yang parah dan berbahaya,” tulisnya. (AP/AFP/Reuters)