Polisi tengah menyelidiki kasus tersebut. Motif serangan belum diketahui.
Oleh
BONIFASIUS JOSIE SUSILO HARDIANTO
·2 menit baca
SYDNEY, SABTU – Serangan membabi buta dengan menggunakan pisau menyebabkan, enam orang tewas dan melukai sejumlah warga – salah satu diantaranya adalah bayi berusia sembilan bulan. Serangan terjadi di sebuah pusat perbelanjaan di Sydney, Australia pada Sabtu (13/4/2024). Pelaku penyerangan akhirnya tewas ditembak oleh seorang polisi wanita.
Insiden tersebut terjadi di mal Westfield Bondi Junction yang tengah dipadati warga Sabtu petang. Menurut seorang perwira polisi dari Kepolisian New South Wales, Karen Webb, pelaku adalah seorang pria berusia 40 tahun. Korban penikaman adalah lima perempuan dan seorang laki-laki.
Webb menepis anggapan bahwa serangan itu merupakan tindakan terorisme. Identitas pelaku belum diungkapkan. “Jika memang itu adalah orang yang kami yakini, maka itu bukan insiden terorisme,” kata Webb.
Polisi tutur Webb tengah menyelidiki kasus tersebut. Motif serangan belum diketahui.
Dalam sebuah rekaman kamera pemantau keamanan tampak seorang pria yang mengenakan seragam liga rugbi Australia tengah berlari-lari di sekitar pusat perbelanjaan itu sambil membawa pisau besar. Sejumlah saksi mata menyebutkan, pengunjung panik dan mereka segera berebut mencari tempat aman. Polisi pun segera tiba untuk mengamankan wilayah tersebut.
Seorang saksi mata, Ayush Singh mengatakan, tiba-tiba banyak orang berlarian. "Saya melihat banyak orang berlarian, saya melihat pria berlari membawa pisau dan orang-orang melarikan diri," kata Singh yang bekerja sebagai pelayan sebuah kafe.
Ia membantu dua wanita tua yang sedang minum kopi untuk bersembunyi di dalam kafenya. Dia mendengar tiga kali suara tembakan, lalu melihat pria yang membawa pisau besar itu tergeletak di lantai.
“Jika polisi tidak menembaknya, dia akan terus berjalan, dan dia akan terus mengamuk,” kata seorang saksi mata lain yang tidak menyebutkan namanya.
Perdana Menteri Australia Anthony Albanese memuji keberanian warga yang saling membantu dan polisi wanita yang bergegas mengantisipasi keadaan. “Dia adalah pahlawan. Tidak ada keraguan bahwa dia menyelamatkan banyak nyawa melalui tindakannya,” kata Albanese.
Menurutnya, serangan itu merupakan tindakan kekerasan yang mengerikan. “Tanpa pandang bulu menyasar sembarang orang yang tidak bersalah, yang biasa berbelanja di hari Sabtu,” kata Albanese. “Malam ini perhatian utama seluruh warga Australia tertuju pada para korban tindakan mengerikan ini”.
Saat malam tiba, puluhan polisi bersenjata lengkap dan ambulans masih berada di luar kompleks perbelanjaan itu. Mal tersebut lantas ditutup dan polisi telah mendesak warga untuk menghindari area tersebut.
Serangan semacam ini hampir tidak pernah terjadi di Australia, yang memiliki tingkat kejahatan dan kekerasan yang relatif rendah. Australia mempunyai undang-undang tentang kepemilikan senjata dan pisau yang paling ketat di dunia. Serangan seperti yang terjadi pada Sabtu petang itu jarang terjadi. (AP/AFP/Reuters)