Meminta pertolongan dengan menuliskannya dengan daun kelapa dianggap cerdik dan memudahkan tim penyelamat menemukan.
Oleh
HELENA FRANSISCA NABABAN
·1 menit baca
ATOL POLOWAT
Tulisan ”SOS” di atas pasir pantai untuk meminta pertolongan lazim dilakukan. Namun, tiga marinir yang terdampar di sebuah pulau terpencil di wilayah Federasi Negara-negara Mikronesia ini menggunakan daun kelapa untuk menyampaikan pesan minta tolong.
Ketiga marinir berpengalaman berusia 40-an tahun dilaporkan hilang pada Sabtu (6/4/2024) kepada Penjaga Pantai Amerika Serikat. Mereka diketahui berangkat dari Atol Polowat di Samudra Pasifik pada 31 Mei 2024 dengan perahu bermotor. Sejak itu, mereka tidak kembali dari tujuan mereka di Atol Pikelot, pulau kecil yang terpencil di Pasifik Barat.
Setelah laporan itu, tim bergerak mencari para marinir. Koordinator Misi Pencarian dan Penyelamatan Letnan Chelsea Garcia, Jumat (12/4/2024), menuturkan, tim berhasil menemukan mereka berkat tulisan besar ”HELP” di pantai Atol Pikelot.
Tim pencari yang menggunakan pesawat milik Angkatan Laut AS dengan mudah menandai permintaan tolong itu. Tulisan tersebut, selain besar, juga jelas. Rupanya, ketiga marinir itu memanfaatkan daun-daun kelapa yang banyak terdapat di pulau itu.
”Tindakan cerdik itu sangat penting dalam memandu upaya penyelamatan langsung ke lokasi mereka,” katanya.
Pesawat itu kemudian menjatuhkan paket untuk bertahan hidup. Sehari kemudian, pesawat menjatuhkan radio yang dipakai untuk berkomunikasi. Mereka mengabarkan dalam kondisi sehat, cukup makanan dan air, dan perahu motor mereka sudah rusak.
Hari berikutnya barulah sebuah kapal penyelamat tiba dan menyelamatkan ketiga marinir tersebut. Mereka kembali ke Atol Polowat. Semua berkat daun kelapa. (AFP/REUTERS)