Pengakuan negara Palestina akan dilakukan segera dalam hitungan minggu dan bukan dalam waktu beberapa bulan mendatang.
Oleh
IWAN SANTOSA
·3 menit baca
DUBLIN, SELASA — Republik Irlandia segera mengakui negara Palestina dalam hitungan pekan. Menteri Luar Negeri Irlandia Micheal Martin, dalam debat pembentukan kabinet baru, Selasa (9/4/2024) malam, mengatakan, penundaan pengakuan Palestina sudah tidak patut dilakukan.
Martin dalam Irish Times mengatakan, pihaknya sudah berunding dengan beberapa negara Eropa yang terlibat dalam proses perdamaian di Jalur Gaza. ”Pengakuan yuridis terhadap Palestina dalam pembahasan internasional sudah tuntas. Jangan diragukan lagi, pengakuan terhadap negara Palestina akan terjadi,” kata Martin.
Irlandia dan beberapa negara anggota Uni Eropa akan mengumumkan pengakuan resmi terhadap Palestina segera setelah proses perdamaian berjalan dalam waktu dekat. Beberapa sumber di Irlandia mengatakan, pengakuan akan dilakukan segera dalam hitungan minggu dan bukan dalam waktu beberapa bulan mendatang.
”Enam bulan saya berunding dengan para menteri di negara-negara lain tentang pengakuan bersama terhadap negara Palestina sebagai katalis untuk menolong rakyat di Gaza dan Tepi Barat, serta memperkuat inisiatif perdamaian dari pihak Arab,” kata Martin.
Dia mengakui, upaya mengabaikan Perjanjian Oslo, yakni pembentukan dua negara setelah mencapai kesepakatan akhir, sudah tidak lagi menjadi ukuran. ”Saya sudah berunding dengan sejawat di kawasan dalam inisiatif perdamaian dan koordinasi dengan negara-negara lain secara berkelanjutan dan intensif. Kejahatan perang sudah terjadi dan kami mengecam pengeboman terhadap rakyat di Jalur Gaza,” kata Martin.
Wacana pengakuan resmi terhadap negara Palestina sudah lama diperdebatkan di Irlandia. Para menteri sebelumnya menyatakan, secara prinsip tidak ada keberatan dan segera akan memberikan pengkuan terhadap Palestina jika langkah tersebut menjadi faktor penting dalam proses perdamaian di Timur Tengah.
Pengakuan tersebut, menurut Menlu Irlandia, akan diumumkan bersamaan dengan inisiatif perdamaian multilateral untuk mengakhiri perang di Jalur Gaza. Menlu Irlandia sudah berunding dengan Menlu Jordania, Mesir, dan Arab Saudi. Perundingan menggagas, pengakuan tersebut juga dilakukan dengan negara Uni Eropa, seperti Slovenia, Malta, dan Belgia.
Pengakuan yuridis terhadap Palestina dalam pembahasan internasional sudah tuntas. Jangan diragukan lagi, pengakuan terhadap negara Palestina akan terjadi.
Pada pertemuan Uni Eropa di Brussels, Belgia, Februari 2024, PM (Taoiseach) Irlandia Leo Varadkar bersama PM Spanyol, Slovenia, dan Malta dalam keterangan bersama mengatakan kesiapan mengakui negara Palestina jika memberikan sumbangan positif dalam upaya perdamaian dan situasinya sudah tepat.
Pernyataan para Perdana Menteri tersebut menegaskan, satu-satunya cara mencapai perdamaian dan stabilitas kawasan adalah melalui penerapan solusi dua negara dengan keberadaan Israel dan Palestina hidup berdampingan dalam situasi aman dan damai. Rancangan undang-undang mengakui negara Palestina sudah disetujui parlemen Irlandia tahun 2014. Namun, langkah tersebut belum ditindaklanjuti Pemerintah Irlandia karena menunggu koordinasi dengan negara-negara Uni Eropa.
Amerika Serikat
Pada saat yang sama, di Amerika Serikat, Menteri Luar Negeri Anthony Blinken mengatakan Israel tidak memberikan keterangan kapan akan memulai serangan pamungkas di Rafah, Jalur Gaza yang dipadati 1,4 juta pengungsi Palestina. AS dan Israel terut menjaga komunikasi untuk memastikan operasi militer tidak merugikan dan mengorbankan warga sipil.
Blinken berbicara setelah PM Israel Benjamin Netanyahu mengatakan tanggal serangan sudah ditentukan untuk menyerang Rafah. Joe Biden menegaskan, serangan ke Rafah adalah tindakan salah dan menuntut diberi penjelasan rencana serangan demi menjamin keselamatan warga sipil Palestina.
Serangan Israel di Jalur Gaza menewaskan 33.360 warga Palestina dan melukai 74.993 orang. Sebagian besar korban adalah perempuan dan anak-anak. Saat ini sekitar 1 juta warga Palestina di Jalur Gaza dalam keadaan kelaparan parah akibat pengepungan dan serbuan Israel. Upaya perundingan damai antara Israel Palestina dilakukan di Kairo, Mesir, dalam pekan ini. (AP)