Dulu Dipecat karena ”Terlalu Ramah”, Anjing Pelacak Itu Kini Pahlawan Gempa Taiwan
Tim anjing pelacak mendapat pujian karena turut menyelamatkan korban gempa Taiwan. Masing-masing punya kisah uniknya.
Oleh
IRENE SARWINDANINGRUM
·3 menit baca
Kaohsiung
Roger, anjing labrador berusia delapan tahun, menorehkan prestasi menawan dalam gempaTaiwan. Ia berhasil menemukan korban gempa dalam operasi pencarian oleh tim penyelamat. Anjing berbulu cokelat susu itu berhasil menemukan korban gempa hanya dalam 5 menit.
Dengan prestasi tersebut, Roger seolah ingin menjawab keraguan terhadap kemampuannya setelah ia dipecat dari pekerjaan sebagai pelacak narkoba. Roger memang pernah dipecat karena dianggap ”terlalu ramah”.
Atas prestasinya itu, Roger memperoleh pujian masyarakat Taiwan. Aksi Roger dalam menemukan korban gempa terekam dalam video yang dirilis Departemen Pemadam Kebakaran Kota Hualien, Taiwan, Sabtu (6/4/2024).
Dalam video itu, Roger terlihat memanjat sebongkah batu besar yang jatuh di jalur pendakian Shakadang Trail, dekat Taman Nasional Taroko Hualien. Mendadak ia terdiam tak bergerak yang menandakan Roger mendapat temuan.
”Apakah kamu menemukan sesuatu? Ayo, kita ke sana,” seru seorang penyelamat kepadanya saat melihat Roger bergeming.
Pawang Roger, Lee Hsin-hung, mengatakan, Roger menemukan korban hanya 5 menit setelah berangkat. Ia memuji kepercayaan diri anjingnya itu di medan yang berat dan asing. ”Dia sangat lincah, padahal tempat latihannya berbeda dari tempat penyelamatan,” kata Lee, seperti dikutip kantor berita AFP, Senin (8/4/2024).
Saat kecil, Roger dilatih sebagai anjing pelacak narkoba. Namun, ia diberhentikan dari pekerjaan itu karena dinilai ”terlalu ramah”.
Roger dilatih sebagai anjing pelacak narkoba, tapi diberhentikan dari pekerjaan itu karena dinilai ”terlalu ramah ”.
Selanjutnya, Roger pindah kerja ke dinas pencarian dan penyelamatan. Di usianya sekarang, Roger akan segera pensiun meski dia masih menjalankan tugas dengan baik.
Anjing itu bahkan membuat gemas warga Taiwan karena sifatnya yang masih suka jahil. Saat tampil dalam wawancara, ia menerkam mikrofon wartawan dan menghancurkan mainan kunyah yang diberikan kepadanya setelah bertugas.
Wali Kota Kaohsiung Selatan Chen Ci-mai, yang memberi perintah menurunkan anjing dalam misi penyelamatan korban gempa itu, juga memberikan pujian. Ia mengatakan, anjing labrador tersebut ahli dalam pencarian dan penyelamatan di puing dan reruntuhan. Anjing itu juga telah dilatih untuk mencari korban selamat.
”Roger pasti menemukan petunjuk, dan tatapannya membuat pawang merasa ada sesuatu dan kemudian mereka menemukan korbannya,” kata Chen dalam unggahan di Facebook berjudul ”Prestasi Tim Paw Paw”.
Selain Roger, anjing-anjing yang tergabung dalam misi penyelamatan itu juga memperoleh penghargaan atas prestasi masing-masing. Wilson, anjing jenis terrier jackrussel yang berusia tiga tahun, misalnya, berhasil menemukan dua korban.
Saat bertugas, ia terlihat tak kenal lelah ketika menembus medan reruntuhan batu yang tak bisa dipindahkan. Misi itu merupakan misi pertama Wilson. Pawangnya, Tseng Ching-lin, sampai terpana dengan prestasinya itu.
Sebab, dalam latihan, Wilson tak tampil sebaik anjing-anjing lain. Menurut Tseng, Wilson sebenarnya sangat pintar. Tapi, dia masih suka bermain-main dan berlarian di tempat latihannya. ”Dia tidak tampil sebaik itu dalam tes dibandingkan dengan anjing lain,” katanya sambil menggendong Wilson yang mengibas-ngibaskan ekornya.
Setidaknya 13 orang tewas dan lebih dari 1.140 orang terluka akibat gempa bermagnitudo 7,2 yang melanda pulau itu pada Rabu (3/4/2024). Gempa menyebabkan terowongan dan jalan di pusat gempa Hualien tertimbun tanah longsor.
Akibatnya, korban dan penyintas gempa di kawasan pegunungan sulit terjangkau tim penyelamat. Setidaknya enam orang masih belum ditemukan. Tim anjing penyelamat pun selalu siaga membantu. (AFP)