”Ferienjob” dan Pesan Paskah untuk Menghapus Perdagangan Orang
Pesan Paskah 2024 menyerukan ajakan menghapus perdagangan orang. Salah satu peristiwa yang disorot adalah ”ferienjob”.
Oleh
PANDU WIYOGA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Lewat pesan Paskah 2024, Gereja mengajak dunia menghapus perdagangan orang yang telah mencederai martabat manusia. Di Indonesia, persoalan yang disoroti adalah korban program magang bermasalah ferienjob, pengungsi Rohingya, dan pekerja migran.
Uskup Agung Jakarta Ignatius Kardinal Suharyo mengatakan, salah satu persoalan yang diangkat dalam pesan Paskah 2024 di Keuskupan Agung Jakarta adalah perdagangan orang. Gereja mengajak masyarakat aktif terlibat dalam upaya menghapus perdagangan orang.
”Masalah-masalah yang muncul, salah satunya perdagangan orang, (diangkat) untuk mengaktualisasikan dan mengontekstualkan warta Paskah. Persoalan dasarnya adalah martabat manusia yang dicederai,” kata Suharyo, Senin (1/4/2024).
Kalau indeks harga saham dunia turun 1 persen saja, semua orang ribut. Akan tetapi, ketika perahu pengungsi tenggelam, tidak ada yang memberi perhatian.
Ia menyebut, salah satu yang paling mengejutkan adalah kabar mengenai sejumlah mahasiswa Indonesia yang dieksploitasi saat ikut program ferienjob. ”Jerman itu negara yang sangat maju dalam hal ketenagakerjaan. Akan tetapi, kenapa saudara-saudara kita bisa sampai mendapat (perlakuan buruk). Artinya, dipersoalkan sebagai salah satu wujud perdagangan manusia,” katanya.
Sebelumnya, Polri menyatakan, sejumlah mahasiswa dieksploitasi saat ikut ferienjob atau program kerja paruh waktu di Jerman. Ada 33 universitas di Indonesia yang ikut program ferienjob. Sebanyak 1.047 mahasiswa diberangkatkan pada Oktober-2024.
Nasib pengungsi
Selain ferienjob, Suharyo juga merasa prihatin dengan gelombang pengungsi Rohingya yang datang ke pesisir Aceh. Dua minggu lalu dilaporkan 75 pengungsi Rohingya tewas dan puluhan lainnya hilang setelah kapal yang mereka tumpangi terbalik di perairan Aceh.
Pengungsi Rohingya yang datang ke Aceh diketahui berasal dari tempat pengungsian di Bangladesh, salah satunya adalah Cox’s Bazar. Diduga kuat ada keterlibatan sindikat perdagangan orang dalam peristiwa itu.
Pekerja migran Indonesia yang kerap menjadi korban perdagangan orang negara-negara tetangga juga menjadi perhatian Suharyo. Biarawati di Nusa Tenggara Timur, Suster Laurentina PI, bahkan mendapat sebutan ”suster kargo” karena sangat sering membantu pemulangan jenazah pekerja migran.
Isu perdagangan orang juga disinggung oleh Paus Fransiskus saat menyampaikan urbi et orbi (kepada kota dan kepada dunia) Paskah 2024. Paus berharap umat manusia tidak lelah memerangi perdagangan orang. Umat manusia harus terus berusaha membongkar sindikat perdagangan manusia dan membebaskan korbannya.
Paus Fransiskus dikenal memiliki perhatian khusus terhadap korban perdagangan orang dan pengungsi. Setelah terpilih menjadi Paus pada 2013, tempat pertama di luar Vatikan yang dia kunjungi adalah Pulau Lampedusa, di lepas pantai selatan Italia.
Lampedusa dan Laut Mediterania yang memisahkan Eropa dan Afrika adalah simbol krisis migrasi dan pengungsi global. Ribuan migran yang mendamba kehidupan lebih baik berjuang melintasi lautan berbahaya itu. Banyak di antara mereka binasa ketika kapal-kapal mereka ditolak masuk Eropa, terkatung-katung memprihatinkan. Sebagian tenggelam (Kompas, 9/4/2023).
”Paus pernah mengatakan, kalau indeks harga saham dunia turun 1 persen saja, semua orang ribut. Akan tetapi, ketika perahu pengungsi tenggelam, tidak ada yang memberi perhatian. Itu jahat sekali,” ucap Suharyo.
Dalam ajaran sosial Gereja, menurut Suharyo, yang nomor satu adalah soal martabat manusia. Penghormatan terhadap martabat manusia adalah hal yang paling dasar. Kejahatan dan koyaknya perdamaian di dunia berawal dari tidak dihargainya martabat manusia.