Hidup 32 Tahun Bersama Aligator, Warga New York Tak Mau Pindah ke Lain Hati
Seorang warga New York, AS, berjuang mendapatkan kembali aligatornya yang disita petugas. Ia didukung 120.000 warga.
Ilustrasi
Buffalo
Tony Cavallaro, warga kota Buffalo, Negara Bagian New York, AS, tengah berjuang supaya hewan peliharaannya, seekor aligator, kembali kepadanya. Baru-baru ini hewan reptil miliknya itu ditangkap petugas konservasi dan dibawa entah ke mana. Alasan petugas menyita aligator itu adalah Cavallaro dianggap tidak mematuhi ketentuan izin pemeliharaan hewan berklasifikasi berbahaya.
Bagi Cavallaro (64), aligator itu bagaikan bayi milik sendiri yang dirawat sejak kecil. Cavallaro membeli aligator itu di pameran reptil di Ohio ketika reptil tersebut berusia dua bulan. Ia menamai sang reptil itu dengan panggilan Albert.
Baca juga: Wabah Pencurian Minyak Zaitun
Saat ini Albert sudah berusia 34 tahun. Praktis Cavallaro telah tinggal bersama Albert selama lebih dari separuh hidupnya. Ia menganggap Albert sebagai ”hewan penentu emosi jiwanya”.
Meski Albert tergolong dalam klasifikasi hewan berbahaya, menurut Cavallaro, reptil itu tidak pernah menunjukkan perilaku agresif atau berbahaya. Di mata Cavallaro, Albert adalah bayi raksasa yang lembut dan tidak berbahaya kepada siapa pun. Ia bercerita, ia pernah menemukan Albert tengah meringkuk dengan anjingnya di petiduran anjingnya saat hewan reptil itu masih kecil.
”Dia hanyalah bayi besar,” kata Cavallaro, Rabu (20/3/2024), sambil menunjukkan foto Albert tengah mencengkeram boneka aligator dengan giginya dan meletakkan dagunya di tumpukan bantal.
Petugas konservasi seminggu yang lalu mendatangi Cavallaro di rumahnya di pinggiran kota Buffalo dengan surat perintah. Petugas membius aligator sepanjang 3,6 meter dengan berat 340 kilogram itu, membekap mulutnya, dan membawanya pergi dengan mobil van.
Albert harus dibawa pergi karena, menurut Departemen Konservasi Lingkungan (DEC), masa berlaku izin Cavallaro untuk memelihara Albert telah habis pada 2021. Cavallaro mengatakan, dirinya sudah berupaya memperbarui lisensi itu.
Baca juga: Mimpi Buruk Terkunci di Toilet Pesawat
Namun, ia diketahui membiarkan orang lain turut memelihara aligator tersebut, bahkan masuk ke dalam kolam bersamanya. Manakala ia pergi berlibur, ibunya yang berusia 84 tahun akan membantunya menjagai Albert. Sementara tetangganya sering kali bermain-main dengan Albert, termasuk berfoto bersama.
Dalam proses pembaruan izin, ia gagal meyakinkan DEC bahwa Albert tidak berbahaya bagi warga sekitarnya. Hal itu memberikan alasan kepada DEC untuk mencabut izin pemeliharaan berdasarkan aturan tentang memelihara hewan yang masuk kategori berbahaya.
Demi mendapatkan kembali Albert, Cavallaro menyewa seorang pengacara. Tetangganya dan juga seorang warga asing di media sosial mendukung upayanya itu. Sebuah petisi daring yang ditandatangani lebih dari 120.000 orang dan para penggemar membuat kaus dan kancing bertuliskan ”Bebaskan Albert”.
Baca juga: Hilang 30 Tahun, Ferrari Milik Pebalap Formula 1 Ditemukan
Seorang teman Cavallaro juga menulis sebuah lagu untuk Albert berjudul ”Oh Albert, Tolong Pulanglah”. Teman Cavallaro menyanyikan lagu tersebut sambil memetik gitar, merekamnya, dan mengunggahnya ke Facebook.
Di saat Cavallaro berjuang keras, ternyata DEC sering kali mendapat laporan reptil yang kemungkinan banyak dipelihara warga AS itu dibuang ke taman atau sungai. DEC harus menyelamatkan dan merawatnya. (AP)