”Sapi Berbulu Zebra” Efektif Cegah Gigitan Serangga
Untuk mengusir serangga pengisap darah, sapi-sapi di Jepang dicat garis-garis putih seperti zebra.
Ilustrasi
Sapi-sapi potong berbulu hitam yang sedang merumput stres karena sering digigit serangga. Jika sapi stres, dikhawatirkan kemampuan reproduksinya turun. Untuk mencegah gigitan serangga pengisap darah, badan sapi-sapi di Prefektur Aichi, Jepang, dicat garis-garis putih sehingga sapi itu mirip zebra.
Sapi potong yang merumput di ladang bermanfaat bagi para peternak. Konsumsi rumput mereka mengurangi biaya pakan dan tenaga kerja. Lahan pertanian yang luas dan tidak terpakai jadi bisa dimanfaatkan. Namun, ternak di luar ruangan rentan terhadap serangan gigitan serangga yang berisiko membawa penyakit.
Baca juga: Ramuan Rahasia Penggugah Cinta
Harian The Asahi Shimbun, Minggu (3/3/2024), mengutip laporan yang dirilis beberapa waktu lalu di Aichi yang menunjukkan garis-garis putih pada sapi hitam bisa mencegah lalat. Laporan itu ditindaklanjuti dengan eksperimen oleh tim peneliti Pemerintah Prefektur Yamagata sepanjang Juli-September, dari tahun 2021 hingga 2023.
Mereka memastikan garis-garis itu juga efektif bagi ras sapi yang sama yang disebut Japanese Black. Garis-garis putih selebar 3-4 sentimeter itu dibuat dengan menggunakan pemutih yang biasanya dipakai di salon rambut.
”Banyak peternak yang khawatir melepaskan ternaknya ke lahan pertanian karena kasihan akan jadi sasaran lalat. Sekarang, dengan cara ini ternak bisa lebih santai, istirahat dengan aman, dan tumbuh sehat,” kata seorang pejabat bagian promosi pertanian di Prefektur Yamagata.
Para peneliti yang bekerja sama dengan peternak sapi di Prefektur Oguni memantau frekuensi sapi yang mengibaskan ekornya, menggelengkan kepala, dan mengangkat kukunya. Gerakan itu menandakan sapi sedang mencoba mengusir serangga yang mendekat atau hinggap di badannya.
Sapi tanpa garis-garis putih melakukan gerakan-gerakan itu sebanyak 16 kali per menit. Sejak diberi garis-garis putih, intensitasnya turun sampai 70 persen menjadi lima kali per menit untuk ras yang sama.
Baca juga: Tugas Berat Pawang Gagak
Garis-garis putih tersebut bisa bertahan sekitar satu minggu, sementara garis putih kekuning-kuningan bisa bertahan sampai 1,5 bulan. Hasil percobaan itu kemudian dipublikasikan dalam selebaran pertanian. ”Awalnya saya skeptis. Tetapi, saya pun kaget setelah melihat sendiri. Sapi jadi jarang mengibaskan ekornya,” kata seorang peternak.
Peternak itu juga lega karena sapi-sapi yang dicat garis putih tidak dikucilkan oleh teman-teman sapi yang tidak diberi cat. Dia sempat khawatir ”sapi-sapi luriknya” akan dikucilkan oleh sapi-sapi lainnya.