Anak Joe Biden Lega Sebagian Kasusnya Bisa Batal
Hunter Biden terlilit sembilan kasus, tetapi untuk satu kasus ada kemungkinan ia lolos.
LAS VEGAS, RABU — Hunter Biden, anak Presiden Amerika Serikat Joe Biden, lega. Salah satu kasusnya mungkin dibatalkan karena persoalan di saksi.
Jaksa dalam kasus Hunter, David Weiss, mengungkap persoalan itu dalam sidang pada Selasa (20/2/2024) siang waktu Los Angeles atau Rabu pagi WIB. Dalam sidang itu, ia membahas informan Biro Penyelidik Federal (FBI) pada kasus tersebut.
Baca juga: Putra Presiden AS Disidang dalam Kasus Pidana Pajak
Informan bernama Alexander Smirnov (43) itu mengaku informasi soal Hunter didapat dari intelijen Rusia. ”Informasi yang diperoleh sejak 2020 hingga 2023 ini terbukti bohong,” kata Weiss.
Kebohongan Smirnov, antara lain, soal keberadaan Hunter. Ia menyebut, anak Joe Biden itu pernah di Kyiv, Ukraina. Menurut FBI, tidak ada data imigrasi bahwa Hunter di Kyiv pada waktu yang disebut Smirnov. ”Disinformasi yang dilakukan oleh Smirnov ini membahayakan negara dan mengancam integritas pemilihan umum AS,” kata Weiss.
Karena itu, alih-alih terus menyelidiki Hunter, FBI kini malah menyelidiki Smirnov. Pengacara Smirnov, David Chesnoff dan Richard Schonfeld, menekankan kliennya belum terbukti bersalah. Setidaknya, sampai sekarang belum ada bukti konkret untuk tudingan itu.
Penahanan Smirnov ditangguhkan sampai batas waktu yang belum ditentukan. Ia diperintahkan memakai gelang pelacak dan dilarang ke luar negeri.
Disinformasi yang dilakukan oleh Smirnov ini membahayakan negara dan mengancam integritas pemilihan umum AS.
Sebenarnya, Weiss tidak setuju penangguhan penahanan terhadap Smirnov. Walakin, ia menerima karena hakim telah memutuskan demikian. Apabila Smirnov divonis bersalah, ia akan dijatuhkan hukuman penjara hingga 25 tahun.
Pada Juni 2020, Smirnov melapor kepada FBI bahwa ia memperoleh informasi mengenai pemberian uang suap kepada Biden dan Hunter pada tahun 2015. Ketika itu, Biden masih menjabat sebagai Wakil Presiden AS di bawah Presiden Barack Obama.
Baca juga: Putra Presiden Biden Mengaku Hindari Pajak
Perusahaan energi Burisma sedang diselidiki oleh Pemerintah Ukraina terkait hal itu. Sebagai perlindungan, mereka menggaet Hunter agar menjadi salah satu anggota dewan direksi.
Menurut Smirnov, sumbernya dari Rusia mengatakan bahwa Hunter meminta Burisma membayar uang 10 juta dollar AS yang akan dibagi dua dengan ayahnya. Uang itu sebagai imbalan Hunter menggunakan nama besar dan kewenangan Biden untuk menghentikan penyelidikan atas Burisma.
Selanjutnya, pada September 2023, Smirnov melapor kembali kepada FBI. Kali ini ia mengatakan bahwa Hunter berada di Kyiv. Ia melakukan panggilan telepon yang disadap oleh intelijen Rusia. Akan tetapi, FBI tidak langsung menelan mentah-mentah pemberitahuan dari Smirnov itu. Berdasarkan catatan imigrasi, Hunter tidak pernah menginjakkan kaki ke Ukraina. FBI pun mulai menyelidiki keakuratan informasi yang mereka peroleh dari Smirnov.
Pemakzulan
Partai Republik yang mendominasi DPR AS menggunakan penyelidikan FBI atas Hunter itu sebagai salah satu landasan untuk memakzulkan Biden dari kursi presiden. Mereka mengajukan tuduhan bahwa Biden dan putranya korup serta pembohong.
Sentimen ini digaungkan oleh Donald Trump, saingan politik Biden, menjelang pemilihan presiden pada November 2024. Menurut kejaksaan, disinformasi ini membuat Biden mengalami pencemaran nama baik sehingga tidak adil dalam sistem kampanye pilpres.
Hunter adalah putra bungsu Biden dari istri pertamanya, mendiang Neillia Biden. Putra sulung mereka, Beau, meninggal pada 2015 dalam usia 46 tahun akibat kanker otak. Hunter adalah pengusaha yang sejak ayahnya menjadi Wakil Presiden AS kerap masuk tabloid gosip karena gaya hidupnya.
Saat ini, Hunter sedang menghadapi tiga kasus hukum. Kasus-kasus itu adalah kepemilikan senjata secara ilegal, pemakaian narkoba, dan penggelapan pajak. Tim pengacara Hunter menjelaskan, klien mereka memang memiliki sejarah sebagai pencandu narkoba, tetapi sudah masuk rehabilitasi dan sembuh. Tuduhan bahwa pada 2018 ia kembali memakai narkoba adalah salah dan sengaja dilakukan untuk memfitnah keluarga Biden. (AP/AFP)