Banjir hingga Politik Dinasti Jadi Sorotan Media Asing soal Pemilu
Media asing melaporkan pemilu Indonesia sebagai salah satu pemilu terbesar yang digelar dalam sehari.
JAKARTA, KOMPAS —Berbagai media massa luar negeri memberikan perhatian penuh pada pemilu Indonesia, Rabu (14/2/2024). Laporan itu mengindikasi nilai penting Indonesia bagi komunitas internasional.
Media Singapura, Channel News Asia dan The Straits Times, membuat laporan langsung. Channnel News Asia melaporkan di televisi dan lamannya. Sementara The Straits Times menyajikan laporan langsung di lamannya.
Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Baca juga: Antusiasme Pemilih Disabilitas, Cermin Semarak Pemilu untuk Semua
Media Jepang, Nikkei Asia, menyoroti banjir di sejumlah tempat pemungutan suara (TPS). Beberapa TPS terendam banjir akibat hujan pada Rabu dini hari.
Adapun Voice of America mengutip laporan dari berbagai kantor berita. VoA antara lain mengutip Associated Press dan Reuters. Sementara ABC Australia menurunkan delapan laporan sejak Rabu pagi.
Berbagai kantor berita asing melaporkan pemilu lancar. Media-media itu juga menyebut, pemilu Indonesia salah satu pemilu terbesar yang dijalankan dalam sehari.
Pandangan internasional
Guru Besar Ilmu Komunikasi Universitas Islam Indonesia (UII) Masduki mengatakan, setidaknya ada tiga penyebab pemilu diperhatikan media asing. Pertama, Indonesia negara demokrasi terbesar ketiga di dunia setelah Amerika Serikat dan India.
Baca juga: Presiden Jokowi Sebut Ada Mekanisme yang Mesti Diikuti jika Terjadi Kecurangan Pemilu
Kedua, keunikan populasi dan demografi karena Indonesia negara berpenduduk terbanyak keempat. Penduduk Indonesia juga amat beragam. Ketiga, status Indonesia sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar. Indonesia bisa menunjukkan komunitas Muslim bisa menjalankan demokrasi.
Mantan Ketua Dewan Pers Yosep Adi Prasetyo juga menyoroti soal status negara Muslim itu. Status Indonesia sebagai pemimpin tradisional ASEAN dan anggota G20 juga membuat pemilu diperhatikan. Hasil pemilu Indonesia akan berdampak pada tatanan global dan kawasan.
Soal sudut pandang pemberitaan, Yosep melihat media-media asing tetap profesional. Salah satu perhatian media asing soal kesamaan Indonesia dan Filipina. Hal itu mengacu pada politik dinasti. (AFP/REUTERS/AP)