Perlawanan Balik Pemilih dan Politisi terhadap Pelobi Israel di Amerika Serikat
Politisi AS pengkritik Israel jadi sasaran kampanye negatif yang disokong dana besar. Mereka berusaha melawan balik.
Selama puluhan tahun, kelompok pelobi pendukung Israel mencengkeram kuat Parlemen Amerika Serikat. Perang Gaza 2023 menggencarkan perlawanan balik terhadap para pelobi itu.
Dilaporkan Associated Press pada Kamis (8/2/2024), perlawanan dilakukan oleh pemilih dan anggota parlemen. Para anggota dan calon anggota parlemen, khususnya dari Partai Demokrat, merasa karier politik mereka terancam.
Baca juga: Rashida Tlaib, Perempuan Muslim Pertama di Kongres AS
Kelompok pelobi yang mendukung Israel, termasuk American Israel Public Affairs Committee (AIPAC), menabuh genderang perang pada mereka. Sebab, sebagian politisi itu menolak memberikan dukungan mutlak pada Israel. Bahkan, sebagian politisi itu terus mengkritik serbuan Israel ke Gaza.
Bagi anggota fraksi Demokrat di DPR AS Pramila Jayapal, AIPAC merusak demokrasi dan Partai Demokrat. AIPAC dinilai merintangi upaya Demokrat bersatu menjelang pemilu 2024.
Caranya, AIPAC dan kelompok sejenis mendanai sesama politisi Demokrat untuk bersaing. Syaratnya, politisi Demokrat yang didanai AIPAC harus mau mendukung Israel.
Mantan anggota fraksi Demokrat di DPR AS, Andy Levin, juga mengeluhkan perpecahan Demokrat gara-gara sumbangan AIPAC. ”Ini masalah struktural demokrat dan ancaman kelangsungan partai,” ujar politisi di Michigan itu.
Kolega Jayapal di DPR, Jamaal Bowman, mengungkap peringatan pada para politisi pendukung gencatan senjata Gaza. Intinya, karier politik mereka akan berakhir atau sangat sulit berkembang kalau bersikap kritis terhadap Israel.
Baca juga: Kongres AS Tuding Biden Lancarkan Serangan Ilegal ke Yaman
Bowman menyebut, peringatan dan perlawanan juga datang dari kolega satu fraksi. Sebab, sebagian anggota fraksi Demokrat di DPR AS menerima sumbangan kampanye dari AIPAC dan kelompok sejenis.
AIPAC bisa menyumbang banyak karena dananya besar. Dalam laporan ke komisi pemilihan AS, AIPAC punya kas 41 juta dollar AS pada Januari 2024. Sisa kas itu dikumpulkan setelah belanja puluhan juta dollar AS untuk lobi. Penyumbangnya, di antaranya, pendiri Whatsapp, Jam Koum.
”Hasil penggalangan dana ini memungkinkan kami mendukung mayoritas anggota DPR di setiap partai dan menjadi donor besar bagi Demokrat dan Republikan di Kongres,” tulis Presiden AIPAC Michael Tuchin dalam surat kepada anggota dan donor AIPAC.
Menurut dia, uang itu dipakai untuk mengirim pesan kepada pihak-pihak yang berusaha melemahkan hubungan AS-Israel. Tidak dijelaskan, apa yang dimaksud dengan pengiriman pesan itu. Bagi Andy Levin, pesan itu berarti mengalahkan politisi yang tidak mendukung Israel.
Target serangan
Levin jadi sasaran karena gencar menolak pendekatan keras Isral di Tepi Barat dan Gaza. Tokoh Yahudi di Michigan itu menggagas aturan yang melarang bantuan AS ke Israel dipakai untuk mendanai permukiman di Tepi Barat. Mantan ketua pengurus salah satu sinagog Michigan itu pun mendorong AS secara resmi menyebut Tepi Barat sebagai daerah jajahan Israel.
Baca juga: Ilhan Omar, Perempuan Pengungsi di Kursi Kongres
Di pemilu 2022, Levin dan tujuh anggota fraksi Demokrat DPR AS jadi sasaran United Democracy Project (UDP). Untuk Levin saja, UDP yang merupakan salah satu program AIPAC itu menghabiskan 4 juta dollar AS. Untuk tujuh anggota lain, UPD menghabiskan 22 juta dollar AS. Semuanya untuk mendanai kampanye negatif terhadap Levin dan tujuh koleganya.
Kini, sejumlah politisi Demokrat juga merasakan kekuatan UDP dan AIPAC. Dave Min di California merasakannya mulai Selasa (6/2/2024). Ada iklan televisi yang menunjukkan Min ditangkap karena mengemudi dalam keadaan mabuk pada Mei 2023. Kontrak iklan televisi itu bernilai 600.000 dollar AS. Iklan tersebut dipasang UDP.
Min pernah menyebut, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu gagal mencegah serangan 7 Oktober 2023. Karena itu, Netanyahu harus dimintai pertanggungjawaban. Min juga meyakini Solusi Dua Negara sebagai cara menyelesaikan konflik Israel-Palestina.
Di Washington DC, 19 anggota fraksi Demokrat di DPR AS jadi bidikan AIPAC dan UDP. Selain Bowman, ada Cori Bush, Ilhan Omar, Summer Lee, dan Rashida Tlaib. Mereka mendorong gencatan senjata di Gaza. Sementara sejumlah senator dan anggota DPR AS menolak ada gencatan senjata di Gaza.
Baca juga: Jejak Hitam Israel dari Tel Aviv hingga Gaza
AIPAC mendekati sejumlah politisi yang dianggap bisa melawan para pengkritik Israel itu. Politisi Demokrat di Michigan, Nasser Beydoun, mengaku pernah didekati AIPAC. Ia dijanjikan dana kampanye 20 juta dollar AS jika mau bersaing dengan Tlaib di pemilu 2024. Tawaran itu ditolaknya karena tidak mau bekerja sama dengan AIPAC.
Penolakan serupa disampaikan calon senator AS dari Michigan, Hill Harper. Dana kampanye akan diberikan jika Harper berhenti mencalonkan diri sebagai senator dan berubah menjadi pesaing Tlaib memperebutkan kursi DPR.
Tawaran kepada Harper dan Beydoun disebut Marc Pocan membuat pemilu seperti lelang. Pocan, anggota fraksi Demokrat DPR AS, menyebut cara itu salah dan harus dihentikan.
Juru bicara AIPAC, Marshall Wittmann, menyangkal tawaran terkait Tlaib. AIPAC hanya akan fokus mendukung calon-calon yang bisa mendukung peningkatan hubungan AS-Israel. Ia juga menegaskan, AIPAC banyak menyokong politisi Demokrat.
Perlawanan balik
Lee dan Bowman mengatakan, para pemilih menunjukkan perlawanan terhadap AIPAC. Buktinya, pemilih tidak tergoda kampanye berdana 4 juta dollar AS yang digalang UDP untuk mengalahkan Lee di pemilu 2022.
Baca juga: Pertempuran Makin Sengit, Upaya Redam Perang Israel-Hamas agar Tak Meluas Kian Sulit
Di pemilu 2024, Lee kembali merasakan serangan dari UDP. Di sisi lain, Lee bisa mengumpulkan dana kampanye 1 juta dollar AS hanya dalam tiga bulan.
Tlaib malah bisa mengumpulkan sumbangan 3,7 juta dollar AS pada Oktober-Desember 2023. Serangan terbuka pendukung Israel ke Tlaib menjadi pemicu banyak orang menyumbang dana kampanye.
Total 32.600 orang tercatat sebagai penyumbang dana kampanye. ”Kami bangga kampanye akar rumput telah membawa banyak orang yang percaya pada keadilan untuk semua,” kata manajer kampanye Tlaib, Carolina Toro-Román.
Anggota tim pemenangan pemilu Demokrat di Dearborn, Hussein Dabajeh, menyebut bahwa bukan hanya Tlaib yang disokong. Semua politisi pendukung gencatan senjata Gaza juga disokong. ”Bukan hanya di Dearborn atau Detroit saja, fenomena ini di seluruh negeri,” ujarnya.
Baca juga: Di Bawah Tekanan AS, Israel Akhirnya Setuju Jeda Kemanusiaan
Sementara itu, Bowman mengumpulkan 730.000 dollar AS pada Oktober-Desember 2023. Mayoritas dananya dari komunitas Arab dan Muslim. ”Kelompok (Arab dan muslim) membuat infrastruktur finansial, sosial, dan politik untuk melawan balik AIPAC dan melawan balik pihak yang menjelekkan mereka sebagai muslim, Arab, dan kulit berwarna,” kata mantan guru itu.
Bagi Bowman, sumbangan kampanye di akhir 2023 amat besar. Sebagai pembanding, ia hanya punya kas kampanye 200.000 dollar AS pada akhir 2021.
Menurut Direktur Komunikasi Justice Democrats Usamah Andrabi sumbangan ke politisi seperti Bowman penting. Para pemilih tahu, lawan mereka adalah orang yang disokong para miliarder dan perusahaan besar. Sementara mayoritas penyumbang Bowman dan koleganya adalah orang-orang biasa dari kalangan kelas menengah. ”Pertarungannya tidak akan pernah seimbang,” ujarnya. (AP/REUTERS)